6. Arkaiz || Pindah

4.3K 217 4
                                    

Luka fisik yang tersisa adalah bekasnya sedangkan luka hati yang tersisa adalah ingatannya.

_Quena Salwa Al Maiza_

Malam harinya Maiza terperanjat kaget melihat Arkan yang sudah berada di kamar nya, padahal tadi sebelum mandi tidak ada sosok lelaki itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam harinya Maiza terperanjat kaget melihat Arkan yang sudah berada di kamar nya, padahal tadi sebelum mandi tidak ada sosok lelaki itu.

"Aaaa ngapain Aa disini," teriaknya lalu kembali masuk ke kamar mandi.

Arkan hanya terkekeh sambil berjalan ke arah pintu kamar mandi lalu mengetuknya. "Keluar aja gapapa."

"Pergi ... Aa pergi jangan ada disini, Aiz mau ganti baju."

"Makanya keluar biar Adik bisa ganti baju."

"KAN MASIH ADA AA GIMANA SIH," teriak Maiza yang mulai kesal sedangkan Arkan masih menahan tawa dengan jawaban istrinya itu.

"Ya udah Aa keluar, nanti kalo udah selesai bilang ya," jawab Arkan pasrah, lalu pergi agar tidak ada lagi teriakan yang menembus gendang telinganya.

"Pasti bunda lupa bilang kalo ini kamar Aiz makanya Aa bisa nyasar kesini," ucapnya ketika keluar dari kamar mandi, matanya menyelusuri ruangan itu karena takut Arkan masih ada di kamarnya.

Sedari tadi senyum Arkan terangkat, hingga seseorang datang memergokinya.

"Ngapain lo senyum-senyum sendiri?"

"Hah?" kaget Arkan lalu mendatarkan   wajahnya.

"Lo ngapain senyum-senyum sendiri, kesambet?"

"Itu si Adik tadi kaget pas gue masuk kamarnya, sedangkan dia baru selesai mandi."

"Pantes, ya udah gue pergi dulu. Jaga adik gue awas aja lo sakitin dia dan jangan lupa janji lo sama gue. Lo ingkar, gue ambil lagi adek gue," ancam Dino lalu pergi tapi sambil mengedipkan salah satu matanya.

"Siap Bang ipar."

Sudah beberapa menit Arkan berdiri tapi Maiza tak kunjung keluar dari kamarnya.

"Ngapain Aa masih disini?" sinis Maiza.

"Mau masuk, mau mandi."

"Kenapa harus di kamar Aiz, kan masih ada kamar tamu."

"Iya karena kita udah nikah jadi kamar Adik, kamar Aa juga," jawab Arkan sambil melipat kedua tangannya di depan dada, menyombongkan diri.

"Gak boleh." Hadang Maiza dengan kedua tangannya yang kini terlentang di dua sisi pintu, "ini kamar Aiz, cuma Aiz."

"Ngelawan suami dosa loh Dik,"

"Bikin orang sakit hati juga dosa." Seketika Arkan bungkam, lalu tersenyum getir. "Maaf, Aa boleh masuk ya Dik, Aa udah gerah banget pengen mandi."

"Mandi di tempat lain, jangan di kamar Aiz."

ARKAIZOn viuen les histories. Descobreix ara