chap 27

18 6 1
                                    

"disana ada taman,kelihatannya lebih nyaman kalau kita bicara disana" Gafar berjalan terlebih dahulu ke arah taman dan diikuti Lana.

Suasana taman yang tenang serta di temani cahaya temaram dari lampu taman membuat suasana lebih terasa sendu,"aku kira Asya,istriku bisa menggantikan posisi kamu tapi ternyata aku salah.Dulu,aku melihat sifat Asya yang mirip sama kamu"

"Sampai aku yakin kalau aku gak bakal salah milih dia,tapi takdir berkata lain.Seperti saat ini,aku masih menunggu cinta pertamaku yaitu kamu La.Katakanlah memang terlambat,tapi tolong kasih aku kesempatan sekali lagi"

Lana menghembuskan nafas,"aku akan mencoba tapi aku tidak mau memaksa jika hatiku sudah tidak bisa terbuka lagi untuk kamu"

"Baiklah,aku akan terima itu"

Setelah menyelesaikan pembicaraan,mereka kembali masuk ke hotel."La,sini!!" Sarah memanggil Lana menyuruhnya untuk bergabung.

"Aku istirahat saja,jangan kemalaman kalau nongkrong" kat Gafar sembari mengacak rambut Lana.

"Mas!!berantakan nanti!!yaudah sana tidur"

Lana bergabung dengan Sarah dan yang lainnya,"lo hutang cerita sama gue!!"

"Iya...iya bawel banget sih!"

🌬️🌬️🌬️

Di lain tempat,

Dimas sudah berhasil membawa Vana pulang ke rumahnya,"Van,umi khawatir sama kamu" umi memeluk Vana.

"Maafin Vana mi"

"Dim,Abi sudah tidak ingin menunda lagi.Meskipun hutang itu sudah kamu lunaskan,Abi akan tetap memintamu untuk meminang Vana"

"Tapi dengan syarat,jangan pernah kamu temui wanita itu lagi mas!!aku gak suka!" Dimas gelisah,pikirannya berkecamuk dimana-mana.Haruskah dia relakan cintanya untuk Lana begitu saja.

"Dimas akan usahakan secepatnya.Abi Umi,Dimas pamit pulang dulu"

Tidak ingin berlama disana,Dimas juga tidak enak dengan Lana yang masih ada di rumahnya.

"Kok sepi ma?"

Sampai dirumah,Dimas tidak mendengar suara candaan mamanya dan mamanya Lana yang sedang menonton acara komedi di tv.

"Lana sama mamanya pamit ke hotel dan katanya besok sudah balik lagi ke surabaya"

"Kok dadakan?"

"Mama juga gak tau,kamu sudah dikabari Lana?katanya dia tadi pamitan sama kamu lewat telpon saja" Dimas mengecek notifikasi dihpnya,namun nihil tidak ada notifikasi apapun dari Lana.

"Gak ada ma,atau mama tau dimana hotelnya?"

"Mama juga gak tau,coba kamu hubungi Lana"

Dimas menelfon Lana,bunyi berdering menandakan masuk namun sang pemilik yang tidak bersedia untuk menjawab.

Sampai 3x Dimas telfon namun tetap saja Lana tidak mengangkat telfonnya,"ayo La,jawab!!" monolog Dimas.

🌬️🌬️🌬️

"Ada telfon tuh,gak lo angkat aja?siapa tau penting" Sarah terganggu dengan dering telfon Lana,sudah 3x berdering namun Lana tidak ingin mengangkatnya.

Saat ini,tinggal Lana dan Sarah saja yang di meja sedangkan yang lain sudah pamit ke kamar masing-masing."biar aja" Lana memencet tombol silent di hpnya.

"Ada apa sih?"

"Sebenarnya salah gue juga,kenapa menaruh harapan ke Dimas yang udah jelas dia cuma anggap gue adiknya"

"Lo juga gegabah salah mengartikan perhatiannya dia" memang benar kata Sarah.

"Ya lo tau sendiri kan,kalau perhatian dia itu beda"

"Gue tau La,emang agak brengsek sih gue kalau lihat cowo modelan kayak gitu"

Lana menghapus air mata yang ada di ujung matanya,"dan yang lebih parah lagi,gue lihat dia ciuman sama itu cewe"

Sarah hampir saja tersedak minumannya,"gila!!udah paling benar lo balik aja sama Gafar!kasih dia kesempatan lagi,kasihan gue lihatnya"

"Iya gue akan coba Sar buat buka hati untuk dia lagi" Sarah menepuk bahu Lana.

"Yaudah yuk sekarang kita istirahat,udah malam banget" ajak Sarah.

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk kembali ke kamar  masing-masing.Namun,saat sampai didepan pintu kamar Gafar,Lana terkejut saat Gafar keluar dari kamarnya dan berpakaian rapi.

"Kamu mau kemana?" Lana yang penasaran lantas bertanya.

Gafar yang saat itu sedang panik mencoba untuk menetralkan wajahnya,"eh...aku ada urusan kerjaan di surabaya besok pagi,jadi harus balik ke surabaya sekarang"

"Aku pesankan taksi ya,kok dadakan sih kak!"

"Gak usah La,aku sudah pesan kok"

Tanpa permisi,Lana memeluk Gafar.Gafar terkejut,badannya terasa kaku,"hati-hati ya,kabari aku kalau sudah sampai" saat memeluk,Lana tidak merasakan balasan pelukan itu dari Gafar.

Lana memakluminya,mungkin Gafar juga terkejut dengan sikapnya.

"Iya...kamu juga,kabari aku kalau sudah sampai sana" Lana mengangguk sambil tersenyum.

Lana melambaikan tangannya,saat Gafar hendak berangkat ke bandara.

1 jam sebelumnya,

Mama

Gafar!!kamu kemana aja?!!istri kamu jatuh di kamar mandi.Sekarang di rumah sakit,kamu cepat kesini!!

Gafar

Iya ma

Gafar lantas meminta teman dekatnya untuk memesankan tiket pesawat,untung saja ada jadwal penerbangan satu jam lagi.

Tanpa lama,Gafar segera membereskan barang bawaannya yang terbilang sedikit bahkan dia tidak membawa tas sama sekali.

Saat sedang buru-buru berangkat,ia dikejutkan dengan adanya Lana saat itu yang lewat didepan kamarnya dan alhasil Gafar terpaksa harus berbohong ke Lana perihal acara pulangnya kali ini yang mendadak.

Grep..

Gafar mematung saat Lana yang secara tiba-tiba memeluk dirinya sampai-sampai dia lupa untuk membalas pelukan Lana.

'semoga saja dia tidak kecewa' batin Gafar.

Di kondisi seperti ini,Gafar masih sempat untuk memikirkan perasaan orang lain padahal ada hati yang harus ia jaga juga.

🌬🌬🌬




Can'(t) We Back AgainWhere stories live. Discover now