2. Arkaiz || Denda

6.2K 265 3
                                    

"Agama seseorang sesuai dengan teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya."

(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

🥥🥥🥥

Dan ingatlah bahwa Abu Thalib meninggal dalam keadaan kafir karena pengaruh temannya.

Tandai typo👌

Bismillahirrahmanirrahim...

"Pulang bareng gue, mau?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pulang bareng gue, mau?"

Maiza sedikit mendongak, lalu kembali menunduk tidak berani menatap lawan bicaranya.

"Kamu kan ...,"

"Iya."

"Nggak mau deh, nanti Rena salah paham sama Aiz," tolak Maiza, pasalnya yang menawarkannya pulang bareng adalah Dika yang notabene nya pacar Meisya.

"Gak bakal kok."

"Tapi ...,"

"Emang lo mau berdiri disini sampe jamuran?" Maiza berpikir sejenak.
"Emm naik motor?"

"Nggak naik onta." Maiza mendesis lalu mengangguk.

Maiza sudah siap dengan helm nya tapi ketika mau naik ada seseorang orang yang memanggil nya.

"Kak Maiza 'kan?"

"Iya kenapa?"

Gadis yang merupakan adik kelasnya itu tersenyum kaku, "Bareng aku aja Kak, tadi sahabatnya Kakak nyuruh aku buat ajak Kakak pulang bareng."

Maiza berfikir sebentar, mungkin yang di maksud gadis itu adalah Zahra. "Ouh ayo. Maaf ya Dika, Aiz pulang bareng dia aja," sambil mengembalikan helmnya pada Dika.

"Sans aja kalo sama gue, lo hati-hati ya!"

"Siap laksanakan," ucap Maiza sambil tangan nya memberi hormat.

"Ayo Kak."

Dari kejauhan terlihat seulas senyum dari seseorang yang sedang memerhatikan interaksi ketiganya 'mana rela gue liat lo bareng sama yang bukan mahram lo' batinnya.

Sesampainya di rumah, Maiza langsung mendarat di tempat tidurnya, untung dia sudah sholat dhuhur jadi dia bisa langsung istirahat.

"Cil, lo balik sama siapa tadi?" tanya seseorang yang baru saja membuka pintu kamarnya.

"Jangan pura pura tidur lo cil," sambil menarik pelan telinga Maiza.

Maiza mendesis. "Ih apaan sih Bang, Aiz gak mau ya ngomong sama Bang Dinosaurus, Aiz lagi marah sama Abang," ketus Maiza lalu menutup wajahnya dengan bonekanya.

"Ada ya orang marah bilang."

"Siapa suruh gak jemput Aiz," sahut Maiza lalu menampakkan wajah cemberut nya.

ARKAIZWhere stories live. Discover now