16. Arkaiz || Angin Turbo

3.2K 180 4
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏

kemarin ada yang komen next terus padahal belum waktunya up 🤧
Koko ingetin lagi yaa
Arkaiz up setiap hari (Senin dan Jum'at)🙏

Jangan lupa kasih bintang 🌟

Hari ini Caca diperbolehkan untuk pulang, Agam sudah selesai memberikan semuanya, sedangkan di tempat parkir sudah ada Rangga yang sedang menunggunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini Caca diperbolehkan untuk pulang, Agam sudah selesai memberikan semuanya, sedangkan di tempat parkir sudah ada Rangga yang sedang menunggunya.

"Kak Langga," sapa Caca lalu gadis kecil itu berlari menghampiri Rangga.

"Jangan lari-lari kan baru sembuh," kata Rangga lalu mengendong Caca.

Agam yang masih terlihat dengan kehadiran Rangga pun langsung bertanya. "Ngapain lo disini?"

"Gue bawa mobil papa, buat jemput lo sama Caca."

"Gue bisa naik taxi."

Rangga tidak memperdulikan ucapan Agam, cowok itu beralih menatap Caca. "Caca mau tinggal sama Kakak nggak?"

"Mau ...," jawab Caca bersemangat. "tapi sama Bang Agam 'kan?"

"Iya sama bang Agam juga."

"Asikkkkkkk."

"Caca udah mau, lo juga harus mau."

Agam hanya pasrah dengan keputusan Rangga, mau menolak pun pasti sahabatnya itu mencari cara agar menurutinya.

"Tapi gue ambil barang di kost an gue dulu."

"Gue udah pindahin semuanya ke rumah gue hehehe," jawab Rangga sambil memamerkan giginya, tertawa.

"Niat banget lo, btw thanks ya."

"Santai aja kali, kita kan best pren."

Setelah hampir setengah jam perjalanan dari rumah sakit ke rumah Rangga, akhirnya mereka sampai. Baru saja ketiganya ingin masuk, namun di kagetkan dengan wanita paruh baya yang sedang berdiri di balik pintu.

"Astaghfirullah, ngapain Mama di sini?"

"Mana Caca?" bukannya menjawab pertanyaan Rangga, mamanya itu langsung menanyakan keberadaan Caca. Orang tua Rangga sangat senang ketika mendengar Caca dan sahabat nya akan tinggal di rumah nya, sampai setiap hari mereka menanyakan kapan mereka kesana.

"Oh ini Caca," kata wanita itu menatap gadis kecil yang kini tersenyum lebar kepadanya.

"Alo Tante," sapa Caca ramah.

"Jangan panggil Tante dong, mulai sekarang Caca harus panggil Mama ya."

"Yah saingan baru nih," kata Rangga samar-samar, tapi masih terdengar oleh Agam. "Sabar hahaha," bisiknya.

"Assalamualaikum Tante," sapa Agam lalu menyalami mama Rangga.

"Kamu juga Gam, panggil Mama jangan Tante." Agam hanya mengangguk sebagai jawaban.

ARKAIZWhere stories live. Discover now