28. Arkaiz || Meisya dan Rena

2.2K 166 4
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

teruntuk kalian yang baca cerita Arkaiz, boleh nggak selain baca jangan lupa kasih bintang 🌟

Koko sedih tauk, kalo kalian cuma baca doang, setidaknya dengan kalian beri vote, bisa nyenengin Koko :( bisa bikin Koko semakin semangat up nya😢

Koko juga mau terima kasih banyak2 krn udah mampir di cerita Koko, walaupun masih banyak kurangnya.
。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

Tandai Typo 🙏

Suasana kantin sangat ramai, karena memang jam istirahat adalah surganya bagi pelajar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suasana kantin sangat ramai, karena
memang jam istirahat adalah surganya bagi pelajar. Maiza tengah duduk menikmati makanannya bersama Zahra. Selang beberapa menit kemudian kedua matanya menatap bingung seseorang yang tengah duduk sendirian tidak jauh darinya.

"Loh kenapa Meisya dan Rena duduknya pisah gitu ya?" tanya Maiza kepada sahabatnya. Zahra pun mengikuti arah pandangan Maiza. Benar saja, terlihat Meisya yang sedang duduk sendirian begitupun dengan Rena, dia juga bingung karena tidak seperti biasanya mereka duduk terpisah.

"Aku juga nggak tahu."

"Aneh nggak sih. Sebenarnya mereka kenapa?"

Zahra kembali fokus dengan makanannya. "Udah, kita nggak boleh ikut campur."

"Hmm iya deh."

Setelah selesai dari kantin, Maiza dan Zahra berjalan untuk kembali ke kelasnya, hingga sebuah notifikasi mengagetkannya, apalagi melihat nama pengirimnya. Zahra yang melihat ekspresi aneh Maiza lalu bertanya. "Siapa?"

"Meisya. Dia minta Aiz buat ketemu dia nanti setelah pulang, di taman."

Zahra mengerutkan dahinya, bingung. "Sebenarnya ada apa? Kok tiba-tiba Meisya ngajak kamu ketemuan?"

"Jadi kemarin itu, Aiz denger Meisya nangis di kamar mandi, tapi dia nggak mau ngaku kalo itu dia dan Aiz juga bilang kalo mau cerita bisa hubungin Aiz. Makannya Aiz tadi kaget karena Aiz nggak nyangka aja dia mau hubungin Aiz lagi," jelas Maiza panjang lebar.

"Oh begitu, syukurlah kalo dia emang mau cerita sama kamu."

"T-tapi Zahra colaction juga ikut ya?" mohon Maiza, dia benar-benar tidak berani pergi sendirian.

"Loh kan kamu yang di ajak ketemuannya, lagi pula aku nggak terlalu kenal sama Meisya."

Maiza memanyunkan bibirnya ke depan lalu memeluk lengan Zahra. "Ikut ya? Aiz juga udah dapet izin dari Meisya buat ajak Zahra colaction."

Zahra menghembuskan nafasnya pelan. Sebenarnya dia tidak ingin ikut campur, tapi dia juga tidak mau melihat Maiza menghadapi semuanya sendirian. "Ya sudah, aku bakal ikut," putusnya.

ARKAIZWhere stories live. Discover now