Part: 49

606 82 22
                                    

Hari ini udah tanggal 10 ya? Haha...bercanda😁

Mereka kembali dengan selamat ke tempat persembunyian. Jungkook membuka pintu dan masuk ke dalam bersama pemuda berambut mint yang masih terisak itu. Teman-temannya Jungkook pada bangun melihat mereka berdua.

Jungkook hanya menganggukkan kepalanya dan membawa dongsengnya ke kamarnya, membaringkannya di tempat tidur. Lalu Taehyung berbalik menghadap dinding.

"Kalau mau, kalau mau kamu bisa mandi sebentar dan pakai saja bajuku." ucap Jungkook tapi ia tidak mendengar respon apapun dari laki-laki berambut mint itu.

"Aku akan keluar jika itu membuatmu tidak nyaman. Tidurlah." kata Jungkook menghela nafas dan mengecup puncak kepala Taehyung. Lalu Jungkook pun meninggalkan ruangan dan menutup pintu.

Taehyung melirik ke arah pintu sambil menghela nafas saat mendengar pintu ditutup. Dia menyeka air matanya dan berdiri untuk membersihkan tubuhnya karena tidak menyukai betapa kotornya orang-orang yang mencoba melecehkannya tadi. Dia mengambil pakaian hyungnya dari lemari dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Taehyung mandi dan menyalakan airnya untuk mandi dan akan mudah baginya untuk menggosok dirinya sendiri dengan sabun.

Taehyung ingin menghilangkan sentuhan dan bekas dipergelangan tangannya karena menurutnya itu menjijikkan. Dia membiarkan air menetes ke tubuhnya dan membasuhnya dengan sabun.



"Ini" ucap Jimin dan melemparkan botol bir dan ditangkap oleh Jungkook. Lalu duduk di sofa dan meminumnya.

"Apakah kau yakin benar-benar akan membawahnya bersama kita?" tanya Jin sambil duduk di sofa didepannya.

"Sudah kubilang berkali-kali kalau aku akan melakukan itu. Apa masalahnya kali ini?" tanya Jungkook penasaran.

"Masalahnya adalah dia, apakah kau tidak bosan mengejarnya setiap kali dia mencoba melarikan diri?" balas Jin sambil menghela nafas frustrasi.

"Aku tidak akan menyerah padanya, hyung, dialah tujuanku hidup." kata Jungkook telah menyatakan.

"Aku tahu, tapi dia akan membahayakan kita semua. Kita sedang di cari polisi sekarang, apa yang akan kau lakukan jika dia mencoba melarikan diri lagi? Kejar dia lagi dan lagi?" tanya Jin mengejek.

"Ya, aku akan melakukan itu jika perlu." Jungkook tanpa ragu menjawabnya.

"Jelas sekali dia tidak ingin bersamamu. Kau ingin hidup bahagia bersamanya tapi bagaimana kau akan melakukan itu jika dia tidak bahagia bersamamu?" tanya Jin menyatakan faktanya.

Jungkook hanya terdiam.

"Kau memaksanya melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan. Jika kau benar-benar ingin dia bahagia bersamamu maka biarkan dia melakukan apa yang dia mau. Rencanamu akan menjadi omong kosong meskipun kita berhasil melarikan diri dari tempat ini." kata Jin menambahkan.

"Hyung, aku tahu apa yang kulakukan. Percayalah, ini bukan omong kosong. Biarkan aku melakukan ini." jawab Jungkook sambil memutar matanya dengan malas.

"Baiklah, tapi jika dia mencoba lari lagi kali ini, aku tidak akan ragu untuk mengirimnya kembali ke ayahnya." kata Jin dan berdiri lalu pergi.

Jungkook menghela nafas kekalahan
dan malah meminum birnya.

"Jangan pedulikan dia, dia hanya khawatirkan kita semua dan terlalu memikirkan kemungkinan yang mungkin terjadi pada kita." ucap Jimin yang berdiri di belakangnya dan menepuk pundaknya.

"Aku tahu itu dan aku memahaminya." jawab Jungkook dan meminum birnya lagi.

Laki-laki berambut oranye itu berbaring
di sofa yang tak lain, adalah Park Jimin.

"Itu bagus, aku hanya meyakinkan diriku sendiri bahwa kalian berdua tidak akan bertengkar." kata Jimin dari dirinya.

"Tidak mungkin aku melawan hyung, aku percaya dan menghormatinya." ucap Jungkook yakin.

"Yah, aku mengharapkannya itu benar." ucap Jimin terkikik.

"Aku akan pergi sekarang, aku harus memeriksa apa yang sedang dilakukan Taehyung." ucap Jungkook lalu berdiri.

Jimin beriya sebagai jawaban dan Jungkook pun kembali ke kamarnya.



Setelah Taehyung selesai, dia mengenakan celana pendek hyungnya dan kaos V-neck hitamnya. Dia mengeringkan rambutnya dengan handuk dan berbaring di tempat tidur.

Taehyung segera memalingkan wajahnya ke dinding setelah mendengar pintu terbuka dan menutup matanya berpura-pura tidur. Dia merasakan tempat tidur tenggelam, sebuah lengan dipinggangnya dan napas hangat ditengkuknya. Taehyung menarik sprei ketika ia merasakan bibir lembut menempel di belakang lehernya.

"Selamat malam baby." Taehyung menelan ludahnya dengan susah payah saat mendengar suara Jungkook yang mengantuk namun berat. Dia secara halus mendekat ke arah Jungkook hingga punggungnya menekan pada dada hyungnya dan dia tersenyum karena lengan Jungkook kini memeluknya erat.



Kali ini, Taehyung tidak berusaha melarikan diri dan ia tetap berada dikamar hyungnya yang membuatnya nyaman. Namun, ia hanya terdiam, malu untuk mengatakan sesuatu.

Taehyung tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menunjukkan bahwa ia tulus saat ini. Taehyung hanya duduk ditempat tidur, merasa bosan saat ini karena hyungnya masih belum muncul pagi ini.

Kali ini, ia akan memberitahu hyungnya bahwa dia akan ikut bersamanya ke Amerika. Dia 100% yakin bahwa ia telah memutuskan dan setuju dengannya. Taehyung hanya menunggu waktu yang tepat untuk memberitahu Jungkook tentang hal itu.

Taehyung menelan ludahnya dengan gugup sambil menggerakkan jari-jarinya dengan gugup menunggu hyungnya masuk. Tiba-tiba pintu terbuka memperlihatkan Jungkook.

"Apakah kamu lapar? Apakah kamu ingin makan disini atau bergabung dengan kami dibawah?" Jungkook bertanya sambil berdiri dipintu.

Laki-laki berambut mint itu mendongak dengan gugup dan menelan ludah. Jantungnya berdebar sangat kencang karena gugup.

"Jangan bilang kamu tidak lapar lagi? Kamu belum makan apa-apa dari kemarin." ucap Jungkook.

"B-bolehkah aku makan disini saja? Dan a-aku ingin makan bersamamu, a-apa tidak apa-apa, hyung?" tanya Taehyung dengan malu-malu dan menggigit bibir bawahnya.

"Baiklah, aku akan mengambilkan makanan untukmu." kata Jungkook dan berbalik untuk pergi.

Tapi Jungkook merasa Taehyung sedang menarik-narik bajunya. Dia memandangnya dengan bingung dan melihat laki-laki itu kini berdiri didepannya.

"Ada apa?" tanya Jungkook dengan bingung.

"A-aku mau bilang, it-itu aku mau--" kalimat laki-laki berambut mint itu terpotong ketika mendengar ketukan keras dipintu keluar.



-TBC-

Apakah yang terjadi?

OBSESSI KAKAK TIRI (kookv)✅Where stories live. Discover now