17. Arkaiz || kebetulan

3.2K 194 5
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Udah sholat? Udah ngaji?
kalo udah kalian boleh baca hehehe
yang masih belum, sholat dulu gih
Koko nggak mau kalian nunda2 sholat cuma karena Koko up🙏

Oke, sebelum mulai jangan lupa
kasih bintang 🌟

Setelah kejadian dimana Maiza memukul Rangga dan Agam menggunakan sapu lidi, gadis itu kini sedang bersembunyi di balik tubuh suaminya, untung saja tadi Arkan cepat datang dan menyuruhnya agar cepat berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian dimana Maiza memukul Rangga dan Agam menggunakan sapu lidi, gadis itu kini sedang bersembunyi di balik tubuh suaminya, untung saja tadi Arkan cepat datang dan menyuruhnya agar cepat berhenti.

"Eh bentar itu bukannya cewek yang di mall itu 'kan?" tebak Agam merasa tidak asing dengan wajah Maiza sedangkan Rangga, kini pikiran cowok itu di penuhi banyak pertanyaan.

"Rangga, bener 'kan, itu cewek yang sama."

"Hmm."

"Lo ngapain nyimpen betina di rumah?" tanya Agam kepada Arkan.

"Kalian cuma tinggal berdua?" tambah Rangga penasaran.

"Hmm kenalin dia istri gue."

"ISTRI?" kompak Rangga dan Agam tidak menyangka, sejak kapan sahabatnya itu menikah, pikirnya.

"Dik," panggil Arkan lalu menarik tangan Maiza yang ada di belakangnya sehingga kini istrinya itu berada di samping Arkan.

Maiza mendongak memperhatikan dua cowok di depannya. "Loh Kak Angga 'kan?" sapa Maiza menunjuk kepada Rangga.

"Adik kenal?"

"Iya dong. Kemarin kan kita ketemu di pasar, pas Aiz cari corong merah, iya 'kan Kak?" Rangga mengangguk lalu tersenyum.

"Ini siapa?" Maiza sedikit membungkuk menyamakan tingginya dengan gadis kecil yang berada di samping Rangga.

"Adek gue, namanya Caca."

"Hai cantik, Caca sini sama Kakak." Maiza mendekati Caca tapi gadis kecil itu malah menghindar.

"Caca ndak mau, soalnya tadi Kakak udah mukul Abang langga sama kak Agam," tolaknya.

"Maafin Kakak ya, soalnya Kakak kira tadi itu maling."

"Ca, sebenarnya kakaknya itu baik loh, cuma tadi salah paham," bujuk Rangga, beberapa detik kemudian Caca mulai luluh. Maiza menggendong Caca lalu mengajak gadis kecil itu ke dalam kamarnya.

Kini Arkan dan kedua sahabatnya sedang berada di ruang tengah, Agam dan Rangga dengan kompaknya menatap Arkan penuh intens seperti sedang mengintrogasi seorang penjahat.

"Kenapa lo berdua?"

"Dari kapan lo nikah?"

"Belum lama,"

"Jangan jangan pas lo tiba-tiba izin itu?" tebak Agam lalu Arkan mengangguk. "Iya."

"Sorry gue nggak bilang ke kalian dan nggak ngundang kalian, karena gue nikahnya cuma keluarga gue yang tahu."

ARKAIZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang