chap 33

22 3 0
                                    

"mas,tadi waktu kamu keluar ada wanita yang mendatangi aku lalu katanya dia mau minta pertanggung jawaban dari kamu.Memangnya dia siapa?tanggung jawab apa?" Gafar menebak pasti wanita itu Alia.

Gafar berusaha menyakinkan istrinya,"kamu fokus saja dengan kandunganmu biar mas yang urus mereka yang mengganggu kita"

Sebagai seorang istri,siapa yang tidak curiga jika ada wanita yang ingin minta pertanggung jawaban dari suaminya,"aku cuma minta satu,selesaikan masalahmu tanpa melibatkan siapapun mas" Gafar mengangguk setelah mendengarkan Asya.

Hari ini Asya sudah diperbolehkan untuk pulang,"aku nanti ke kantor dulu ya habis antar kamu pulang" bohong Gafar,yang sebenarnya ia ingin menemui Alia.

"Iya,jangan pulang malam" selesai beberes ruangan,Asya dan Gafar meninggalkan rumah sakit.

Selama perjalanan,hp milik Gafar terus berbunyi namun tak digubris oleh Gafar sama sekali.

"Angkat aja dulu mas,siapa tau penting" memang sengaja tidak Gafar angkat karena nomor tersebut tidak dikenalnya.

"Biarin aja,lagian aku gak tau itu nomor siapa"

Sampai di rumah,Gafar membantu Asya membereskan kamar mereka.Untung saja Gafar menyewa pembantu dirumahnya jadi waktu Asya pulang dari rumah sakit keadaan rumah mereka sudah tertata rapi.

"Aku tinggal dulu ya" pamit Gafar setelah mengecup kening istrinya.

Lagi,nomor yang tak Gafar kenal itu menelfon lalu Gafar mencoba mengangkatnya,

"Apa kabar kamu,ini aku Alia"

"Mau apa kamu?jangan pernah hubungi aku lagi!"

"Baik tapi ada syaratnya,temui aku di kedai biasanya!!aku gak terima penolakan!"

"Oke"

Setelah memutuskan sambungan telfonnya,Gafar bergegas ke kedai tersebut.

"Ada apa?!cepat bicarakan,aku tidak punya waktu banyak" kata Gafar yang saat ini sudah duduk di depan Alia.

"Beri aku uang 4 miliyar,setelah itu aku tidak akan mengganggu kalian lagi"

Gafar terkejut mendengar nominal yang disebutkan Alia,"gak,buat apa?bahkan kita sudah usai!" tolak Gafar.

Alia tersenyum masam lalu mulai mengancam Gafar,"baik kalau kamu mau nolak,tapi ingat aku bisa membuat nama baik mu yang dermawan itu seketika hancur dalam sekejap saja" Alia mulai mengeluarkan ponselnya dan melihatkan video bercinta mereka.

Lantas Gafar merebut hp itu dan membuang ke sembarang arah,untung saja mereka berada di lantai 2 dan kedai juga sepi pengunjung selain mereka berdua.

"Jadi selama ini kamu merekamnya?!" geram Gafar.

Alia tertawa puas melihat wajah Gafar marah,"transfer sekarang atau aku akan kirimkan ke email perusahaan,oh...aku juga akan mengirimkan videonya ke cinta pertamamu yang masih kamu cintai sampai sekarang...siapa lagi kalau bukan Alana,ehm...sepertinya dikirim ke istrimu juga bukan ide buruk"

"Cukup!!aku akan berikan sekarang dan pergilah dari kehidupanku setelah ini.Sampai kau kembali lagi,aku akan memasukkan mu ke penjara!"

Gafar hanya bisa pasrah,uang sebesar itu ia berikan cuma-cuma untuk mantan kekasih gelapnya,semua ia lakukan demi menjaga hati istrinya yang sedang mengandung anaknya sekarang.

🌬️🌬️🌬️

Sepulang dari meeting,Sarah pamit pulang terlebih dahulu setelah dijemput oleh pacarnya si Aldo.

Sedangkan Lana,ia memutuskan untuk pulang karena badannya sudah sangat lelah.Namun ditengah perjalanan pulang ia mendapat panggilan dari Bima.

"Kamu sudah pulang?"

"Iya habis ini sampai rumah,ada apa?"

"Kirim alamat rumahmu,saya bawa sesuatu buat kamu" setelah itu sambungan diputus sepihak oleh Bima.

📍Sent location.

Sampai di rumah,Lana langsung mandi mengingat Bima yang sebentar lagi akan kesini.Selesai mandi Lana membuat mie instant karena dia terlalu malas untuk masak dan bahan dirumahnya pun hampir habis.

Tak lama setelah mienya matang,Lana mendengar deru suara mobil.

"Selamat malam" Bima menyambut dengan senyuman manisnya untuk Lana.

"Apa-apaan coba,ayo masuk" Lana berusaha untuk tidak salting didepan Bima.

Bima membawa banyak bungkusan yang Lana sendiri tidak tau apa isinya,"kamu bawa apa itu?" kepo Lana.

Ternyata sepaket nasi ayam krispi beserta perintilannya yang menurut Lana itu sangatlah banyak,"banyak banget,bisa dimakan se rt ini" Bima hanya terkekeh mendengar celotehan Lana.

"Saya tau kamu belum makan,udah ayo makan!saya keburu lapar Na" Bima mulai menggigit satu potong ayam,dia makan seperti orang kelaparan.

Lana kembali dari dapur membawa gelas,ia menuangkan soda lalu memakan kentang goreng.

"Na...makan nasinya atau burgernya kok malah cuma makan kentang" nama panggilan baru yang membuat Lana tersenyum.

"Ehm...iya jadi dimana tugasnya?" Lana mulai membuka topik pembicaraan.

Bima mengambil ayam lagi sebelum menjawab pertanyaan dari Lana,"di bandung,mungkin setelah menikah kita akan tinggal disana karena dinas saya memang disana"

Lana mengangguk paham,"kamu tidak keberatan kan?saya lupa memberitahu kamu kemarin tentang ini"

"Aku gak masalah,em...apa aku boleh tetap bekerja?" Lana takut jika nanti seusai dia menikah,Bima melarangnya untuk bekerja.

Bima membenarkan posisi duduknya menghadap Lana,"sayang...kamu boleh bekerja asalkan satu,kamu tidak lupa dengan tanggung jawab kamu sebagai istri toh kamu juga punya bisnis tas sama kafe.Saya sama sekali tidak melarang karena itu memang tanggung jawab kamu sebagai ownernya" Lana bersyukur bertemu Bima.

"Terima kasih,aku akan berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk komandan" sekali lagi Bima tertawa mendengar Lana memanggilnya dengan sebutan 'komandan'

Mereka berdua makan sambil menonton film hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10 malam,"saya pamit dulu ya,langsung tidur oke"

"Iya hati-hati,terima kasih untuk makanannya"

Setelah Bima pulang,Lana langsung tidur namun Lana dikejutkan dengan dering telfon dari mamanya.

"Halo ma...ada ma?ini masih jam 2 pagi loh!"

"Kak...mama butuh bantuan kamu,apa bisa?"

"Bantuan apa ma?"

"pesankan tiket sekarang untuk keberangkatan paling pagi,tante Rima kritis!!kita harus berangkat nanti pagi"

"Lana carikan dulu ma,kalau gak ada gimana?"

"Pasti ada La,suruh Abeng cari!!"

"Lana ikut atau mama sendirian?"

"Ya ikutlah La,kamu tega lihat mama sendirian"

"Tapi ma...pekerjaan Lana banyak banget"

"Mama mohon kak,ya....bisa ya demi mama" giliran mohon-mohon manggilnya kakak.

"Iya...iya...."

Mau tidak mau Lana harus menuruti permintaan mamanya.

🌬️🌬️🌬️



Can'(t) We Back AgainWhere stories live. Discover now