19. Arkaiz || Merasa Bersalah

3.4K 188 4
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
jangan lupa bersholawat hari ini ...

اَللَّٰہُمَّ صَلِّ عَلَیٰ سَیِّدِنَا مُحَمَّدِِ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

jangan lupa kasih bintang 🌟

Tandai Typo

"Aa huwaaa Aiz punya jerawat, sakit banget Aa," teriak Maiza yang dari ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aa huwaaa Aiz punya jerawat, sakit banget Aa," teriak Maiza yang dari ruang tamu.

Arkan yang baru selesai mandi pun sedikit terkejut dengan teriakan gadis itu. "Nanti kasih obat aja," jawabnya.

"S-sakit Aa, jerawatnya berdenyut-denyut, lagi dj mungkin." Arkan yang mendengar celotehan gadisnya itu hanya menggeleng-menggelengkan kepalanya.

"AA CEPETAN JERAWAT AIZ MAKIN SAKIT ...."

"Iya, iya bentar Astaghfirullah," jawab Arkan langsung menghampiri istri cerewetnya itu.

"Coba liat mana jerawatnya."

Maiza langsung menarik bibir bawahnya, "Nih jerawatnya makin besar."

"J-jerawat? Ini sariawan, sejak kapan jerawat pindah kesana Dik?" rasanya Akran ingin tertawa sekarang, tapi dia tahan karena gadis itu tidak akan suka.

"Huft sama aja."

"Jangan nangis lagi nanti beliin penyegar biar cepat sembuh."

Maiza mengangguk lalu menghapus sisa air matanya. "Aa pengen seblak."

"Gak boleh, lagi sakit."

"Jerawat Aiz gapapa kok kalo cuma makan seblak."

"Sariawan Adik, bukan jerawat."

"Terserah Aiz lah, huh Aa pelit padahal Aiz cuma minta seblak bukan minta rumah."

"Ya Allah sabar, sabar."

"Aa istrimu yang cantik ini mau seblak bukan sabar, gimana sih." kesal Maiza pasalnya Arkan tidak memenuhi keinginannya.

"Ya udah Aa beli."

"Gitu dong suamiku, cintaku, manisku, sayangku," puji Maiza saking senangnya.

"Dipuji pas ada maunya aja," sindir Arkan lalu beranjak pergi mengambil kunci motornya.

Arkan sudah siap dengan sepeda motornya namun ketika dia sudah naik motornya ada seseorang yang menahannya.

"Aiz mau ikut ...," kata Maiza sambil menarik jok belakang motor suaminya.

"Adik disini aja ya, biar Aa aja yang beli," tolak Arkan.

"Aiz tetap mau ikut, gak ada penolakan," tegas Maiza, "Aa tunggu dulu Aiz mau ganti baju kalo Aiz di tinggal nanti malam Aa tidur diluar aja," ancamnya lalu pergi.

"Hmm."

Mereka sudah tiba di tempat bapak-bapak yang menjual seblak, maiza sangat antusias ketika menerima seblak yang dipesannya.

ARKAIZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang