Part: 37

808 90 12
                                    

Hai, hai, hai! Masih ada yang mau baca atau udah bosan nunggu😁



Mereka pergi ke rumah sakit dan dokter membawa mereka ke kamar mayat.

"Itu dia, dia ditabrak truk. Polisi bilang itu kecelakaan." Kata dokter sambil menurunkan selimut putihnya.
Air matanya Taehyung jatuh dari mata ketika dia melihat wajahnya ibunya hancur.

"Hanya kecelakaan?" Tanya Jungkook untuk memastikan ia tidak akan terlihat mencurigakan.

"Iya, dia juga ada salahnya dalam kecelakaan itu, remnya tidak berfungsi sehingga menyebabkan kecelakaan." Detektif menyatakan pada saat ia masuk ke dalam kamar mayat.

"A-apa kamu yakin, detektif? E-eomma selalu memeriksa mobilnya sebelum digunakan. Apa kamu yakin itu, ada tidak ada penyelidikan lebih lanjut?" Tanya Taehyung sambil menatap detektif itu.

"Ya, pemilik truk akan membayar ganti ruginya." Kata detektif itu.

"Ta--"

"Taehyung, jangan mengeluh, mereka detektif, mereka tahu apa yang mereka lakukan. Selain itu, mereka akan memberi tahu kita jika mereka menemukan sesuatu yang salah dengan ini, kan?" Ucap Jungkook sambil memegangi Taehyung.

"Kami pasti akan melakukan itu, kami akan memberi tahu anda sesegera mungkin." Jawab detektif itu.

"Mari kita lanjutkan ini diluar." Ucap Jungkook pada detektif itu. Detektif itu menganggukkan kepalanya dan mengikuti laki-laki itu keluar.

"Aku kira anda sudah menerima pembayaran anda, detektif hong." Jungkook terkekeh sambil bersandar didinding.

"Ya, benar, Tuan Jeon." balas detektif itu.

"Pastikan kamu tidak akan memberikan apapun padanya. Aku yakin dia akan memaksakan bahwa itu adalah pembunuhan." Ucap Jungkook sambil memasukkan tangannya ke dalam saku.

"Jangan Khawatir, Tuan Jeon, kasus ini ditutup karena kecelakaan, dan bukti untuk kasus ini sudah dibuang semua." Kata Detektif itu menyeringai.

"Bagus, hanya itu yang kuinginkan. Ah, tentang pria bernama Seojoon, jika dia bertanya tentang kematiannya, kamu tahu apa yang akan kamu katakan." Kata Jungkook menyeringai dan berbalik untuk kembali ke dalam.

"Saya mengerti, Tuan Jeon." Detektif itu menjawabnya sambil menundukkan kepalanya.

Laki-laki berambut mint itu masih menangis, ia tidak percaya ibunya meninggal seperti itu. Dia mengenal ibunya dengan baik meskipun mereka sekarang lagi bertengkar. Ibunya pengemudi yang baik dan tahu cara mencegah kecelakaan seperti ini terjadi. Taehyung merasa ada yang salah dengan penyelidikan ini. Seperti ada sesuatu yang hilang.

Taehyung memindai mayatnya sampai ia melihat sesuatu di celana ibunya. Itu sama dengan alat perekam yang ibunya berikan padanya. Dia bingung kenapa ibunya masih memilikinya, lalu Taehyung mengambilnya dan melihatnya, ia yakin itu sama dengan alat perekam yang dia dapatkan dan berikan pada hyungnya. Ada banyak pertanyaan dikepalanya dan rasa penasaran membunuhnya.

"Apa yang ingin kamu katakan padaku, eomma?" Tanya Taehyung pada dirinya sendiri, bergumam pelan. Tidak mungkin dia akan menyimpan hal seperti ini jika ini omong kosong.

Taehyung hendak memainkannya tetapi ia mendengar pintu dibuka. Dia segera menyembunyikannya disakunya, menyeka air matanya.

"Taehyung, ayo pergi, aku akan membereskan pemakamannya karena Appa belum datang." Ucap Jungkook sambil menepuk punggung taehyung.

"Baiklah hyung, ayo berangkat sekarang." Pemuda itu menjawab dan mengikuti hyungnya.

Dia mengabaikan perekam pena untuk sementara waktu dan dia akan memikirkannya nanti.

Mereka meninggalkan kamar mayat bersama, Taehyung yang masih penasaran dengan alat perekam itu. Dia ingin tahu kenapa ia terlihat putus asa dengan alat perekam.



Sesampainya dirumah, Taehyung masuk terlebih dahulu disusul Jungkook dibelakangnya.

"Jungkook, ayo kita bicara." Jin berbisik padanya.

"Baiklah, Taehyung, pergilah ke kamar. Aku akan menyusulmu." Ucap Jungkook lalu mengikuti Jin pergi.

Mereka pergi ke ruang bawah tanah dan masuk ke dalam ruang rahasia mereka dan dia terkejut melihat banyak replika perekam pena yang sudah dikenalnya. Mungkin, 25+ diantaranya.

"Apa itu?" Tanya Jungkook mengambil salah satunya dan memainkan alat perekam.

"Ini kami temukan dirumah orang tuamu. Kami tidak tahu berapa banyak yang dia sembunyikan, tapi aku yakin dia mungkin memilikinya rakaman lain ditempat lain." Ujar Namjoon.

"Apakah rakaman ini semua sama?" Tanya Jungkook sambil menghela nafas.

"Ya, kami memainkannya dan semuanya suaramu." Jin menambahkan memainkan semuanya.

Jungkook mengumpat pelan.

"Kita akan menggeledah mansion malam ini untuk memeriksa apakah dia masih menyimpannya dimansion. Lebih baik kita singkirkannya sebelum Taehyung melihat yang lain." Ucap Namjoon.

"Bagus, singkirkan itu, aku tidak ingin melihat ini lagi." Perintah Jungkook.

Jungkook meninggalkan ruang rahasia, memecahkan alat perekam dengan tangan kosong.



-TBC-

OBSESSI KAKAK TIRI (kookv)✅Where stories live. Discover now