Part: 28

1.2K 112 8
                                    

Taehyung baru saja membuka matanya saat mendengar pintu ditutup namun dia tidak mendengar apapun. Dia menarik selimut dan menyandarkan wajahnya di bantal untuk tidur lagi.

Keesokan harinya saat Taehyung terbangun, dia tidak melihat hyungnya di sampingnya. Dia turun sambil menggosok mata dan menggaruk perutnya.

Dia melihat Jungkook berbicara dengan Hyekyung yang berdiri di depan pintu. Tidak akan berbohong, Hyekyung terlihat cantik. Dia mengenakan atasan off-shoulder berwarna pink, rok high waist berwarna putih dengan belahan di sisi kanan, dan sandal hitam berukuran 3 inci sambil menggantungkan jas hitamnya.

"Oh, Taehyung, selamat pagi. Apa kamu mau makan? Ayo bergabung dengan kami." kata laki-laki berambut oranye itu menghalangi pandangannya.

Taehyung melihat Jungkook melirik ke arahnya setelah mendengar namanya. Namun, dia mengabaikannya dan menatap Jimin. Taehyung hanya menganggukkan kepalanya, mengikutinya.

"Duduklah di sini." ucap Jimin sambil menarik kursi untuknya.

"Terima-kasih." gumamnya sambil duduk di kursi yang disediakan Jimin untuknya.

"Apakah kamu ingin bergabung dengan kami? Lebih baik kamu makan sebelum berangkat."

Taehyung mendengar Jungkook mengatakan itu pada Hyekyung.

"Ah benarkah? Tentu, terima-kasih." jawab Hyekyung.

Taehyung mencoba mengintip ke arah mereka berdua untuk melihat apa yang mereka lakukan didepannya.

"Ini." ucap Jungkook sambil menarik kursi untuk Hyekyung.

"Terima-kasih" kata Hyekyung tersenyum sambil duduk di kursi tersebut.

Jungkook duduk di sampingnya, bukannya kursi kosong di samping Taehyung dan sekarang ditempati oleh Hoseok. Laki-laki berambut mint itu memperhatikan bagaimana Jungkook mengambilkan makanan untuk Hyekyung yang membuatnya agak kesal. Mereka berbicara kecuali Taehyung yang merasa tidak pada tempatnya. Sepertinya mereka mengenal pacar Jungkook dengan baik.

"Kamu cantik hari ini, mau kemana?" tanya Jimin dengan nada menggoda.

"Yah, aku hanya akan jalan-jalan di klub saja." kata Hyekyung tertawa dan mereka tahu kalau itu hanya bercanda.


"Seandainya bisa, aku jadi pasanganmu." kata Hoseok mengacu pada pacarnya, atau pacar pura-puranya.

"Aku hanya bercanda, Jungkook mungkin akan mencariku setelah aku meninggalkan tempat ini." ucapnya bercanda dan memukul lengan Jungkook.

"Aku sudah selesai, terima-kasih untuk makanannya." gumam Taehyung sambil berdiri dari tempat duduknya dan meninggalkan ruang makan.

"Tunggu Tae, kamu bahkan belum menghabiskan makananmu." kata Jungkook. Tapi Taehyung hanya mengabaikannya dan pergi ke atas.

"Ups, sepertinya aku membuat marah adik kecilmu." kata Hyekyung terkekeh.

"Dan sekarang mereka punya rasa cinta, maksudku pertengkaran saudara." kata Jin tertawa.

"Oklah apapun itu, aku pergi sekarang, aku akan mencari pekerjaan baru. Aku tidak boleh terlambat." ucap Hyekyung berdiri dari tempat duduknya.

"Baiklah, aku akan mengantarmu ke taksi." Jungkook menawarkan dirinya.

"Tentu, ayo." kata Hyekyung tersenyum.

Mereka meninggalkan rumah dan pergi keluar. Jungkook memanggil taksi untuk Hyekyung.

"Terima-kasih lagi." katanya tersenyum saat masuk ke dalam taksi.

"Sama-sama, jangan lupa apa yang aku katakan padamu." kata Jungkook menyeringai.

"Iya, tentu, aku akan mencarinya sekarang." kata Hyekyung terkekeh.

"Pergilah sekarang." ucap Jungkook sambil menutup pintu.

