20. Arkaiz || Selingkuh?

4K 182 3
                                    


Seorang ditusuk kepalanya dengan jarum besi itu lebih baik daripada ia menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya.
(shahih Al jami' nomor 5045)

"Kakak cantik," panggil Caca yang baru datang dengan Agam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak cantik," panggil Caca yang baru datang dengan Agam.

"Wah ada Caca, sini sama Kakak," ujar Maiza sambil merentangkan kedua tangannya lalu menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu.

Caca langsung berlari memeluk Maiza. "Caca kangen Kakak cantik."

"Kakak juga," balas Maiza yang tak kalah senangnya ketika bertemu gadis kecil itu.

"Kak Agam mau ketemu Aa, ya?"

"Gue mau ketemu lo," jawab Agam.

"Ngapain lo mau ketemu istri gue," timpal Arkan yang baru datang dengan ekspresi datarnya.

"Ceelah gue cuma mau nitip Caca sama istri lo doang."

"Emang lo mau kemana?"

"Gue mau kerja, nggak mungkin kan hidup gue bergantung terus sama keluarga Rangga," jelas Agam, sebenarnya dia tiap bulan dikirimkan uang oleh papanya, tapi Agam tidak mau menerima sepeser pun uang dari laki-laki itu, dia juga masih mampu untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan Caca.

"Boleh kan, Ar?"

"Gue mah boleh-boleh aja, btw lo kerja dimana?"

"Gue baru aja berhenti kerja, sekarang harus cari lowongan kerja lagi."

Arkan berfikir sebentar, "Gimana kalo lo kerja di cafe gue?"

"Nah bener tuh, mending Kak Agam kerja di sana," sambung Maiza yang mendengar pembicaraan keduanya.

"Nggak usah Ar. Gue cari tempat lain aja, gue nggak mau ngerepotin lo lagi," tolak Agam merasa tidak enak.

"Ck, tinggal terima aja. Besok, habis pulang sekolah lo bisa mulai kerja!" tegas Arkan yang tak bisa dibantah lagi oleh sahabatnya.

"Aa ...," panggil Maiza dan Arkan pun menoleh begitupun dengan Agam.

"Kenapa?"

"Kita ajak Caca ke tempat bermain yang ada di mall yuk," ajak Maiza bersemangat.

"Ya udah sana siap-siap."

"Siap," jawab Maiza sembari memberi hormat, terlihat sangat lucu bagi Arkan.

"Kak Agam mau ikut, nggak?"

"Gue nggak dulu deh. Kalian have fun yah, gue titip adek gue."

"Woke. Ayo Ca, ikut Kakak ke kamar."

Setelah perginya Maiza dan Caca, Agam pamit untuk pulang dan nanti sore akan kembali untuk menjemput adiknya.

Arkan mengeluarkan mobilnya dari garasi rumahnya, mobilnya itu jarang ia gunakan karena selama ini dia sering menggunakan sepeda motor dari pada mobilnya. Arkan menyalakan mobilnya dan menunggu Maiza dan Caca keluar dari rumahnya.

ARKAIZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang