8. Arkaiz || khawatir

3.8K 228 5
                                    

Hi ketemu lagi kita hehehe
jujur, entah knp Koko kalo ngetik cerita ini langsung gak Pd karena masih banyak kurangnya😭
Tulisan yang berantakan, nggak nge feel, kadang tulisannya alay🤧

Tapi Koko mau bilang makasih banget krn udh Support cerita Arkaiz, sayang banget deh sama kalian🤗jangan ragu untuk tegur Koko kalo ada kesalahan di dalam cerita ini ya👍

Tapi Koko mau bilang makasih banget krn udh Support cerita Arkaiz, sayang banget deh sama kalian🤗jangan ragu untuk tegur Koko kalo ada kesalahan di dalam cerita ini ya👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum sayang." kata Elvira dari ujung telfon.

"Waalaikumsalam iya Ma."

"Keadaan Aa gimana?"

Maiza terlihat bingung kenapa tiba-tiba mertuanya menanyakan cowok itu. "Aiz gak tau Ma, tadi Aiz nggak bareng Aa."

"Astaghfirullah, tadi temen Aa telfon Mama katanya Aa ada di rumah sakit karena kecelakaan."

"Aa kecelakaan?" tanya Maiza yang mulai khawatir.

"Mama kurang tahu juga sayang tapi yang jelas Aa lagi di rumah sakit, tadi mama coba telfon tapi gak bisa."

"Rumah sakit mana Ma?"

"Nggak tau sayang, ya udah kamu fokus belajarnya, doain Aa semoga baik-baik saja."

"E-eum baik Ma."

Setelah menutup telfon dari mertuanya, rasa bersalah, khawatir bercampur aduk, memikirkan keadaan suaminya itu.

"Ini salah Aiz, Aiz juga udah bentak Aa dan sekarang Aa kecelakaan," gumam nya.

"Aiz kamu kenapa?" tanya Zahra menghampiri sahabatnya.

Maiza menoleh dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Aiz gapapa kok."

"Itu mau nangis kenapa?"

"Tadi Aiz dapat telfon kalo kelurga Aiz ada yang kecelakaan."

"Innalilahi, terus sekarang gimana keadaannya?"

"Gak tahu, informasinya masih kurang pasti."

"Ya semoga baik-baik aja."

"Aamiin." Zahra merangkul pundak Maiza. "Gak usah terlalu dipikirin, banyakin doa aja."

Maiza mengangguk. "Iya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARKAIZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang