Part: 08

1.7K 117 0
                                    

Jungkook kesal melihat Taehyung menjadi malu dan bingung sendiri

"Kenapa kamu tidak memberitahuku?" tanya Jungkook sambil tersenyum tenang.

Jungkook tahu eommanya akan terhibur jika ia bereaksi sekarang.

"Aku lupa hyung, aku minta maaf. Kemarin, aku hendak memberitahumu hal itu tapi kamu tidak ada disini." ucap Taehyung cemberut sambil memainkan jari-jarinya.

Jungkook memutar lidahnya dipipi bagian dalam, kesal dengan situasi ini.

"Bagaimana kamu bisa melupakan hal itu? Bukankah aku begitu penting bagimu?" tanya Jungkook sambil memegang kedua tangan Taehyung.

"Maaf hyung, lain kali aku akan menceritakan semuanya padamu. Aku janji." Taehyung tersenyum menatap Jungkook.

"Oke, aku akan membiarkan ini berlalu. Kamu tahu, aku tidak bisa marah padamu." kata Jungkook kembali tersenyum dengan memegang punggung tangan Taehyung dan melihat reaksi ibu tirinya.

"Terima-kasih, hyung." Taehyung terkikik sambil memeluknya.

Jungkook memelototi Minsoo yang merasa tidak nyaman sementara eommanya tersenyum lebar.

"Sepertinya semuanya baik-baik saja sekarang, ayo lanjutkan obrolan kita di ruang makan. Aku akan menyiapkan makanan untuk kita." Yoona terkikik dan berjalan ke dapur.

Taehyung menghela nafas lega dan mengikuti eommanya.

Minsoo hendak mengikuti mereka tetapi Jungkook meraih kerah bajunya.

"Jangan berani-berani kau menyakitinya, jika itu terjadi kau akan kumembunuh." ucap Jungkook memperingatkannya dengan wajah seriusnya.

"Kamu tidak perlu khawatir, aku akan melindunginya apapun yang terjadi." kata Minso tersenyum.

"Bagus." kata Jungkook sambil mendorongnya menjauh. Lalu Minsoo pergi meninggalkannya, "Brengsek." ucapnya lagi.

Jungkook memutar bola matanya dengan kesal.



Minsoo bercerita beberapa identitasnya dengan orangtuanya KV.

Taehyung dan Minsoo duduk di samping satu sama lain sementara Jungkook berada di samping orangtuanya.

"Taehyung, kamu memilih pria yang luar biasa. Aku pikir dia yang cocok untukmu. Akan lebih baik jika kalian berdua menikah." kata Yoona sebagai godaan.

"Bukankah itu terlalu dini untuk Taehyung, dia terlalu muda untuk menikah." ucap Jungkook mengganggu ucapan ibu tirinya.

"Kenapa tidak? Maksudku, kita bisa membeli surat pernikahan untuk mereka." jawab Yoona dengan serius. Jungkook memandangnya atau lebih tepatnya, menatapnya.

"Eomma, bukankah pikirmu bisa membuat mereka tidak nyaman? Bagaimana eomma bisa berpikir membeli surat pernikahan mereka, jika mereka belum sepenuhnya saling kenal." balas Jungkook kesal.

"Apakah kamu tidak suka itu? Jangan khawatir, aku juga akan menata pernikahanmu dan Hyekyung jadi kamu tidak perlu iri sayang." ucap Yoona menyeringai.

"Jangan menyeret aku dan Hyekyung, kita sedang membicarakan Taehyung. Pernikahan bukanlah sebuah lelucon, eomma. Itu adalah topik serius yang kita bicarakan." kata Jungkook bersikeras.

"Tapi Taehyung sekarang sudah dewasa, kenapa kamu selalu memutuskan untuknya? Aku bisa mengerti kenapa kamu dulu terlalu protektif padanya tapi sekarang, dia sudah dewasa. Minsoo bisa menjaganya." ucap Yoona polos.

"Menurutku itu bukanlah ide yang baik jika kalian berdua berdebat di depan tamu dan acara makan kita. Itu tidak sopan, kita bisa membahasnya nanti." Seojoon menyela mereka berdua dan ia menyadari betapa tegangnya ketegangan diruang makan ini.

"Tidak ada salahnya jika aku memutuskan untuk anakku, aku adalah ibunya dan aku tahu apa yang baik untuknya. Aku tidak tahu kalau pendapatku selalu salah." jawab Yoona sebagai korban.

"Dan sebagai kakak laki-laki Taehyung, aku harus melindunginya. Aku tidak bisa begitu saja mempercayai seseorang demi Tae. Bagaimana jika pada akhirnya, bajingan ini akan menyakiti Taehyung? Apa yang akan kamu lakukan, ya?!!" seru Jungkook menggerutu sambil mengertakkan giginya geram.

"Cukup! Hentikan itu, jika kalian berdua terus bertengkar, tinggalkan saja rumah ini!" Seojoon dengan kesal memukul meja.

"Kalau begitu bicaralah pada istrimu, menurutku dia sedang tidak waras. Dia sangat ingin segera menikahkan Taehyung." Jungkook berdiri dari tempat duduknya, dan meninggalkan ruang makan.

Yoona meraih handuk dipangkuannya dan menyeka mulutnya dengan bersi.

"Aku tidak mengerti anakmu, tolong disiplinkan dia dan suruh dia berhenti bertingkah seolah-olah dia mengenal anakku dengan baik." ucap Yoona sambil mulai makannya dan menggelengkan kepalanya.

"Eomma, hyung tidak salah disini. Aku mengerti apa yang ingin hyung katakan. Pernikahan, kami tidak memikirkannya. Hyung benar, masih terlalu dini untukku. Aku akan kesal jika aku berada di posisi hyung, situasinya juga." gumam Taehyung sambil memainkan jari-jarinya dipangkuannya.

"Ini omong kosong." gerutu Yoona yang kesal. Dia berdiri dan meninggalkan ruang makan. Taehyung tak bisa menahan air matanya pun jatuh.

"Tidak apa-apa Taehyung, jangan pedulikan Eommamu. Kurasa dia sedang tidak mood makanya dia terus mengoceh. Aku akan bicara dengannya." Seojoon meyakinkan Taehyung dan membelai kepala laki-laki berambut mint itu dan menepuk bahunya.

"Minsoo, tolong jaga anakku." kata Seojoon dan menatap laki-laki berambut hitam itu.

"Baik om, aku akan menjaga." balas Minsoo tersenyum menanggapinya.

Seojoon pergi mengikuti istrinya ke atas.

"Ayo kita keluar, Tae, kamu butuh udara segar." ajak Minsoo.

"Oke." jawab Taehyung sambil menyeka air matanya.

Minsoo berdiri, ia membantu Taehyung berdiri dan memegang tangannya. Mereka pergi ke luar mansion untuk menenangkan diri setelah berdebat kecil terjadi.



-TBC-

Apa yang terjadi sama keluarga Jeon ini😱

OBSESSI KAKAK TIRI (kookv)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang