Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
kembali lagi sama Koko hehe
Apa kabar nih?
semoga selalu baik ya Aamiin 🤲Wait....
Tandai Typo😁🙏
Sebentar lagi acara akad akan di mulai, Asya dan Elvira mulai tidak tenang berbeda dengan Maiza yang tengah sibuk bermain handphonenya, tidak ada tanda-tanda kecemasan diwajahnya.
"Sayang, emang kamu gak deg-degan gitu?" tanya sang Bunda.
"Nggak kok Bun."
"El, emang beda mantu lo ini."
"Mantu spesial ini mah, beda dari yang lain," jawab Elvira penuh bangga.
Sedangkan di lain tempat Arkan nampak gugup, sedangkan jantungnya berdenyut lebih kencang, namun dia berusaha menetralkannya, mungkin karena hal sakral ini baru terjadi satu kali dalam hidupnya.
'Lo pasti bisa.' monolognya dalam hati.
Setelah acara Akad selesai, Asya dan Elvira mendampingi Maiza untuk keluar dari kamarnya, menuju tempat akad tadi, sesampai di sana banyak mata yang tertuju ke arah Maiza, gadis itu hari sangat cantik dengan gaun putihnya sehingga tak wajar jika banyak yang memujinya, begitupun Arkan yang tak henti-hentinya menatap Maiza kagum. "Ma Syaa Allah tabarakallah Dik."
"Ngapain liat-liat," ucap Miaza ketika baru duduk di samping Arkan, "kenapa gak nunduk? Bukannya kemarin-kemarin nunduk terus sampe mau nabrak tiang," tambahnya sedikit kesal.
Lakban mana lakban, biar Maiza gak ngerusak suasana hari ini😭
"Terserah Aa lah."
"Tirsirih ii lih, dasar opet," ejek Maiza dan sepertinya embel-embel Opet akan selalu terdengar di telinga seorang Arkan.
Arkan langsung menaruh telapak tangan kanannya di atas kepala Maiza untuk membacakan doa, sedangkan Maiza hanya melihatnya, tapi ada sedikit rasa takut yang dirasakannya karena dia pikir Arkan sedang meruqkiyah dirinya.
YOU ARE READING
ARKAIZ
Teen FictionKetika kamu sudah tidak percaya akan seseorang lagi. Tiba-tiba seseorang dari masalalu datang untuk melamar mu. _____________________________________ Tentang luka tanpa sayatan itu benar adanya, saya sudah berusaha untuk sembuh dan menata hati,piki...