chap 15

26 6 0
                                    

Vana

Mas kamu kemana aja?
Aku telfon kamu gak angkat.
Mama tadi pingsan,untungnya aku sama umi langsung bawa mama ke puskesmas.
Kalau gak sibuk segera kabari aku mas

Dimas mengecek hpnya yang sedari tadi mati karena lowbat,"astagfirullah mama" kaget Dimas saat melihat pesan yang dikirimkan oleh Vana.

"Kenapa mas?" tanya Lana melihat wajah Dimas yang sedikit gusar.

Hari ini Lana dan Dimas sedang membahas tentang proyek untuk bekerja sama bahkan Dimas sampai lupa kalau hpnya lowbat.

"Mama pingsan La"

"Kok bisa?terus sekarang gimana keadaannya?"

"Alhamdulilah udah dibawa ke puskesmas tapi sepertinya saya harus pulang sekarang,kamu tau sendiri kan mama tinggal sendirian"

"Benar juga,eh...gini aja mas aku pesankan tiket sekarang"

Sebenarnya Dimas sudah menolak namun usulan Lana sangat membantunya sekali mengingat ia memang harus segera menemui mamanya.

Dan sore ini,Dimas telah berada di bandara dengan Lana yang mengantarnya.

"Hati-hati mas,kabari aku kalau udah sampai"

"Iya,kamu juga hati-hati" kata Dimas sembari mengusap puncak kepala Lana.

Diperlakukan seperti itu,jelas saja setiap perempuan pasti akan malu lebih tepatnya salah tingkah sih.

Setelah kepergian Dimas,Lana menyalakan mobilnya untuk pulang kerumahnya.

🌬🌬🌬

"Gimana mas?Asya mau kamu ceraikan?"

"Iya,tapi kamu harus tunggu anak itu lahir dulu baru kita bisa nikah"

Gafar dan Alia memang sudah sering tinggal bersama,mereka sangat pandai dalam menjaga rahasia bahkan bisa dibilang Alia adalah candu bagi Gafar dalam hal 'itu'.

Alia melihat Gafar sedikit berbeda malam ini,sebab sedari tadi Gafar melamun terus.Biasanya yang paling bersemangat adalah Gafar.

Cup

Ali tak tinggal diam,ia langsung membungkam bibir Gafar dengan bibirnya bahkan Gafar sampai terkejut dengan perlakuan Alia tiba-tiba.

Gafar mengambil pinggang Alia untuk bisa lebih dekat dengannya,ciuman mereka semakin menuntut membuat Alia semakin mengerang tidak karuan.

Karena terbatasi oleh pergerakan di sofa,akhirnya mereka pindah ke kamar.Alia mengalungkan tangannya ke tengkuk Gafar tanpa melepaskan ciumannya.

"Ah...mas pakai pengaman dulu sana!!" cegah Alia saat Gafar akan menarik cdnya.

Seberengseknya Alia ia tetap akan menjaga dirinya,dia tidak mau diduakan oleh seorang Gafar.

Kegiatan mereka yang sempat tertunda akhirnya berlanjut namun...

"Siapa sih ganggu banget?!" kesal Gafar.

'Rangga'

"Halo apa bro?"

"Lo tau,gue habis ketemu Lana dirumahnya dulu yang sekarang di tempati sama pak Satria"

"Alah...kurang cepet lo!!gue udah ketemu dia duluan"

"Dasar anak kambing lo!!"

"Udah ah!!ganggu aja!!"

Fyi,Rangga adalah teman Gafar bisa lebih tepatnya teman Lana dan Dimas juga karena mereka tumbuh disatu komplek yang sama.

Ngomong-ngomong soal Lana,Gafar jadi terpikiran kata yang dia ucapkan tadi saat bersama Lana.

'Gue akan lakukan apapun supaya lo jatuh hati ke gue lagi La'

Berkali-kali Alia memanggil Gafar namun sak pemilik tak menggubris lantaran terlalu asik melamun sehabis telfonan tadi,"aduh,sakit yang!!"

"Kamu sih ngelamun terus jadi akan bogem kan!!jadi nggak ini?" sungut Alia yang sudah tak bersemangat lagi untuk melanjutkan kegiatan malam.

Gafar segera naik ke ranjang,"jadilah ayok!!"

Sepertinya Alia sudah terlanjut marah,"udahlah malas aku!" Alia pergi membawa selimutnya ke kamar mandi.

🌬🌬🌬

"Halo mas,kamu udah sampai?" Lana menghubungi Dimas setelah ia menerima pesan.

"Sudah La,terima kasih ya"

"Lain kali gak usah sungkan mas,bagaimana keadaan tante Rima mas?"

"Alhamdulilah mama sudah baikan sekarang"

"Syukurlah,ya udah kalau gitu aku tutup dulu ya.Kamu jangan lupa istirahat"

"Iya,kamu juga jangan terlalu gila kerja"

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 7 jam,akhirnya Dimas sampai dikampungnya.Setibanya dibandara,Dimas langsung menuju ke tempat dimana mamanya dirawat.

"Kamu telfon sama siapa nak?"

"Lana ma,dia khawatir sama mama"

"Sudah baik,cantik,mandiri juga.Kamu gak ada niatan buat meminang Lana Dim?"

Dimas tau kalau Lana Adalah tipe menantu idaman mamanya,"nanti Dimas pikir-pikir dulu ma"

Sebenarnya Dimas tidak ada niatan untuk jatuh hati ke Lana,tapi entah kenapa akhir-akhir ini ia justru merasa seperti jatuh hati ke Lana apalagi perhatian kecil yang Lana berikan untuknya.

Serta disisi lain,Dimas juga mempunyai tanggungan untuk menikahi Vana jika hutangnya tidak dapat ia bayarkan.

"Mas,kamu udah nyampe?kok gak bilang aku" Vana masuk sembari membawa rantang yang berisikan makanan.

"Saya gak mau ngerepotin kamu dan abi lagi"

"Aku gak merasa terepoti mas"

Vana mengeluarkan lauk pauk serta nasi yang ia bawa dari rumah,"ayo makan ma,Vana suapin" tante Rima menerima suapan Vana.

"Mas kamu makan juga gih"

Dimas mengangguk sambil tersenyum.Jika melihat pemandang mama dan Vana akur,Dimas merasa Vana sudah bisa menerima mamanya.

Lana

Jangan lupa makan,besok aku kirim proposal yang kita bahas tadi
Salam juga ke tante Rima supaya lekas sembuh

"Kamu lihatin apa sih mas?sampe senyum-senyum gitu"

"Eh...ini Van saya lagi lihat video lucu" bohong Dimas ke Vana.

Dimas

Siap bu bos,udah tidur sana jangan begadang

Seusai membalas pesan Lana,Dimas berpamitan pulang ke Vana dan mama untuk mengabil beberapa baju dan perlengkapan lainnya.

"Saya titip mama ya"

"Iya mas"

🌬🌬🌬









Can'(t) We Back AgainWhere stories live. Discover now