chap 2

65 12 0
                                    

Flashback On

"Tante boleh ya kalau Lana ajak kak Gafar main,sekali ini saja.Lana janji tidak akan bermain lama-lama" mohon Lana pada mamanya Gafar.

Tidak tega melihat anaknya,akhirnya mamanya Gafar pun mengijinkan mereka bermain dengan syarat harus pulang tepat waktu yaitu pukul 8 malam.Memang hanya satu jam saja mereka boleh bermain,tapi setidaknya usaha Lana tidak sia-sia.

"Jangan jauh-jauh ya mainnya" tutur mama Gafar.

Tidak lama Gafar dan Lana sampai ke lapangan,disana sudah banyak sekali anak-anak yang menunggunya.

"Aku ajak kak Gafar,makin banyak anak pasti bakal seru" kata Lana,namun tak satupun temannya yang menyambut kedatangan Gafar.

Melihat hal itu Lana tak tinggal diam,"hei!!ajak main kak Gafar,Dim!!ajak kak Gafar main bola!!" dengan ogah-ogahan Dimas melemparkan bolanya ke arah Gafar.

Gafar menerima bola tersebut dengan wajah yang sedikit ketakutan,"sana kak main bola sama mereka,aku gak bisa main bola soalnya" suruh Lana.

"Nggak,aku disini aja sama kamu" sergah Gafar.

"Udah sana main sama anak-anak" suruh Lana sambil mendorong Gafar menuju lapangan.

Dari balkon rumah,mamanya Gafar melihat anaknya yang sangat lihai sekali bermain bola,sedikit senyuman pun muncul diwajahnya.

Dari semua rumah dikomplek ini,hanya rumahnya Gafar lah yang paling tinggi dan besar.

"Kakak pinter ya main bola" puji Lana ke Gafar.

Hanya senyuman yang diberikan Gafar setelah mendapat pujian dari Lana.

Jam sudah menunjukkan angka 8 yang mana sudah waktunya bagi Gafar untuk mengakhiri masa bermainnya.

"Aku pulang dulu" pamit Lana ke teman-temannya.

Teman-temannya yang dilapangan melihat Lana yang pulang lebih awal sepertinya agak kaget karena biasanya dia akan pulang bersama Dimas saat jam 9 paling malam setengah 10.

Sesampainya dirumah Gafar,terlihat mamanya sudah ada didepan pagar seperti sedang menunggu,"aku pulang dulu ya kak,mari tante" mama Gafar membalas dengan senyuman setelah Lana berpamitan.

Lana senang,karena lambat laun Gafar mulai menemukan kebebasanya.Terlebih mamanya Gafar yang Lana rasa sudah memberikan kepercayaan kepada anaknya.

"Kak,hari ini kamu ikut belanja sama mama buat beli kue ulang tahunnya mas Dimas" Lana berulang kali diperingat oleh mamanya bahwa memanggil Dimas harus dengan embel-embel 'mas',tentu saja Lana tidak mau karena pasti aneh jika dia memanggil seperti itu.

Tanpa menunda lama Lana pun mengiyakan ajakan mamanya.

Sesampainya di toko kue,ada satu kue yang menarik Lana.Kue tersebut berhias bola yang dimana sesuai dengan kesukaan Dimas,"ma yang ini ya 'mas' Dimas suka bola soalnya" sedikit aneh saat Lana memakai kata tersebut.

Dimas Afrian Ganindra

Bisa dibilang seorang Dimas seperti kakak laki-laki bagi Lana,mengingat dia anak perempuan pertama.

Hampir lupa,Lana adalah anak perempuan pertama dari tiga saudara.Semua saudara Lana perempuan,jadi wajar kalau Lana sangat butuh kasih sayang seorang kakak.

Dimas lelaki pertama setelah ayahnya yang bisa membuat Lana nyaman,setiap cerita keluh kesah kesal sedih senang semua Lana ceritakan ke Dimas.Hal tersebut yang membuat Lana nyaman dan disisi lain Dimas juga ingin mempunyai adik jadi hadirlah Lana.

Dimas tinggal berempat bersama ibu,kakak tiri dari papanya dan 'adik' lebih tepatnya sepupuh jauh dia tapi sudah dia anggap sebagai adik sendiri dan itu pun lelaki,Dimas kan pengen adik cewek.

Can'(t) We Back AgainWhere stories live. Discover now