chap 16

18 5 0
                                    

Pagi ini,Lana di kejutkan oleh sang mama yang tiba-tiba datang ke rumahnya,"ma...kenapa gak bilang dulu"

"Mau lihat anak sendiri kenapa harus telfon-telfon,mama gak boleh kesini?iya?"

Mendengar celotehan mamanya pagi-pagi membuat Lana semakin tambah pusing 7 keliling.

"Gak gitu ma,lagian ini masih jam 5 pagi.Aku hari ini libur ma,mau tidur agak siangan eh malah mama pencet bel gak berhenti-berhenti"

"Kamu kalau mau tidur lagi ya silahkan,orang mama mau nungguin Dimas"

Shit!!

Lana lupa mengabari mama kalau Dimas pulang lantaran mamanya sakit.

"Dimas pulang tante Rima pingsan,itu juga dadak..."

"Apa!!kok bisa?terus gimana sekarang tante Rima?aduh kak!!ayo kita kesana ajak kak,mama khawatir"

Tidak habis pikir dengan mamanya,dikira surabaya kalimantan dekat apa?

"Ma...kan bisa video call,kan gak bisa pesan tiket langsung sekarang"

"Udah kak...mama udah suruh Abeng pesan tiketnya"

"Astaga mama..."

Hari ini,lebih tepatnya sore hari.Lana dan mamanya pergi ke bandara menuju kalimantan.

Urusan pekerjaan,ia akan kerjakan secara wfh dan sisanya ia akan serahkan ke Sarah serta adiknya.Lana sudah bersikeras untuk membujuk mamanya supaya jadwal penerbangan diganti lain hari,namun mamanya tetap kukuh tidak mau diganggu gugat.

"Maaf mbak,kalau urusan kanjeng ratu aku gak bisa nolak" Abeng memang Lana suruh untuk mengantarkannya ke bandara.

Abeng selalu patuh akan perintah orang tua Lana,bahkan jika disuruh memilih Lana yakin Abeng akan memilih orang tuanya.

"Iya,udah terlanjur juga"

Tiba dibandara,Lana langsung menyuruh Abeng untuk kembali kekantor,"saya balik dulu bu,mari" karena akan ada tamu dikantor jadi Lana terpaksa menyuruh Abeng untuk langsung ke kantor.

"Beng,sebentar" mama Ratih membuka isi dompet dan memberikan beberapa lembar uang berwarna merah.

Abeng menolak namun mama Ratih tetap memaksanya,"terima kasih banyak bu" setelah itu Abeng langsung bergegas meninggalkan bandara.

"Kak masih ada satu jam an,mama mau beli oleh-oleh dulu"

Dengan langkah gontai Lana melangkah menelusuri setiap rak berisi makanan oleh-oleh.Memang ada toko yang menjual oleh-oleh disekitar bandara ini ya itung-itung memudahkan orang yang mau cari oleh-oleh.

Selesai membeli oleh-oleh Lana dan mama mengisi perut dengan melipir ke toko penjual bakso.

"Kak,kamu jangan bilang Dimas kalau kita mau kesana"

"Iya ma,tapi mama harus mau kita nginap dihotel"

"Iya iya"

Lana merasa tidak enak saja jika dia harus menginap dirumah Gafar apalagi mamanya sedang sakit,apa nanti kata tetangganya Dimas.

🌬🌬🌬

Rumah Gafar

"Dari mana saja kamu?!istri mu lagi ngidam malah kamu tinggal!"

Gafar kaget melihat mamanya yang sibuk didapur rumahnya.

"Kamu kira papa gak tau,kamu seminggu gak pulang kerumah!papa lihat kamu pulang sesuai jam kok dikantor,kenapa bisa gak pulang ke rumah?!"

"Masalah ngidam aja papa sama mama besar-besarin!"

Plak!!

Papa menampar Gafar yang mulai berbincara dengan nada tinggi bahkan suara tamparan hampir terdengar diseluruh ruangan rumah karena begitu kerasnya.

Mama menghampiri papa sambil memegang lengan papa untuk menenangkan emosi papa.

"Kamu lupa?!bahkan kamu yang memaksa papa untuk segera menikahkan kalian pada saat itu!tapi sekarang kamu seenaknya menganggap pernikahan ini main-main!"

Gafar hanya diam menundukkan kepalanya kebawah.

"Sudah pa,sekarang kamu temui sana istri kamu"

Mama menyuruh Gafar untuk pergi ke kamar menemui istrinya.

Huek...huek...

Selepas membuka kamar tidurnya,Gafar mendengar suara tersebut dari dalam kamar mandi.

Cukup lama Gafar mematung ditempat sampai istrinya keluar dari kamar mandi,"mas,kenapa diam disitu?"

"Ehm...ka...kamu mau apa?biar aku belikan"

"Gak perlu mas,aku mau lanjut tidur aja" Asya menaiki kasur dan tidur dengan posisi membelakangi Gafar.

Andi

Pak saya sudah dapat nomor bu Alana

Gafar

Segera kirimkan

Andi

Baik pak.

Mendapat nomor Lana,Gafar langsung beranjak dari kamar menuju halaman belakang,ia berencana untuk menghubungi Lana.

"Maafin papa ya nak" bisik Asya ke perutnya kala Gafar keluar dari kamarnya.

Kembali ke halaman belakang,Gafar saat ini sedang mencoba menghubungi nomor telefon Lana yang ketiga kalinya,"apa mungkin ini nomor Lana?"

🌬🌬🌬

Akhirnya Lana dan mama sampai dikalimantan,"pak langsung ke hotel ini ya" Lana memang sengaja untuk cek in hotel dahulu baru setelah itu ia bisa mengantarkan mamanya ke rumah Dimas.

"Mama kira kita langsung kesana"

"Besok ma,ini udah malam kan gak enak dilihat orang bertamu malam-malam"

"Kak,kata Abeng hp ku dihubungi gak bisa?"

Lana lupa kalau hpnya lowbat wmu dipesawat tadi,"lupa kalau lowbat ma,aku cas dulu"

10 menit menunggu,akhirnya Lana mengaktifkan ponselnya.Dilihat banyak sekali notifikasi termasuk telfon dari Abeng.

Dan satu lagi nomor ponsel yang tidak Lana kenal,bahkan hampir 5kali panggilan dari nomor tersebut.

"Kok bisa tau nomor pribadiku?"

Selama ini Lana mempunyai 2 nomor,satu nomor untuk pekerjaan dan satu lagi memang hanya untuk orang-orang terdekatnya saja.

Lana

Beng,tolong lacak nomor ini

Abeng

Siap mbak

Mbak,nama pemilik nomornya Gafar

"Kok bisa tau?dari mana dia tau nomorku?

Lana

Oke beng makasih

Masih menjadi pertanyaan di pikiran Lana,dari mana Gafar bisa memiliki nomor pribadinya.

🌬️🌬️🌬️





Can'(t) We Back AgainWhere stories live. Discover now