chap 4

38 12 0
                                    

"Nak kamu mandi dulu sana,jangan kelamaan masakannya mau matang,kita makan bareng ayo sana!" usir tante Rima.

Dimas pamit kepada mama Ratih untuk ijin membersihkan badannya terlebih dahulu.

Lana membantu menyiapkan piring serta peralatan makan lainnya,semua sudah siap di meja tinggal menunggu pangeran selesai mandi."aku panggil Dimas dulu mbak" pamit tante Rima,namun dicegah oleh mama.

"Biarin mbak,mungkin masih mandi"

Setelah 5 menit menunggu,keluarlah Dimas dari tempat persemediannya,"maaf menunggu saya lama" ucapnya.

"Santai saja sama tante" kata mama Rima sambil melirik Lana.

Makan malam kali ini,Lana merasa seperti kembali ke masa kecilnya dulu.

Dimas yang sekarang sangat berbeda sekali dengan dulu,bahkan Lana sempat kaget dengan perubahan wajahnya yang bisa dibilang sangat dewasa.Saat makan pun dia tidak banyak bicara kecuali jika ditanya mama Ratih.

Seusai makan malam,Lana bingung harus ngapain alhasil dia keluar ke halaman depan sambil membuka email yang sedari tadi masuk,namun lupa dia membukanya.

"Istirahat aja kalau capek,disini dingin" suara Dimas mengagetkan Lana.

Lana tersenyum,"tapi enak disini,gak terlalu dingin kok" imbuh Lana.

" 'mas' Dimas apa kabar?" Lana masih ingat kata-kata mamanya tadi saat di bandara,bahwa saat memanggil nama Dimas jangan hanya namanya saja tapi harus sopan.

Dimas yang mendengar hal itu lantas,terkekeh"kalau gak nyaman panggil nama aja" jelas sekali Lana menahan malu.

"ya kan mas lebih tua dari aku,dulu kan aku masih kecil kalau aku panggil kamu nama kesannya gak sopan dong" ucap Lana.

Tatapan Dimas masih tertuju dengan liontin yang Lana pakai,"kamu berhasil menyimpan liontin itu selama bertahun-tahun" mata Lana langsung tertuju dengan liontin yang dipakainya.

🌬🌬🌬

Flashback On

Malam ini Lana beserta para peserta lomba sudah berjejer rapi sambil membawa sendok berisi kelereng di mulutnya,semua sudah bersiap di posisi masing-masing tinggal menunggu suara peluit dari kakak-kakak karang taruna.

1 2 3 prit!!!

"Ayo!!ayo!!" riuh penonton menggema ditelinga Lana.

Jarak kemenangan hampir dekat,tersisa Lana dan 2 anak laki-laki yang mana mereka saling adu dorong.Hingga salah satu dari anak lelaki tersebut mengenai Lana dan alhasil dia terjatuh...

"Lana!!" teriak 2 suara cowok tersebut.

Dimas yang sedang mengikat kerupuk untuk peserta lomba langsung dibuangnya dan menghampiri Lana,namun sepertinya dia kalah cepat dengan...

"Mana yang sakit?jangan nangis!ayo aku bantu kesana" ucap Gafar saat akan memapah Lana.

Tetapi Lana tidak bisa untuk berdiri,terlihat kakinya mengeluarkan banyak sekali luka darah,"ayo naik" kata Dimas sambil menjongkokkan diri didepan Lana.

Tanpa berpikir lama,Lana langsung naik ke pundak Dimas,"makanya gak usah sok jagoan jadi ginikan" bukannya diam,Lana malah tambah nangis.

Gafar yang melihat,hanya diam terpaku sambil menatap kepergian mereka.

Sampai dirumah Lana,mamanya langsung mengobati dan Dimas segera kembali ke lapangan mengingat ia adalah anggota karang taruna.

Keesokkan harinya,sepulang sekolah Gafar berniat menjenguk Lana namun ia lupa kalau hari ini adalah jadwal mengaji Lana dan Dimas.Walaupun Lana sakit,dia tetap tidak meninggalkan kewajibannya tersebut.

Can'(t) We Back AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang