chap 42

10 0 0
                                    

Hari ini,Lana berkunjung ke makam Bima namun lebih tepatnya hari ini adalah ulang tahun Bima.

Biasanya Lana berkunjung seminggu 2x,"mas...maaf seminggu ini aku belum bisa datang kesini" akhir-akhir ini Lana memang sangat sibuk dengan urusan pekerjaannya.

Selesai membaca doa dan menabur bunga,Lana bergegas menuju kontrakkan milik Dimas.

Rencananya hari ini Lana akan memboyong istri dan mamanya Dimas untuk tinggal di rumah milik Lana.

"Sudah kak cuma ini saja barang kita yang lain kan punyanya si pemilik rumah" hanya 2 koper yang dibawa Vana.

"Ya sudah ayo,tante kita berangkat sekarang"

Didalam mobil,Vana mengeluh perutnya sakit."kamu periksa kandungan kamu kapan?" Lana takut jika hari ini bisa saja Vana akan melahirkan.

"Seminggu sebelum mas Dimas pergi"

"La...tante minta tolong coba kamu jalan ke rumah sakit,tante takut kenapa-kenapa"

"Baik tante"

Sampai dirumah sakit ternyata Vana tidak langsung diberi tindakkan,"mbak ini darurat loh!!!kalau sampai bayinya kenapa-kenapa bagaimana?!apa rumah sakit siap menanggung?!!" amarah Lana membuncah ke pegawai rumah sakit.

"Maaf bu kita juga punya aturan,antri sesuai nomornya dan tolong isi administrasinya dulu"

"Saya sudah isi dari 1 jam yang lalu!!mana tindakkannya!!"

Tiba-tiba saja pegawai lain tiba,"kalau bikin ribut mending langsung ke bidan saja!!"

"Saya sudah bicara baik-baik ya,tolong segera lakukan tindakkan!!" Lana semakin jengkel saat mendengar jawaban sinis pegawai tadi.

"Tante,kita pindah ke rumah sakit lain saja" Lana langsung memapah Vana ke dalam mobil.

Vana merintih kesakitan sampai banjir keringat,"kak sakit banget perut aku" Lana semakin mempercepat berkendaranya.

Tidak seperti rumah sakit tadi,setelah kita sampai para perawat langsung membawa Vana dengan brankar ke ruangan.

Tak lama menunggu,dokter keluar dari ruangan Vana dan mengabarkan jika Vana harus melahirkan sekarang secara sesar.

"Tante,Lana mau belanja perlengkapan buat Vana sama bayinya dulu"

"La...tante berterima kasih banyak sama kamu,maafkan tante dan Dimas sudah sering merepotkan kamu"

"Sama-sama tante,sudah sekarang harus bahagia karena sebentara lagi tante bakal jadi nenek"

Entah hal apa lagi yang menguras kesabaran Lana,pasalnya saat dia akan menyalakan mobilnya tiba-tiba saja kap mobil mengeluarkan asap sontak Lana menelfon montir kenalannya untuk segera datang.

Setelah montir datang,mobil milik Lana di derek dan alhasil Lana harus memesan ojol untuk pergi ke tempat perlengkapan bayi.

Sampai ditempat,Lana bingung harus membeli apa karena ini pertama kalinya dia belanja perlengkapan bayi.

"Alana..."

Gafar menghampiri Lana sambil menenteng box susu bayi,"kamu ngapain ada disini?" tanya Gafar heran.

"Vana,istrinya mas Dimas lahiran sekarang.Aku bingung harus belanja apa saja untuk persiapan lahiran?"

"Ya sudah,ayo aku bantu pilihkan" akhirnya tugas Lana selesai dengan cepat karena adanya Gafar.

Keluar toko,Lana mengeluarkan hpnya untuk memesan ojol namun batre hpnya lowbat.

"Mobil kamu mana?" Gafar celingukkan mencari mobil Lana karena diparkiran hanya ada 1 mobil yaitu mobil Gafar.

Lana menceritakan kejadian mobilnya tadi ke Gafar,"kenapa gak bilang?aku antar saja"

"Jangan!!ini masih jam kerja" tolak Lana.

"Aku kan bosnya,suka-suka lah"

"Iya deh,yaudah ayo udah ditunggu"

"Tadi nolak sekarang suruh buru-buru"

Didalam mobil,mereka berdua sempat canggung sebelum Lana membuka obrolannya.

"Anak kamu sama siapa?"

"Senin sampai jumat dirumah mama,weekend sama aku"

"Aku pikir mas pakai babysitter"

"Aku gak bisa ngelepasin anak ke tangan orang lain"

Akhirnya sampai juga di rumah sakit tempat Vana melahirkan.

"Gafar kok bisa sama kamu La?" Lana menceritakan dari awal mulai sumber masalah.

"Bagaimana Vana tante?"

"Sebentar lagi kata dokternya La"

Sebelum masuk,Dokter memberitahu pihak keluarga akan melakukan tindakan,"doakan semuanya berjalan lancar"

"Baik dok" kata Lana.

Setelah menunggu lama,suara tangisan bayi pun mulai menggema.Haru tangisan mamanya Dimas dan Lana tumpah.

"Silahkan boleh masuk" Vana masih belum sadarkan diri karena obat biusnya.

Wajah tampan menghiasi bayi laki-laki itu,"mas,aku boleh minta tolong sama kamu buat adzanin dia" Gafar mengangguk.

Gafar mulai mengumandangkan suara adzannya di telinga bayi,Lana tersentuh melihat mereka berdua.

"Kenapa nangis?" Gafar memberi tisu kepada Lana.

Lana sampai tidak bisa menahan tangisnya alhasil dia keluar dari ruangan Vana.

"Duduk dulu La"

Lana menangis sesegukan,"aku kasihan lihat Vana,apalagi waktu aku lihat bayinya tadi sangat mirip dengan mas Dimas" reflek Gafar mengelus pundak Lana.

Dan tanpa sadar,Lana menyandarkan tubuhnya ke pelukan Gafar.

🌬🌬🌬

Halooo semua!!!

Maaf ya updatenya lama🙏

Sebentar lagi menuju ending ya kawan-kawan,aku akan usahakan untuk merevisi ceritanya setelah tamat.

Happy reading😊😊❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can'(t) We Back AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang