chap 22

15 4 0
                                    

Setelah menunggu beberapa menit,akhirnya mobil dari puskesmas datang ke rumah Rafa menjemput Lana.Reaksi para tetangga jelas sangat kepo saat melihat Lana,"kok gak pernah lihat wanita itu ya?orang baru kah?"

"Aku juga gak tau mbak"

Dimas dan Rafa ikut kedalam mobil,"Raf,apa gak sebaiknya kita bangunin dia dulu" raut wajah Dimas terlihat sangat cemas sekarang terlebih Lana yang belum sadar sejak dia jatuh pingsan.

"Jangan khawatir Dim,dia gak papa kok nanti sampai sana akan dipasang infus"

Untuk saat ini puskesmas adalah pertolong pertama bagi warga desa karena jarak rumah sakit yang lumayan jauh.

"La...bangun....Lana...." sekali lagi Dimas membangunkan Lana dengan menepuk lembut pipi Lana.

Hanya 10 menit perjalanan dari rumah Rafa,akhirnya mobil yang membawa Lana sampai di puskesmas,"ayo langsung taruh di brankar"

"Dim,kamu tunggu sini ya" Rafa menyuruh Dimas untuk menunggu pemeriksaan Lana.

Raut wajah Dimas saat ini tak terbaca,muka kusut dan lelah serta pakaian yang sudah acak-acakan.

Dimas menghubungi mamanya dan memberitahu keberadaannya dan Lana saat ini.Selang beberapa menit akhirnya dokter yang merawat Lana keluar,"kamu gak usah risau Dim,cuma butuh istirahat saja dia"

"Makasih dok" dokter tersebut sudah kenal akrab dengan Dimas semenjak mamanya yang kerap kontrol di puskesmas ini.

"Kok gak pernah tau kalau kamu punya pacar Dim?jaga dia,sekarang kamu boleh masuk paling sebentar lagi udah siuman" belum sempat Dimas menjawab,dokter sudah pergi meninggalkan Dimas.

Benar kata dokter.Baru saja Dimas membuka pintu,Lana sudah sadar dan saat ini tangannya berusaha untuk mengambil gelas yang berisi air.

Dengan sigap Dimas mengambil gelas tersebut,"apa susahnya sih minta tolong?"

"Maaf mas,aku kira tadi kamu gak kesini"

Dimas mengambil kursi lalu mendekatkan dirinya kearah Lana,"tadi sebelum pingsan di dapur,kamu mau ngapain?"

"Aku cuma mau ambil air buat minum obat,tapi waktu aku jalan rasanya kepalaku sakit banget mas terus habis itu aku gak sadarkan diri"

"Ehm...sebelumnya aku minta maaf karena sudah merepotkan kamu dan juga terima kasih udah bawa aku kesini" Lana menatap Dimas sambil berkaca-kaca.

Dimas menggenggam tangan Lana,"La...Saya kan sudah bilang sama kamu selagi masih ada saya,saya akan berjanji untuk melindungi kamu"

Persetan dengan perasaannya saat ini,Lana langsung memeluk Dimas.Dipundak Dimas Lana menitihkan air matanya,sekejap kemeja Dimas basah karna air mata Lana.

"Sudah jangan nangis" kata Dimas sambil mengelus punggung Lana.

Setelah dirasa cukup,Lana melepaskan pelukannya.Dimas membantu Lana membaringkan badannya dan tak lama mama Ratih dan tante Rima datang.

"Kak...kok bisa begini sih kamu?udah tau sakit disuruh istirahat malah gerak mulu!" biasalah emak-emak selalu mengungkapkan kasih sayang versi garang.

Lana yang malas tak menanggapi celotehan mamanya,"udah enakan kamu La?kalau masih sakit nginep disini dulu saja" tante Rima mendekat ke arah Lana.

"Lana gak papa tan,kata dokter besok baru boleh pulang"

Fyi,karena rumah sakit yang jauh jadi puskesmas disini berperan sama seperti rumah sakit dan buka 24 jam.

"Mama bawa bakso,kamu makan dulu"

Sempat Dimas menawarkan untuk menyuapi Lana namun ditolak karena merasa Lana masih mampu jika hanya sekedar makan toh yang sakit bukan tangannya.

Karena Lana sudah ada yang jaga,Dimas pamit untuk memberikan berkasnya tadi yang sempat tertunda,"ma,tante saya ijin ke lapangan dulu mau memberikan berkas ke bos"

"Oh iya Dim,makasih hati hati ya"

"Iya tante"

Dari pagi hingga akan menjelang malam,Lana lalui semua dengan kebosanan yang melanda hingga tanpa sadar ia ingat kalau hpnya tertinggal dirumah Dimas,"pasti anak-anak menunggu balasan pesanku"

"Ma,aku pinjam hpnya mau aku kabari Sarah sama..."

"Udah mama kabari mereka,katanya malam ini mereka berangkat kesini" Lana syok!!

Bagaimana bisa mamanya tidak memberitahu,"kenapa baru bilang sekarang ma?mama yang kasih tau anak-anak?"

"Iyalah kak,katanya kamu gak bisa dihubungi"

Lana melihat jam yang sekarang pukul 7 malam,dia melihat mama dan tante Rima sudah lelah karena hampir seharian menjaganya apalagi kondisi tante Rima yang belum pulih total,"ma,ajak tante Rima pulang ya.Lana gak papa disini sendiri"

"Yasudah mama antar tante Rina,nanti mama balik lagi"

"Gak usah ma,Lana gak papa"

"Kamu ya,kalau pingsan lagi gimana?!kamu mau ngerepot..."

"Maaf tante saya terlambat,benar kata Lana lebih baik tante sama mama pulang saja biar saya yang menjaga Lana" Dimas baru saja pulang sembari menenteng 2 kantong plastik.

"Gak mas kamu juga pulang aja,aku gak papa sendirian"

"Saya tidak yakin dengan omongan kamu"

"Benar kak kata Dimas,sudah Dim tante pasrahkan Lana ke kamu"

Setelah perdebatan panjang,akhirnya mama Ratih dan tante Rima pamit pulang.Sebenarnya Dimas sudah menawarkan mereka untuk diantar namun ditolak oleh mamanya.

Lana melihat Dimas yang berkutat dengan kantong plastik tersebut,"saya bawakan martabak telor,makanlah" Dimas menyodorkan sepiring martabak telor lalu diterima oleh Lana.

"Suka!!enak!!aku habisin boleh?" Dimas tersenyum sembari mengacak rambut Lana.

"Silahkan,nanti kalau kurang bisa beli lagi"

"Aak..." Lana menyodorkan sepotong martabak telor ke Dimas.

Dimas menggelengkan kepalanya,"gak kamu juga makan mas,ayo aku suapin" dengan terpaksa Dimas menerima suapan Lana.

Setelah menghabiskan sebungkus martabak dan meminum obat,Lana merasakan kantuk yang menyerangnya akibat obat yang ia minum,"mas,aku ngantuk.Kamu kalau mau istirahat pulang aja gak papa" Lana berbicara sambil sedikit menutup matanya.

Dimas tak memperdulikan omong Lana,ia menarik selimut Lana dan mengatur posisi tidur Lana supaya nyaman,"cepat sembuh La,gara-gara saya kamu jadi seperti ini" kata Dimas dengan mengenggam tangan Lana.

Sepertinya Dimas juga tak bisa menahan rasa kantuk,akhirnya dia pun tertidur disamping Lana dengan tangan yang masih menggenggam tangan Lana.

🌬🌬🌬

"Ngapain sih lo ngikutin kita?!sekali lagi gue peringatin jangan pernah muncul dihadapan Lana lagi!!" Sarah sudah capek dengan tingkah Gafar yang sedari tadi mengikutinya bahkan sampai bandara.

"Lana sakit,gue harus kesana!!" Gafar bersikukuh untuk ikut menjenguk Lana.

"Peduli apa lo sama temen gue?!"

"Sarah sudah,gaenak dilihat orang" saat ini Aldo,pacarnya Sarah ikut menemari Sarah yang akan terbang ke kalimantan.

"Mbak,sudah pesankan saja dia tiketnya biarin ikut!keburu malam nanti berangkatnya kita" Abeng sendiri pusing melihat Sarah dan Gafar adu suara.

🌬️🌬️🌬️





Can'(t) We Back AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang