chap 7

33 9 0
                                    

"Sar,anterin gue ke Galih"

"Ngapain?"

"Ambil 'berang' "

'Berang' bukan nama hewan,melainkan nama spesial yang Lana berikan kepada mobilnya.

Kenapa 'berang' karena diambil dari kata besar dan garang jadilah berang.

Sebenarnya Lana mempunyai 3 mobil namun karena dia tipikal orang yang tidak sabaran,alhasil dia selaku pakai sepeda motornya.

"Yaudah ayo sekalian gue mau ke kantornya Aldo"

Mereka berdua meninggalkan kantor menuju rumahnya Galih.

"La,gue langsung ya Aldo udah nungguin"

"Oke tencu"

Lana sudah sampai dirumah Galih,sebenarnya bukan rumah lebih ke showroom karena Galih membuka jasa penitipan mobil yang sangat terjamin aman.

"Panasin dulu lah biar lemes mesinnya" ucap Galih dengan memberikan kunci mobil ke Lana.

Sudah hampir 3 bulan Lana tidak memakai 'berang'.

Mobil Rubicon hitam ini hanya Lana pakai disaat tertentu saja seperti saat ini.

"Gal gue cabut ya"

"Siap hati-hati"

Sebelum berangkat,Lana menyempatkan diri mampir ke rumahnya untuk mengganti busana yang ia pakai.Lana pasti risih kalau memakai baju formal.

Untuk baju hari ini,Lana sengaja memilih tema cassual dengan kaos berwarna biru muda dipadukan celana warna hitam serta sepatu putih dan jangan lupa kacamata hitamnya.

Lana memulai perjalanannya,untuk jarak yang ditempuhnya kurang lebih dua jam karena memang lumayan jauh dan bisa jadi jalanan sedang macet.

"Kamulah satu-satunya!!!" Lana menyanyikan lagu kesukaannya didalam mobil,kamulah satu-satunya milik ari lasso selalu menjadi lagu favorit bagi Lana.

Ditengah-tengah bernyanyi,tiba-tiba mamanya telfon.

"Apa ma?"

"Sudah berangkat belum?"

"Udah bentar lagi juga sampai,aku matiin ya ma mau sampai ini"

Berdosa sekali Lana,dia cuma ingin mamanya tidak mengganggunya saat sedang berkendara.

Setelah sekian lama bergulat dengan kemacetan,akhirnya sampai juga Lana di depan rumah om nya.

"Mobil siapa mbak?"

"Iya bener,gak mungkin pak Satria punya mobil sebagus itu bu"

Dasar ibu-ibu udah sore masih aja sibuk bergosip.

Mungkin saat ini momen yang tepat bagi Lana untuk flexing,secara dia dan keluarganya dulu pernah dihujat sama orang komplek dan alasan itu pula yang membuat orang tuanya tidak betah lalu memutuskan pindah.

Lana turun dengan kacamata hitam bertengger di hidungnya,tanpa basa basi Lana pergi berlalu begitu saja melewati ibu-ibu tersebut.

melihat rumahnya sekarang,Lana akui memang sudah banyak perubahan terlebih papanya yang meminta omnya untuk merenovasi rumah tersebut.

Dulu rumah ini seperti perumahan umum terdapat 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi tidak juga tingkat,namun sekarang rumah ini ditambah kamarnya otomatis om Satria menambah 1 lantai lagi.

Memang papanya lah yang paling banyak mensponsori tahap renovasi,keluarganya Lana ingin membuat nyaman om Satria dan keluarganya.

"Lana...lama gak kesini ayo masuk" Lana dipersilahkan masuk oleh tante Ajeng istrinya om Satria.

Can'(t) We Back AgainWhere stories live. Discover now