Part: 01

3.1K 201 0
                                    

Yoona, Seojoon dan Taehyung saat ini sedang duduk di sofa ruang tamu, Yoona dan Seojoon berpelukan seperti pasangan remaja sambil menonton film.

Mereka berbicara tentang bagaimana Taehyung mengerjai ayah tirinya, Seojoon, pagi itu dan betapa bahagia dan bangganya Taehyung menceritakan hal itu kepada ibunya.

"Aku tidak percaya putra kita, Taehyung, benar-benar mengerjaiku dengan kopi pahit. Aku bahkan tidak menyadarinya." Seojoon menghela nafas sambil membelai rambutnya.

"Ya, dia sebenarnya memberitahuku itu sebelumnya. Dia ingin memberimu pelajaran karena kamu sangat sibuk." Kata Yoona sambil terkekeh.

"Jadi ini salahku karena aku sibuk?" Seojoon cemberut.

"Tentu saja aku tidak bisa memarahinya, kerena dia anak kecil kita." Yoona terkikik dan dia berada di sisi Taehyung.

Seojoon dengan bercanda mengejek dan hendak mengatakan sesuatu ketika dia ucapannya dipotong oleh ketukan pintu.

*Tok-Tok*

"Aku akan memeriksanya." Kata Yoona sambil berdiri dan berjalan menuju pintu.

"Siapa!!..." Seru Yoona dan kaget dengan kenyataan didepannya, dia tidak percaya siapa yang ada didepannya.

Yoona berharap itu hanya mimpi buruknya.

Berdiri didepannya adalah seorang pria yang mengenakan kemeja longgar bergaris hitam putih berbahan sutra dengan celana panjang hitam.

Mata Yoona melebar dari ukuran biasanya sambil menatap pria itu dengan cemas.

Pria itu juga memakai dua tindik di telinga kanan/kirinya. Fakta bahwa pria yang berdiri didepannya itu seksi dan makan lima menit bukanlah alasan Yoona terkejut. Itu karena pria yang berdiri didepannya tidak lain adalah...

"Hai, eomma. Long time no see." Jeon Jungkook mendengus sambil melihatnya.

"Jadi, bagaimana kabarmu, nak? Sudah lama..." Kata Yoona sambil menelan air liurnya untuk mengurangi kecanggungan ia rasakan.

Seperti Yoona, Seojoon juga terkejut melihat seorang pria dewasa itu. Seojoon merasa bersalah namun apa yang dia lakukan itu benar.

Seojoon membuat putranya pergi di usia mudanya. Dia tidak ada di sana ketika putranya membutuhkan bantuannya. Dia tidak ada di sana untuk membimbingnya. Dia tidak ada di sana ketika masa pubernya putranya tiba. Tetapi pada saat yang sama, sebanyak rasa bersalahnya, ia juga merasa lega. Dia tahu jika Jungkook tidak akan dikirim jauh, obsesinya mungkin mengambil alih dirinya.

Jadi, dia lega karena dia tahu bahwa Jungkook sudah move on dari obsesinya. Lagipula sudah 7 tahun. Tapi sedikit yang dia tahu bahwa mengambil Taehyung dari Jungkook hanya akan memperburuk keadaan. Dia pikir itu adalah solusi terbaik untuk mereka berdua.

"Yah, seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu, eomma, appa? Apakah kalian senang setelah mengirimku sendirian ke Amerika?" Jungkook memberikan senyum terbaiknya yang paling palsu seolah-olah dia orang lugu yang pernah ada.

Sial, meskipun dia mencintai orangtuanya, mereka tidak ada disisinya beberapa tahun lalu. Dia sendiri disana.

Yoona menyembunyikan tangannya dipunggungnya, dia gemetar dan berkeringat gugup. Dia tidak bisa memandangnya dengan baik sekarang. Seojoon hendak membuka mulut untuk berbicara.

"Eomma, Appa, kamu bicara dengan siapa? Siapa itu?" Dari lantai atas, Taehyung bertanya pada orangtuanya. Taehyung mencoba mengintip dari lantai atas untuk melihat siapa orang dipintu.

"Ini aku, Jungkook, hyungmu." Jungkook tersenyum sambil menatap kedua orangtuanya.

Taehyung kaget melihat kakak tirinya itu.

Untuk sesaat, dia terpaku di lantai atas. Kemudian, dia tersadar. Dia berlari ke bawah dengan semangat untuk memeluknya kakak tirinya itu.

"HYUNG!!" Dan, Jungkook di pelukan hangat oleh Taehyung yang kini menangis tersedu-sedu, dia sangat merindukan hyungnya itu. Akhirnya dia berada dalam pelukan hyungnya setelah sekian lama, ia merindukan pelukan hangat hyungnya.

Jungkook memandang orangtua mereka agar orangtuanya memberinya privasi dengan Taehyung berdua saja. Dan orangtua meraka segera meninggalkan keduanya sendirian dan pergi ke ruang tamu.

"H-hyung.." Ucap Taehyung setelah beberapa menit terisak. Dia hanya terisak sekarang dan dia belum bisa melepaskan saudaranya jadi dia menempel padanya seperti lem. Kakinya melingkari pinggang Jungkook dan lengannya melingkari lehernya.

"Hei sayang, kenapa kamu menangis? Apa kamu sangat merindukanku hingga membuatmu menangis?" Tanya Jungkook dengan lembut dan tersenyum.

"Aku sangat merindukanmu hyungie. Kenapa kamu baru kembali sekarang? Tahukah kamu kalau aku selalu mencarimu? Bagaimana kamu bisa meninggalkanku seperti itu? Kamu jahat sekali."



-TBC-

Tolong siapa pun kalian author minta votenya. my 💜 you.

OBSESSI KAKAK TIRI (kookv)✅Место, где живут истории. Откройте их для себя