29. Arkaiz || Kata Maaf

2.5K 148 21
                                    

Keadaan kelas hari ini cukup ramai karena jam kosong sedang berlangsung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keadaan kelas hari ini cukup ramai karena jam kosong sedang berlangsung. Meisya tengah asik mengobrol dengan Maiza dan Zahra. Pergerakan mereka pun tidak luput dari tatapan seseorang yang sedang duduk sendirian, tidak jauh dari mereka.

"Maaf Mei. Lo boleh kecewa, tapi pils jangan kayak gini," gumam Rena sedih. Karena kesalahannya Meisya benar-benar menjauhinya, tapi disisi lain dia juga senang melihat Meisya se bahagia itu sekarang sehingga lupa atas kesedihannya.

"Kalo gue pergi, lo mau maafin gue nggak, Mei?"

Meisya sudah memantapkan pilihan nya untuk merubah pakaiannya membuat semua orang tercengang. Bagaimana tidak, dia terkenal sangat nakal dan ditakuti banyak murid, pernah suatu hari tempat duduknya yang di kantin di tempati orang lain, Meisya langsung marah-marah dan kadang juga berakhir di ruang BK.

Tapi sekarang emosi gadis itu sedikit terkontrol, seperti ketika mendengar komentar orang-orang karena perubahannya, dia memilih diam tidak menghiraukannya. Bukankah mustahil kita hidup terhindar dari komentar pedas orang-orang?

"Gue kira bakal gerah kalo pake hijab, tapi nyatanya lebih nyaman dan berasa lebih terjaga deh."

Zahra tersenyum. "Semoga terus Istiqomah ya, Mei."

"Aamiin ...."

"Meisya emang gapapa kalo nanti orang-orang nyindir atau nggak suka Meisya yang sekarang," kata Maiza, karena dia dulu pernah diposisi itu, makanya dia sedikit khawatir.

Meisya tertawa pelan. "Biasanya gue yang ditakutin sama mereka, kenapa sekarang gue harus takut sama omongan mereka. Nanti kalo mereka nyinyir, gue bogem aja mulutnya."

Maiza berngidik ngeri. "Ih Meisya serem banget."

Zahra menyenggol lengan Maiza, bisa-bisanya sahabatnya itu percaya. "Meisya bercanda kali Ai. Iya kan, Mei?"

Melihat raut wajah Maiza yang ketakutan membuat Meisya ingin tertawa. "Iya lah gue cuma bercanda. Udah sekarang hidup gue mau tenang-tenang aja, nggak ada marah-marah, nggak ada berantem. Eh tapi guru BK bakal kangen gue nggak ya? Kan gue mau berhenti buat ulah lagi hahaha." Ucapan Meisya berkahir gelak tawa ketiganya, mereka tidak bisa membayangkan kesepiannya guru BK jika salah satu langganan nya tiba-tiba menghilang.

" Ucapan Meisya berkahir gelak tawa ketiganya, mereka tidak bisa membayangkan kesepiannya guru BK jika salah satu langganan nya tiba-tiba menghilang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ARKAIZWhere stories live. Discover now