chap 32

16 3 0
                                    

"Pa...om...saya dan Alana sudah sepakat akan melangsungkan pernikahan secepatnya dan kita berdua berniat untuk mengadakan lamaran sekitar seminggu lagi,bagaimana pendapat papa dan om?" pertanyaan yang keluar dari mulut Bima membuat orang diruangan ini tersenyum bahagia.

"Papa setuju sekali Bim"

"Om juga..."

Lana tersenyum sambil menunduk malu mendengar lampu hijau dari kedua orang tuanya.

Tak lama setelah perbincangan,Bima dan kedua orang tuanya pun pamit undur diri.

"Saya pamit dulu,kita akan bertemu seminggu lagi"

"Memang kamu mau kemana?"

"Saya pergi tugas sayang" rona merah di pipi Lana merekah setelah mendengar kata 'sayang' dari Bima.

Setelah kepulangan Bima,Lana selalu tersenyum bahkan adiknya saja takut untuk mendekatinya,"kak...lo lupa gak bawa hp ya tadi?"

"Gak lah!!orang hp gue dikamar,emang kenapa?"

"Dimas tuh!!telfon sampai 5x"

Bahkan Lana lupa dengan kedatangan Dimas kemarin ke rumahnya,segera Lana telfon balik Dimas.

🌬🌬🌬

"Mas...akhirnya kamu pulang,masuk mas...abi sudah menunggu kamu" setelah sampai dikampung halamannya,Dimas langsung menuju ke rumah Devana.

Dimas melihat Abi yang kesusahan untuk bangun dari kasurnya,"Abi...jangan banyak bergerak dulu" Dimas pun mendekat ke arah Abi.

"Nak...segeralah menikahi putri Abi"

"Baik Abi,Dimas sudah siap"

"Alhamdulilah,terima kasih nak" dibalik ruang tidur Abi,Devana meneteskan air matanya mendengar jawaban dari Dimas.

Sebelum pulang ke rumah,Dimas menyempatkan untuk berbincang dengan Devana dan kebetulan sekali Devana berada di teras rumah,"Vana...jaga Abi,jaga juga kesehatan kamu"

"Iya mas...kamu juga" terakhir sebelum berpamitan,Devana mencium pipi Dimas.

Ditengah perjalanan pulang,Dimas bertemu dengan Abas.

"Bang...bagaimana berhasilkah?"

"Belum jodoh Bas,jodoh saya ada dikampung ini"

"Siapa bang?Devana bang?" Dimas menggangguk sambil tersenyum.

"Yasudah,saya pulang dulu Bas"

Sampai dirumah,Dimas membersihkan diri serta pikirannya.

Dimas berpikir mungkin saat inilah waktu yang tepat untuk menyatakan perasaannya kepada Lana sebelum ia meminang wanita lain.

Hampir 5 kali panggilan dari Dimas namun tidak ada jawaban dari Lana,satu jam sudah Dimas menunggu balasan dari Lana dan akhirnya....

"Halo...ada apa?" Dimas tersenyum getir mendengar suara Lana yang sedikit kaku.

"Saya...maafkan saya La,karena saya pernah menyayangi kamu...bahkan bukan sebagai adik tapi..."

"Terima kasih atas kasih sayang itu tapi maaf aku belum bisa membalas"

"Tetaplah menjadi Alana yang Dimas kenal,ehm...satu lagi saya ingin memberitahu bahwa saya akan menikah dengan Devana.Tolong datanglah ke pernikahan saya"

Ternyata kata hati tetaplah kata hati,Lana tetap tidak bisa menyembunyikan kesedihannya saat mendengar Dimas akan segera menikah.

Namun disisi lain,dia juga sadar jika ada hati yang harus dijaga.

Dalam tangisannya Lana membalas,

"Semoga bahagia...akan aku usahakan untuk datang" Dimas tau bahwa Lana menangis saat ini.

Sambungan telfon dimatikan sepihak oleh Lana,"semoga kamu juga bahagia La...selamat tinggal" untuk pertama kalinya Dimas menangis karena wanita.

🌬🌬🌬

Pagi-pagi sekali Lana sudah berpamitan dengan mamanya untuk pulang kerumahnya sendiri mengingat berkas-berkas meeting ada di rumah semua.

Setelah mengambil semua berkas,Lana tancap gas menuju kantor.Tetapi saat tiba dikantor,Lana dikejutkan dengan kehadiran Gafar.

Sebisa mungkin Lana menghindar namun tangannya di cegah oleh Gafar,"aku bisa jelaskan La"

"Jelaskan ke istrimu,bukan ke aku!!dan lagi jangan pernah temui aku!!"

"Lepas atau aku panggil satpam!" Imbuh Lana.

Tak ingin mendengar suara Gafar,Lana pun melanjutkan langkahnya menuju ruangannya,"ketemu Gafar lo tadi?" tanya Sarah yang sudah berada di ruangan Lana.

"Buat apa coba dia kesini?" jujur Lana juga tak mengerti dengan jalan pikiran Gafar,Lana juga tak habis pikir bagaimana ia bisa menyukai pria seperti itu.

"Lo tau,dia bilang mau jelasin semuanya?buat apa?ngapain gak dijelasin aja ke istrinya?!" geram sekali Lana dengan kelakuan Gafar.

Sudah biasa bagi Sarah mendengar celotehan Lana pagi hari,"kali aja istrinya gak tau,tapi gue yakin si kalau istrinya gak tau" pendapat Sarah.

"Kayaknya benar apa kata lo" Lana juga sependapat dengan Sarah.

Singkirkan soal Gafar karena hari ini jadwal meeting Lana sangat padat bahkan Lana dan Sarah bisa mendatangi 3 kali meeting dalam sehari.

'Pak Bima'

Setelah membaca siapa yang menghubunginya di pagi hari ini,Lana langsung keluar dari ruangannya dan mengangkat panggilan dari Bima.

"Selamat pagi,sudah di kantor kah?" terdengar jelas suara Bima seperti sehabis bangun tidur.

"Pagi...bangun tidur ya?"

Bukannya menjawab,Bima malah terkekeh di dibalik telfon.

"Jadi berangkat tugas kapan?"

"Sepertinya lusa,nanti saya hubungi kamu"

"Iya...ya sudah nanti sambung lagi ya"

"Baik...kabari saya kalau ada apa-apa"

"Siap kapten" Bima tertawa mendengar jawaban Lana.

Lana kembali keruangan,dimana Sarah sudah selesai dengan berkas-berkas yang siap dipresentasikan nanti waktu meeting,"berangkat sekarang aja!keburu mereka datang" ajak Sarah.

Meeting diadakan di kafe milik Lana dan Sarah yang tak jauh dari kantor Lana.

"Bu...permisi ada yang perlu ditanda tangani untuk grand launching produk baru" Lana menanda tangani surat yang dibawa oleh karyawannya tadi.

Perlu kalian ketahui bahwa produk tas milik Lana sekarang sudah berhasil go internasional bahkan bekerja sama dengan brand terkenal internasiona dan sekarang sedang mempromosikan produk terbaru.

"La...besok gue ijin ya"

"Lo mau kemana sih Sar?"

"Mau fitting baju buat tunangan sama prewed" Lana mendadak mengerem mobilnya.

"Gila lo!!" sentak Sarah.

"Kok lo baru bilang sekarang?kapan coba tunangannya?lo jahat ya!!gak asik banget masa gue dikasih kejutan kayak gini?!" Lana kesal perkara Sarah yang memberikan kabar mendadak.

"Jadi gimana,kasih ijin gak?"

"Emang perlu gue jawab?!" temannya ini memang menyebalkan dari dulu.

"Dih nyolot lo!" sarkas Sarah.

"Makanya buruan cari cowok lo!" sambung Sarah yang mana memang ia tidak tahu kalau Lana sudah mempunyai cowok.

"Lagi asik jomblo" sahut Lana.

🌬️🌬️🌬️







Can'(t) We Back AgainTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon