4. Arkaiz || Hafidz Qur'an

4.5K 224 0
                                    

"Pagiku cerah ku matahari bersinar, ku gendong tas merahku di pundak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pagiku cerah ku matahari bersinar, ku gendong tas merahku di pundak."

"Seru banget nyanyinya?" sapa Asya yang masih sibuk dengan peralatan dapurnya.

"Iya dong Bu."

"Ada apa nih?" Maiza tersenyum bahagia, mengingat syarat yang ia ajukan kemarin, "gak ada apa-apa kok Bun."

"Hari ini kamu jangan masuk sekolah dulu, Bunda udah minta izin ke pihak sekolah," kata Asya sedangkan Maiza mengernyitkan dahinya bingung. "Loh kenapa Bunda?"

"Soalnya-"

"Assalamualaikum," ucapan Asya terpotong ketika ada seseorang yang memberi salam.

"Waalaikumsalam, sayang cepat buka pintunya," Maiza mengangguk lalu pergi kearah pintu depan. Mahluk apa yang pagi-pagi bertamu ke rumahnya, pikirnya.

"Waalaikumsalam," kata Maiza setelah membuka pintu, dia nampak sedikit terkejut pasalnya yang sedang berdiri di depan pintu adalah keluarga Arkan, sebenarnya mau apa mereka kerumahnya?

"Halo sayang," sapa Elvira sambil memeluk sebentar tubuh Maiza.

"I-iya Ma," jawab Maiza, jangan heran kenapa Maiza memanggil El vira dengan sebutan Mama karena dia sudah terbiasa sejak kecil begitupun dengan Arkan yang memanggil kedua orang tua Maiza dengan sebutan ayah-bunda.

Sedari tadi Maiza menatap Arkan tidak suka, lihatlah bagaimana gadis itu memicingkan matanya seperti sedang mengintrogasi penjahat, sedangkan yang ditatap hanya menundukkan kepalanya.

"Siapa sayang," teriak Asya dari arah dapur.

"Mama sama Papa, Bunda."

"Ya udah suruh masuk gih!"

Beberapa menit Asya memasak akhirnya selesai, untung tadi juga dibantu oleh El vira.

"Wah niat banget lo pagi-pagi ke rumah gue," kata Zayyan kepada Arhan.

"Ya iyalah sekalian gue mau numpang makan." mendengar itu El vira langsung menyenggol lengan suaminya, "Jangan bikin malu didepan calon besan."

"Gapapa El, lagi pula kita udah lama gak makan bareng." El vira mengangguk. "Iya juga ya."

"Ekmm Aiz dari tadi liatin Aa terus ya?" goda Zayyan pasalnya putrinya itu tidak henti-hentinya menatap Arkan.

"E-engga kok, cuma aneh aja ngapain dia ada disini," jawab Maiza sedangkan Arkan tetap diam dengan wajah datarnya.

"Aa mau memenuhi syarat yang kamu minta kemarin."

"Ukhuk ... ukhuk ...." Mendengar ucapan Bundanya membuat Maiza tersedak makanannya sendiri.

"Jangan bercanda lah Bun," katanya setelah minum.

"Bundamu nggak bercanda sayang, alhamdulillah seminggu yang lalu Aa sudah menyelesaikan hafalannya."

ARKAIZWhere stories live. Discover now