35. Arkaiz || Senam Jantung

1.8K 128 2
                                    

Bismillahirrahmanirrahim...
tandai typo 🙏

"Assalamualaikum Ma," ucap Arkan dan Maiza kompak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Assalamualaikum Ma," ucap Arkan dan Maiza kompak. Setelah pulang dari sekolah nya mereka berdua pergi ke rumah Arkan yang yang tak lain adalah rumah mertua Maiza.

"Waalaikumussalam, aduh mantu Mama udah dateng," kata Elvira dengan ekspresi senangnya lalu memeluk Maiza sangat erat, wanita itu memang sudah lama merindukan Maiza. Apalagi mereka itu sudah jarang pergi ke rumahnya.

"Aiz kangen banget sama Mama."

"Mama juga sayang, makanya sering-sering kesini, ya."

"Hmm iya Ma."

"Ekhmm." Arkan berdeham, bisa-bisa nya kedua manusia di depannya itu melupakan keberadaan nya.

"Eh lupa ada anak Mama juga, sejak kapan berdiri di situ?" goda Elvira kepada putranya.

"Udah dari tadi Ma. Kebiasaan deh kalo lagi sama Adik, Aa terlupakan."

"Bukan gitu, tapi gimana ya kan Mama lagi kangen banget sama mantu cantiknya Mama. Iya kan, sayang?"

Maiza terkekeh, kasian juga suaminya itu. "Hmm iya dong Ma."

"Papa mana?" tanya Arkan ketika tidak melihat keberadaan papanya.

"Kayaknya Papa pulang nanti sore. Eh kalian makan siang dulu gih, tapi udah sholat 'kan?"

Arkan dan Maiza kompak mengangguk. "Udah Ma."

"Syukurlah. Ayo ganti baju terus makan siang."

Arkan mengajak Maiza ke kamarnya yang berada di lantai atas. Setelah sampai di kamarnya, Arkan menyuruh Maiza duluan untuk bersih-bersih, tapi gadis itu malah sibuk rebahan di ranjangnya.

"Ayo Dik, kamu duluan yang mandi."

"Aa duluan aja, Aiz masih mau rebahan," tolak Maiza, lalu mengambil guling agar bisa ia peluk.

"Nanti ketiduran, mending rebahan nanti."

"Emm Aiz nggak bakal ketiduran kok," jawab Maiza sambil mengangkat dua jarinya.

"Ya udah Aa duluan. Aa nggak lama kok," jawab Arkan lalu berjalan ke kamar mandi dengan handuk yang menggantung di pundaknya.

Arkan sedang melakukan ritual mandinya sedangkan Maiza, gadis itu masih setia memeluk guling itu dari samping. Tak terasa rasa ngantuk datang, membuatnya tidak bisa lagi menahan kelopak matanya untuk terbuka lagi. Dan akhirnya Maiza tertidur melupakan ucapannya tadi yang katanya tidak akan ketiduran.

"Hmm yang katanya nggak bakal ketiduran," kata Arkan sambil tertawa kecil lalu berjalan menghampiri Maiza yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Dik, mandi dulu gih." Arkan mencoba membangun Maiza dengan menepuk pelan bahu istrinya itu.

"Eughh ...." lengguh Maiza, perlahan-lahan gadis itu membuka matanya. Dilihatnya Arkan yang sedang tersenyum kepadanya membuat gadis itu terkekeh pelan.

ARKAIZWhere stories live. Discover now