Part: 50

700 82 19
                                    

Maaf ya, aku gk bisa balas komen
kalian satu persatu, jadi aku up ya.



Mereka disela oleh suara keras diluar dan Taehyung hanya berdiri dengan bingung didepan hyungnya.

"Jeon Jungkook, buka pintu ini! Jangan coba-coba melarikan diri! Polisi mengepungmu!" seru Polisi.

Laki-laki berambut mint itu terbelalak ketika mendengar suara polisi diluar dan pastinya mereka sedang dikepung saat ini karena ia bisa mendengar suara helikopter di atasnya.

Taehyung berlari dan memeriksa keranjang didekat pintu tempat dia meletakkan pakaian bekasnya tadi malam untuk mencari telepon.

Ketika ia melihatnya, Taehyung mengambilnya untuk memeriksa teks yang dia kirim tadi malam, dan ia menelan ludah karena melihat itu sudah terkirim dari tadi malam.

"Apa itu?" tanya Jungkook sambil mengambil telepon darinya yang mengejutkannya dan membuatnya gugup.

"H-hyung, aku bisa menjelaskan ini." kata Taehyung mencoba membuat alasan tetapi Jungkook sudah membacakan pesannya.

"Jeon Jungkook, bukalah!"

Kali ini, ketukannya keras seolah-olah mereka sedang mendobrak pintu.

"Hyung, kumohon ini--"

"Sial, Jungkook, bagaimana sekarang?" tanya Jin dengan cemas.

"Tidak mungkin kita bisa lolos dari mereka kali ini, aku sudah memeriksa area tersebut dan mereka ada di sekitar kita." ucap Namjoon.

"Mereka akan membunuh kita jika kita mencoba melakukan hal itu." kata Hoseok muncul di belakang Namjoon.

"Kenapa ini harus terjadi? Jangan bilang jika kita tidak bisa kabur hari ini, semua jadi hancur." gerutu Jimin pelan.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang, Jungkook? Haruskah kita membunuh mereka semua atau menyerah?" tanya Yoongi sambil mengangkat telinganya.

Tidak, tidak mungkin mereka bisa membunuh semua polisi itu. Hal sebaliknya akan terjadi jika mereka berusaha melarikan diri lagi.

"Kita punya cukup peralatan, kita bisa membunuh mereka dangan peralatan ini." ucap Jungkook memecahkan teleponnya.

"Maksudku, aku tidak mengeluh tapi jika kita menggunakannya, kita tidak akan punya cukup uang jika kita jauh dari mereka." ujar Namjoon.

"Lebih baik mencoba daripada mati disini tanpa melakukan apapun dengan senjata itu." ucap Jungkook.

"H-hyung, tolong menyerah saja, k-kamu tidak bisa mengalahkan mereka." pinta Taehyung sambil memegang lengan kiri hyungnya. Jungkook melirik ke arah tangan dan mata Taehyung.

"Kamu berani berbicara seolah itu bukan salahmu." kata Jin mengejeknya.

"Tolong hyung, a-aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu. Menyerah saja, ini akan menjadi lebih buruk jika kalian berhasil melarikan diri dari mereka. Tolong hyung menyerah saja!." seru Taehyung mempererat cengkeramannya pada lengan Jungkook berharap Jungkook mau mendengarkannya.

Mereka semua tersentak ketika pintunya kini rusak dan polisi datang dengan senjata mengarah ke mereka semua.

"Kalian semua, angkat tangan!" kata Polisi berseragam hitam berteriak dalam posisi bertahan.

"H-hyung, tolong lakukan ini untukku. A-aku tidak ingin kehilanganmu juga, hyung." kata Taehyung menangis ketakutan.

Jungkook mendorong tangan Taehyung tetapi tidak dengan cara yang kasar. Dia mengangguk pada teman-temannya dan mereka semua menghela nafas kekalahan sambil mengangkat tangan.

"Berlututlah dan tangan di belakang kepalamu!" seru Polisi memastikan mereka  semua menyerah.

Keenam laki-laki itu menuruti apa yang diperintahkan polisi dan polisi datang mulai memborgol tangan mereka semua.

"Anda aman sekarang, Tuan Kim." laki-laki berambut mint itu tersenyum tipis dan cemas menatap Jungkook yang diseret pergi.

"Silahkan ikut dengan kami, ayahmu sudah menunggumu diluar." Taehyung hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti polisi.

Ketika mereka berada diluar, ia melihat ayahnya dikursi roda dengan cemas menunggunya. Dia berlari ke arah ayahnya, dan berlutut di lantai memeluknya.

"Appa." teriaknya.



-TBC-

OBSESSI KAKAK TIRI (kookv)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang