chap 35

16 4 0
                                    

"saya khawatir,untung saja om memberi tahu saya tadi"

"Iya maaf,lagian mama juga dadakan bilangnya" tadi Lana hanya alasan saja untuk ke toilet,karena sebenarnya dia sedang menelfon Bima.

"Kamu pulang kapan?"

"Aku belum tau,kayaknya agak lama"

"Kalau saya nyusul kesana gak papa?sekalian juga mengisi jadwal cuti saya"

"Jangan...terlalu jauh"

"Tidak masalah Na,anggap saja sebagai masa perkenalan kita lebih dalam"

"Baiklah,nanti kalau jadi nyusul kabari saja asal kamu gak capek...awas nanti kalau sampai sakit,aku gak mau tau kan kamu yak maksa!"

"Iya...iya bu komandan siap" Lana tertawa mendengar jawaban Bima.

"Ya sudah nanti aku telfon lagi"

Lana kembali ke tempat mamanya berada,di depan ruangan tante Rima dirawat.

"Kak,tadi Dimas bilang ke mama kalau acara nikahannya akan dilaksanakan besok.Dimas minta tolong ke mama untuk jadi pengganti tante Rima,tapi mama tetap berharap supaya tante Rima cepat sadar"

"Lana nurut aja sama mama,kalau mama mau silahkan.Kalau besok apa gak terlalu mendadak ma?"

"Abinya Vana minta begitu,Dimas gak bisa nolak" Lana hanya membalas dengan helaan nafas panjang,terlalu rumit ia memikirkan masalah yang menimpa Dimas.

Dari pagi hingga sore hari,Lana dan mamanya hanya duduk didepan ruangan tante Rima,bahkan Lana sempat tertidur di kursi bisa dibilang badan Lana sangat capek semua,Lana hanya ingin rebahan di kasur,"ma...kapan kita cek in hotelnya?udah Lana booking,keburu capek semua ma" Lana menggerutu ke mamanya.

"Sebentar kak,nunggu Dimas dulu"

Hp Lana berdering menampilkan nama Bima.

"Halo Na...saya sudah di bandara perjalanan kesana" Lana melotot terkejut mendengar kalimat Bima.

"Kamu serius kan?coba video call!!" Bima mengalihkan panggilan suara ke video.

Memang benar pria itu tidak berbohong,dia sudah berada di bandara dan sebentar lagi pesawat akan terbang,"kamu lihat sendiri kan?" goda Bima.

"Iya...iya aku percaya,kamu hati-hati!!kabarin aku kalau sudah sampai,biar aku jemput"

"Gak usah,udah kamu duduk manis aja disana!!aku matikan dulu ya telfonnya" panggilan dimatikan sepihak oleh Bima.

"Bima mau kesini kak?" Lana lupa kalau mamanya ada disampingnya

"Iya ma,barusan pesawatnya terbang"

"Bagus bisa bantu-bantu disini nanti" Lana tidak suka kalau Bima terlibat dalam acara pernikahan Dimas.

"Jangan ma,gak enak sama Bima"

"Ya sudah terserah kamu"

Selang beberapa lama,Dimas datang dengan Vana.Lana tau dari wajah Vana yang tidak suka dengan kehadirannya disini,"tante terima kasih,kalau tante berkenan silahkan tidur dirumah saya"

"Gak perlu,saya sudah pesan hotel.Kalau tidak ada keperluan lagi,saya dan mama akan ke hotel.Besok pagi kami akan kesini kembali" Lana menolak ajakan Dimas,dari awal juga Lana terpaksa mengikuti kemauan mamanya.

Dengan langkah berat,Lana menyeret kopernya keluar dari rumah sakit,"Dim...maafin Lana ya"

"Tidak apa-apa tante,mungkin dia kecapekan.Sekali lagi saya terima kasih dan minta maaf sudah merepotkan tante" setelah itu mama menyusul Lana yang sudah berada di luar rumah sakit.

