Part: 24

995 105 4
                                    

Jungkook membukakan pintu mobil untuk Taehyung, muda yang masuk ke dalam mobil, duduk di samping kursi pengemudi dan Jungkook mengikutinya.

"Taehyung." panggil Jungkook sambil menyalakan mesin mobilnya.

"Iya, ada apa hyung?" tanya Taehyung langsung membalasnya.

Jungkook melirik ke arahnya melihat laki-laki berambut mint itu sedang menatapnya dengan mata indah polosnya.

"Jika kamu ingin tinggal bersamaku dirumah itu, jangan berani-berani berkeliaran di dalam rumah itu tanpa izinku, dan yang terpenting, jangan masuk ke dalam ruangan itu karena begitu aku melihatmu masuk ruangan itu, aku akan mengirimmu kembali ke mansion keluarga kita. Mengerti?" ucap Jungkook serius.

"Iya aku mengerti, hyung." jawab muda itu sambil menghela nafas dan menggerakkan jarinya.

"Bagus, itu yang ingin kudengar." kata Jungkook tersenyum sambil mengacak-acak rambut Taehyung.

Taehyung menunduk dengan sedikit cibiran di bibirnya.

Jungkook pergi dari rumah.



Yoona kaget melihat mayat Marilyn didalam kantornya, duduk dikursi. Dia menelan ludahnya dengan kasar, tidak tahu apa yang harus dia lakukan terhadap mayat itu.

Yoona muntah, mencium bau busuk mayat Marilyn. Dia ragu-ragu untuk memanggil polisi karena itu bisa memicu berita besar dan penyelidikan.

Perusahaannya akan kacau balau.

Tangannya gemetar gugup saat mengetik diponselnya untuk menghubungi polisi.

"Halo, ada yang bisa saya bantu?"

"T-tolong bawa polisi ke sini, a-ada mayat di kantorku." kata Yoona dengan gugup.

"Oke, tolong kirimkan saya lokasi anda dan saya akan mengirim polisi ke sana."

Yoona memberi tahu mereka alamat perusahaannya. Dan dia menunggu polisi tiba.



"Kita sudah sampai." ucap Jungkook melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Taehyung.

Taehyung mengucapkan, "Terima kasih." sambil memegang lengan Jungkook dan keluar dari mobil. Mereka masuk ke dalam tetapi mereka berdua berpisah.

"Kamu bersamanya lagi." suara seorang pria yang familiar terdengar di belakang Taehyung.

"Memangnya kenapa kalau aku bersamanya? Itu bukan masalahmu." kata Taehyung mengejek dan terus berjalan.

"Kupikir kamu menyadari ada sesuatu pada dirinya, kan? Tentang perasaannya." kata Minsoo mengikutinya.

"Aku tidak peduli soal itu! Urus, urusanmu sendiri! Sudah kubilang, dia punya pacar!" kata Taehyung berteriak sambil berbalik dan tangannya mengepal.

"Jika itu masalahnya, katakan padaku, apakah kamu sudah memberitahunya apa yang terjadi padamu disini ketika dia pergi?" tanya Minsoo membawa topik sensitif. Lalu dia berjalan mendekati Taehyung dan memegang bahunya.

"Itu yang selalu kamu ceritakan padaku ta-tapi kamu tidak pernah melakukan apapun untuk melindungiku!" seru Taehyung menangis.

"Itu karena kamu tidak percaya padaku." kata Minsoo.

"Aku percaya padamu! Aku tidak memberitahu hyung karena aku menunggumu melakukan sesuatu tapi kamu gagal lagi! Kamu gagal melindungiku lagi!" teriak Taehyung sambil menyeka air matanya dengan punggung tangan.

"Beri aku satu kesempatan untuk membuktikan kepadamu bahwa aku bisa melindungiku dan aku juga berhargamu, Taehyung!" kata Minsoo.

"Berapa banyak peluang yang kamu butuhkan? Aku sudah selesai denganmu! Kamu tidak layak untuk ditangisi! Ayo kita putus, aku tidak membutuhkanmu lagi!" teriak Taehyung dan lari dari Minsoo.

Tangan Minsoo mengepal, melihat ke arah Taehyung.

"Kau akan menyesali ini, Tae." gerutu Minsoo pelan. Dia meninggalkan lorong tapi tidak mengikuti kemana Taehyung pergi, malah ia pergi ke arah lain.



-TBC-

Apa maksudnya? '
Kau akan menyesali' ini?😱

OBSESSI KAKAK TIRI (kookv)✅Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt