30. Arkaiz || Teletubbies

2K 139 7
                                    

Hi Readers :v
akhirnya Koko bisa up wkwk
Koko mau minta maaf dulu nih
soalnya minggu kemarin nggak up🙈
entah knp Koko lagi males untuk ngetik, apalagi selalu bentrokan dengan kesibukan rl jadi nggak bisa fokus😌

Semoga kalian nggak pada kabur yaa :)

Oke oke, jangan lupa kasih bintang 🌟

Tandai Typo 🙏

Rena sama sekali tidak bisa tenang ketika menunggu pesawatnya berangkat, sebentar-sebentar dia mengecek pesan dari Dika, untuk memastikan apakah dia sudah memberitahu amanahnya, dia tidak bisa tenang jika pergi sebelum mendapat kata maaf dari saha...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rena sama sekali tidak bisa tenang ketika menunggu pesawatnya berangkat, sebentar-sebentar dia mengecek pesan dari Dika, untuk memastikan apakah dia sudah memberitahu amanahnya, dia tidak bisa tenang jika pergi sebelum mendapat kata maaf dari sahabatnya.

"Seperti nya setengah jam lagi pesawat kamu akan berangkat. Cobalah duduk dulu, jangan mondar-mandir seperti itu," tegur wanita paruh baya itu sambil menatap heran putrinya.

"Nggak bisa, Ma. Hmm Rena boleh pergi sebentar ke rumah Meisya nggak?"

"Nggak usah aneh-aneh, Rena. Kamu sudah mau berangkat. Apa kamu mau batalkan saja perginya dan setuju dengan perjodohan itu?" jawab sang Mama dengan nada marah.

Rena menggeleng cepat. "Nggak gitu, Ma. Rena cuma mau ketemu sahabat Rena untuk terakhir kalinya, itu aja."

"Ya sudah batalkan saja berangkat nya."

"Ma ...."

"Makanya jangan aneh-aneh Rena," jawab sang Mama sedangkan Rena memilih diam, percuma juga bicara dengan mamanya itu karena dia tidak akan mengerti isi hatinya. Kadang Rena iri dengan anak di luaran sana yang bisa mewujudkan keinginannya sendiri, tidak seperti dirinya yang hidupnya selalu diatur oleh kedua orangtuanya. Dia punya impian tapi orang tuanya yang menentukan. Ah Rena memang tidak beruntung dalam hal itu tapi bisa jadi dia beruntung dalam hal lain, semoga.

"Ren ...," panggil seseorang membuat Rena menoleh, ternyata Dika yang datang.

"Gimana Dik. Lo udah ngomong ke mereka, kan?"

"Udah gue bilang ke Aiz."

Rena membuang nafasnya lega. "Terus gimana?"

"Cuma di Reed," jawab Dika sembari menunjukkan chattan nya dengan Maiza.

"Hmm gapapa deh, yang penting lo udah bilang. Makasih ya Dik, gue harap mereka mau maafin gue ...."

"Gue nggak bakal maafin lo Ren." Suara seseorang mengagetkan mereka, sontak Rena dan Dika menoleh.

"Meisya?"

Meisya yang baru datang bersama Maiza dan Zahra langsung memeluk Rena. "Gue nggak maafin lo Ren, kalo seandainya lo ninggalin gue tanpa sepengetahuan gue," kata Meisya sedih.

Rena membalas pelukan sahabatnya dengan air mata yang mulai jatuh. "M-mei ... maafin gue, lo jangan marah lagi sama gue, jangan tinggalin gue, cuma lo sahabat yang gue punya, cuma lo yang selalu ada disaat gue lagi sedih ataupun senang, cuma ke lo gue berani cerita semua tentang masalah gue, cuma lo Mei ...."

ARKAIZWhere stories live. Discover now