Sesampainya di hotel,Lana membersihkan badannya lalu mengeluarkan laptop miliknya dan mulai mengerjakan pekerjaannya yang sempat tertunda,"kak...pesan makan gih!!mama lapar banget"

Mereka memesan makanan untuk makan dikamar karena sudah capek sekali kalau cari makan diluar.

Selesai makan,Lana kembali fokus ke pekerjaannya sedangkan mamanya sudah terlelap di alam mimpi.

Baru saja Bima memberi kabar bahwa ia sudah tiba di Kalimantan,segera Lana mengirimkan lokasi hotelnya berada.

Sekitar setengah jam berlalu,Bima sudah sampai di hotel yang Lana tempati,"kamu bawa mobil siapa?" tanya Lana saat Bima memasuki lobby sambil memegang kunci mobil.

"Mobil saya"

"Ha???kok bisa?" Bima tertawa melihat wajah Lana yang kebingungan.

"Bisalah,apa yang saya gak bisa" Lana hanya mengangguk mengiyakan.

Bima dibuat gemas sendiri dengan Lana apalagi dengan pakaian yang sedang dipakai sekarang,"piyama mu selalu motif itu ya?kemarin waktu saya ke rumahmu,kamu juga pakai motif doraemon"

"Nyaman aja pakai ini,adem juga"

Lana mengajak Bima mengobrol di taman yang tak jauh dari hotel,"kamu mau apa?biar saya pesankan"

"Kamu lapar?aku pesankan online saja"

Bima tersenyum mendengar ucapan Lana,"kan saya yang tanya kamu kok jadi kamu yang tanya balik" setelah itu,Bima berjalan pergi ke arah penjual makanan.

"Dih marah dia" Lana memejamkan matanya merasakan angin malam yang menenangkan.

Sampai Bima datang ke tempat sambil membawa makan dan minum,Lana belum juga membuka matanya,"kalau ngantuk biar aku bungkus makanannya" Lana langsung melek mendengar suara Bima.

"Eh...hehe maaf gak tau,aku gak ngantuk kok"

Seperti yang dilihat dari gelagatnya ketara sekali kalau Bima lah yang lapar,buktinya dia makan duluan.Walaupun hanya mie rebus toping telur dan teh manis tetapi mampu menghangatkan tubuh bahkan hati Lana.

"Makan Na...kok kamu jadi lihat saya terus,kamu gak suka makannya?" ketahuan deh Lana.

"Siapa sih yang mau nolak mie rebus?!" akhirnya Lana juga memulai memakan mienya.

Selesai makan,Bima menyuruh Lana agar kembali ke kamarnya karena jam sudah pukul 01.15 dini hari.

"Saya dapat kamar di lantai 2,kalau ada apa-apa telfon saja" Bima baru saja reservasi kamar,Lana kira bakal selantai dengan Bima ternyata beda.

"Iya...ya udah kamu istirahat sekarang" Lana pamit untuk masuk ke kamarnya.

🌬️🌬️🌬️

"Kenapa ada wanita itu lagi sih mas?aku gak suka,kamu tau kan?!" Vana marah dengan Dimas perihal mengundang wanita yang tak Vana sukai di pernikahan mereka.

Dimas hanya diam saja tak ingin menanggapi pertanyaan Vana,apalagi saat ini mamanya belum juga sadar padahal besok dia akan menikah.

"Kamu belum rela kan melepaskan wanita itu?!aku tau mas!" bukannya berhenti,Vana malah makin menjadi-jadi.

"Bisa kamu diam sebentar!saya ingin istirahat!" mendengar jawaban Dimas yang dingin,Vana berjalan keluar dari rumah sakit meninggalkan Dimas.

Dimas yang melihat Vana pergi tak ada niatan untuk menghentikannya bahkan mengejar,justru ia mencoba memejamkan matanya karena dari kemarin Dimas sendiri belum tidur.

"Maafkan Dimas ma" batin Dimas,hingga tanpa sadar setetes air matanya turun saat matanya terpejam.

🌬️🌬️🌬️





Can'(t) We Back AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang