chap 8

33 11 0
                                    

🌬🌬🌬

Flashback On

Selepas kepindahannya Dimas,hari-hari Lana terasa seperti flat tidak bersemangat.

Bahkan saat mengaji,Lana merasa kurang karena keberadaan Dimas yang tidak ada disebelahnya.

"Ayo semangat dong,fokus ya biar cepat hafal" guru mengajinya pun sampai menyemangati Lana yang terlihat lesu.

Saat hafalan surat pendek biasanya dia harus bertengkar dulu dengan Dimas karena mereka berdua tidak mau kalah jika dalam hal menghafal surat.

"Iya bu" jawab Lana lesu.

Sore ini mengaji jadi makin cepat mungkin karena hanya Lana saja yang mengaji,"padahal ibu mau kasih Dimas hadiah buat kelulusannya eh Dimas pindah duluan"

"Sama bu,aku juga" Lana menjawab sambil bergetar.

Mengetahui Lana yang hampir menangis,akhirnya bu guru menyudahi sesi mengaji dan berpamitan pulang.

Malam harinya,Lana tidak berselera untuk bermain dengan teman-temannya,"kak,dipanggil anak-anak!kamu main gak?"

"Bilangin ke mereka ma,aku lagi belajar"

Mamanya yang mendengar pun mengerutkan dahinya,pasalnya sang putrinya itu sangat susah sekali jika disuruh belajar.

Setelah memberitahu teman-temannya Lana,mamanya pun bergegas ke kamar putrinya sekedar untuk memastikan bahwa Lana belajar sungguhan atau tidak.

Senyum mamanya merekah saat melihat sang putri membaca buku pelajarannya.

Lana menyadari bahwa saat ini ia sudah duduk di bangku SMP,maka sudah bukan waktunya lagi bagi dia untuk bermain-main.

'Hai,aku putra teman sekelas kamu'  pesan tersebut dikirim oleh nomor yang tidak Lana kenal.

Putra?

Baru seminggu Lana disekolah baru,jadi wajar kalau dia belum mengenal nama-nama temannya.

Untuk saat ini Lana tidak ingin menanggapi pesan tersebut,mungkin besok dia akan mencari nama itu.

Ke esokkan harinya,Lana sudah sampai di sekolah awalnya ia berniat mencari temannya kemarin yang mengirim pesan bernama Putra namun tak kunjung ia menemukannya padahal semua temannya sudah datang.

"Hai,aku duduk disini boleh?"

Lana melihat name tag cowok tersebut,terpampang nama 'Putra' disana dan Lana yakini mungkin cowok inilah yang kemarin malam mengirimkan pesan padanya.

Tanpa menunggu jawaban dari Lana,cowok tersebut langsung duduk disebelah Lana.Meskipun begitu Lana tetap cuek menanggapinya.

"Hai Na,kamu cantik banget boleh gak bagi nomor hpnya" ucap teman cowok sekelasnya.

Siapa sangka Lana yang notabenenya tidak cantik-cantik amat tapi memiliki penggemar yang banyak.

"Boleh kan Na" sambung cowok itu yang lana belum tau namanya siapa.

Bukannya menjawab,Lana justru pergi meninggalkan kelas.

Setelah banyak pelajaran yang Lana dapatkan dari sekolah,siang ini sudah waktunya untuk mengakhiri jam sekolah.

Bel sudah berbunyi,namun sebelum Lana keluar kelas tangannya dicegat oleh cowok bernama Putra itu,"lepasin tangan aku!" ucap Lana ddngan nada dingin.

Putra pun melepaskan tangannya,"ayo pulang bareng" ajaknya.

Lana menggelengkan kepala lalu berkata,"mama ku sudah jemput" kemudian dia berlalu begitu saja tanpa menghiraukan Putra.

Sore harinya,Lana bermain ke lapangan karena hari ini jadwal mengajinya terpaksa diliburkan sebab guru ngajinya sakit.

Can'(t) We Back AgainWhere stories live. Discover now