"Sampai jumpa sayang" godanya sementara Jungkook bertingkah seolah dia mau muntah.

Taksi pergi, dan Jungkook melihat sekeliling dan melihat toko kue didepannya. Dia pergi ke sana untuk membeli kue untuk Taehyung karena tahu ia harus menenangkannya hati Taehyung.



Taehyung sedang melipat bajunya tapi wajahnya tegas dan kesal.

"Aku seharusnya tahu kalau dia manis pada semua orang." gumam Taehyung pelan.

Tiba-tiba, dia mendengar ketukan di pintu.

Tok-Tok...

"Siapa itu?" tanyanya masih melipat bajunya.

"Ini aku, hyungmu."

"Ada keperluan apa?" jawabnya dengan wajah cemberut.

"Bisakah kita bicara?" tanya Jungkook.

"Tidak." jawabnya kesal dan memutar matanya.

"Apa kamu yakin?" Jungkook berusaha untuk berbicara dengannya.

"Ya, tinggalkan aku sendiri!" gerutu Taehyung.

"Baiklah, kalau begitu aku akan memberikan kue coklat dan stroberi ini pada orang lain saja." ucap Jungkook menyeringai mengetahui Taehyung tidak akan menolak kue ini.

Laki-laki berambut mint itu menggigit bibir bawahnya, memikirkan apa yang harus dia lakukan. Sudah lama sejak dia makan makanan penutup itu. Dia menelan ludahnya dengan keras karena mulutnya mengeluarkan air liur.

"Aku pergi sekarang, turunlah ke bawah jika kamu membutuhkan sesuatu--" ucapan Jungkook terhenti ketika pintu terbuka memperlihatkan Taehyung yang sedang mengincar kotak kue itu.

"Ma-masuklah." gumam pemuda itu mengambil kotak itu dari Jungkook dan masuk ke dalam.

Jungkook terkekeh, Taehyung duduk dikasur sambil membuka kotak itu.

"Apakah kamu masih marah padaku? Apa aku melakukan kesalahan?" tanyanya sambil bersandar pada lemari dan menyilangkan tangan.

"Tidak." ucap Taehyung dengan mulut penuh kue.

Jungkook menggelengkan kepalanya dan duduk di samping dongsaengnya.

"Lalu, kenapa kamu mengabaikanku tadi?" tanyanya sambil menangkup kedua pipi Taehyung yang didalamnya penuh dengan kue. Taehyung menunduk dan perlahan mengunyah kuenya.

"Kaulah yang mengabaikanku." gumamnya sambil menghela nafas.

"Apa yang membuatmu berpikir aku mengabaikanmu? Apa itu karena Hyekyung?" tanya Jungkook.

Taehyung dengan manis menganggukkan kepalanya tapi masih menunduk. Jungkook tertawa kecil dan memegang dagu Taehyung.

"Jangan pedulikan apa yang terjadi tadi. Aku meminta bantuan padanya makanya aku terus berbicara dengannya. Kamu tidak perlu cemburu, hyung akan memilihmu." kata Jungkook tersenyum mengecup ujung hidung si bungsu.

"Kamu harus ingat itu atau kamu akan menyesalinya nanti." kata Taehyung cemberut dan menatap tajam ke arahnya Jungkook.

"Sekarang, ayo peluk hyung. Aku sudah rindu pelukanmu." kata Jungkook tersenyum sambil membuka tangannya lebar-lebar.

Laki-laki berambut mint itu duduk dipangkuannya dan memeluknya erat. Taehyung membenamkan wajahnya dilekukan leher Jungkook.

"Aku mencintaimu, hyung." gumam Taehyung pada Jungkook dengan lembut.

"Aku juga mencintaimu, sayangku yang baik dan cantik." balas Jungkook tersenyum sambil memeluk punggungnya dan mencium puncak kepala Taehyung sambil tangannya masuk ke dalam baju Taehyung, membelai punggungnya.

Taehyung tidak mempermasalahkannya karena ia sudah terbiasa dan hanya mendekati tubuh Jungkook. Jungkook mengecup daun telinga Taehyung dan tersenyum.



-TBC-

Tenang saja, Taehyung baru saja membuka matanya saat pintu ditutup ya bukan pas mereka berbicara, hehe😁🙊

OBSESSI KAKAK TIRI (kookv)✅Where stories live. Discover now