chap 10

43 9 0
                                    

"Permisi pak" kata Lana sedikit lirih karena takut mengganggu situasi saat ini.

Pak Saminto terkejut,"oh iya mbak,ini kuncinya maaf saya tidak bisa mengantar mbak ke parkiran dan juga terima kasih banyak atas pertolongan mbak" ujar pak Saminto.

"Oh iya bu,ini mbak yang punya mobil tadi" panggil pak Saminto pada ibu itu.

"Terima kasih banyak mbak,saya tidak tau lagi bagaimana keadaan anak saya kalau mbak tidak menolong" kata wanita paruh baya tersebut.

"Tidak apa-apa bu,kalau begitu saya pamit lebih dahulu.Saya doakan semoga anak ibu lekas sembuh" Lana pergi meninggalkan mereka menuju ke parkiran untuk mengambil mobilnya.

Tanpa ia sadari sepasang mata terus mengamati dia.

Gafar pun mengurungkan diri untuk pergi ke ruangan istrinya,dia lebih memilih untuk mengekori Lana menuju parkiran.

Sampai di parkiran,Gafar melihat Lana memasuki mobilnya lalu berjalan menjauh dari parkiran.

"Sepertinya kamu sudah sukses sekarang Lana" kata Gafar pada dirinya sendiri.

Setelah itu,Gafar pergi kembali ke ruangan istrinya."tadi Gafar liat ada perempuan,siapa ma?"

"Itu yang punya mobil,mobilnya dia kan dipakai pak Saminto buat antar istrimu"

'Aku berharap kita bertemu lagi Lana' batin Gafar.

🌬🌬🌬

"Udah selesai makannya?" tanya Lana ke sepupunya.

"Sudah kak,oh iya kakak gak mau makan dulu?"

"Kakak udah kenyang,nanti mampir ke minimarket dulu ya"

"Siap kak"

Di malam yang dingin ini,mereka membelah kota yang tak pernah padam lampunya,seperti kota yang tak pernah tidur.

Setelah belanja dari minimarket,Lana dan sepupunya memutuskan untuk pulang karena besok Lana juga ada agenda untuk rapat yang sempat tertunda.

Sampainya dirumah.Lana menyuruh mereka untuk istirahat,ia tau kalau sepupunya yang masih sekolah itu pasti sudah menahan kantuk dari tadi terlebih Lana melihat dari spion mobilnya saat mereka tertidur pulas di kursi belakang.

Beruntung Lana mempunyai 3 kamar dirumahnya,jadi kamar utama Lana tempati dan 2 lainnya ditempati oleh sepupu Lana.

"Anggap rumah sendiri ya,jangan malu" kata Lana.

"Oh iya kakak lupa,besok kakak ada meeting dikantor kemungkinan berangkat pagi kalau mau sarapan di depan komplek banyak orang jualan atau kalian bisa gojek makanan.Kalian tau sendiri kakak dirumah sendiri jarang sekali masak"

"Iya kak,gampang itu biar kita yang atur.Kak sekali lagi makasih ya maaf udah ngerepotin kakak"

"Udahlah kalian ini,sudah-sudah ini uang buat beli makan"

"Kak uang yang tadi masih ada,kenapa ditambah lagi?masih banyak kak,itupun masih cukup buat besok"

"Sudah terima aja buat jajan"

"Tapi kak..."

"Gak ada penolakan ya"

"Baik kak terima kasih"

Lana memang sangat loyal jika berhubungan dengan saudaranya bahkan Lana dengan Adis beserta adiknya tidak ada hubungan kandung melainkan tiri.

Ternyata omongan orang selama ini itu salah,katanya kalau sepupu tiri suka gak tau diri tapi faktanya gak ada terbukti dengan sikap keluarga tante Sinta selama ini.

Can'(t) We Back AgainWhere stories live. Discover now