Part: 44

775 90 13
                                    

"Aku tidak percaya kerena para detektif sejenius ini dan sekarang kita bersembunyi seperti tikus." kata Jin terkekeh sambil mabuk.

"Ini bukan yang terburuk loh, lihat Jungkook, laki-laki tersayangnya sudah tahu. Bukankah itu kasar?" tanya Jimin menyeringai sambil memainkan PSS.

"Bagaimana dia bisa mengetahuinya?" tanya Namjoon sambil duduk di sofa dan menyuruh Jimin mencari selainya.

"Dia mengambil alat perekam dan melihat kamarku." jawab Jungkook memecahkan botol birnya dengan tangan kosong.

"Perekam pena? Bukankah kita sudah membuang semuanya? Bagaimana dia bisa mendapatkannya kembali?" Namjoon bertanya bingung.

"Aku tidak tahu! Persetan dengan itu!" seru Jungkook melemparkan birnya ke lantai.

"Ibunya pintar, tidak heran bagaimana Taehyung bisa mengetahuinya." ucap Yoongi sambil menggelengkan kepalanya.

"Jadi, apa rencananya? Apakah kita akan pergi dengan atau tanpa Taehyung?" tanya Hoseok sambil duduk di samping Jimin.

"Aku tidak akan pergi sebelum Taehyung bersamaku. Kalau kalian mau pergi, kalian bisa pergi ke sana duluan nanti aku akan menyusul setelah kalian setelah aku mendapatkan Taehyung kembali. Aku tidak akan membiarkan rencanaku hancur seperti ini." kata Jungkook menggerutu dan mengambil kaleng birnya.

"Baiklah, jika itu yang kau katakan, kau tahu di mana kita akan bertemukan, jadi jika kita harus pergi, kita bertemu saja ditempat itu." ucap Namjoon sambil menghela nafas.



Taehyung pergi ke rumah hyungnya untuk memeriksa apakah hyungnya masih ditempat itu. Tapi ketika ia masuk ke dalam, dia tidak melihat siapapun didalam.

Lalu Taehyung memeriksa kamar di samping hyungnya dan semuanya masih ada. Dia tersentak ketika mendengar pintu dibanting terbuka.

"Hei, berbaliklah! Siapa kau?"

Taehyung mendengar suara keras yang tidak dikenal dan dia yakin jumlahnya banyak. Dia berbalik dan melihat Detektif dan Polisi masuk ke dalam untuk memeriksa rumah.

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan disini?" Pria berusia 40-an yang mengenakan pakaian Petektif membombardirnya dengan pertanyaan.

"Hm...aku Kim Taehyung, apa yang terjadi?" jawab Taehyung ketakutan.

"Kamu anak tiri Tuan Jeon Seojoon?"

"Ya, tapi bisakah kamu memberitahuku apa yang mereka lakukan disini?" Taehyung bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Kami mendapat surat perintah penangkapan untuk Jeon Jungkook dan teman-temannya."

Tiba-tiba, Taehyung merasa gugup dan khawatir pada hyungnya.



Akhirnya, Seojoon terbangun tapi ia masih tidak bisa bicara.

Sudah seminggu tetapi mereka tidak dapat menangkap Jungkook. Lidah ayahnya sudah sembuh, dan dia hanya bisa makan makanan ringan dan minum air putih.

"Kita sampai dirumah, Appa!" kata Taehyung dengan membuka pintu rumah mereka. Ayahnya menggunakan kursi roda karena dia belum bisa berjalan. Taehyung pergi ke belakang kursi roda dan mendorongnya ke dalam rumah.

"Mau makan atau minum, Appa?" tanya Taehyung sambil berdiri didepannya.

Tiba-tiba, air mata jatuh di mata Seojoon. Dia berpikir jika ia baik-baik saja, mungkin semuanya masih baik-baik saja. Seharusnya hal ini tidak terjadi jika dia memperhatikan semuanya dari awal.

"Appa, jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja. Lebih baik mulai lagi. Dan hyungpun, menurutku dia baik-baik saja." ucap Taehyung sambil memegang tangan ayahnya.

Seojoon menyesal, ia merasa terbebani pada putranya. Dia ayahnya tapi dialah yang perlu diurus.

"Ayo Appa, aku yakin kamu haus. Aku akan menyiapkan minuman untukmu." kata Taehyung terkikik dan mendorong kursi roda ayahnya.



Ini sudah malam dan Taehyung sudah menidurkan ayahnya. Dia keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Taehyung."

Taehyung tersentak ketika mendengar suara yang dikenalnya. Dia perlahan melihat ke tempat tidurnya dan melihat hyungnya duduk di tempat tidur.
Hyungnya mengenakan pakaian serba hitam, jaket denim mustang, dan celana hitam yang nyaman dipadukan dengan sepatu bot pegasus chunky sambil mengenakan topi.

"H-hyung." gumam Taehyung cemas.

Taehyung memiliki orang yang dicari beberapa hari dikamarnya dan dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Jungkook menatap lurus ke matanya yang membuatnya menelan ludah.

"A-apa yang kau inginkan? Apa yang kau lakukan disini? Polisi sedang mencarimu." ucap Taehyung gugup.

"Bukankah sudah jelas? Aku menginginkanmu dan aku tidak peduli apakah polisi mencariku atau tidak." balas Jungkook sambil berdiri dari tempat tidur.

Taehyung tidak percaya bagaimana Jungkook bisa masuk ke dalam sini tanpa lihat para penjaga di sekitar mansion ini. Mereka punya banyak penjaga sekarang tapi bagaimana hyungnya bisa masuk?

"Menyerah saja pada polisi, hyung! Itu akan baik untukmu." ucap Taehyung sambil menggigit bibir bawahnya yang bergetar, ia dengan gugup menatap Jungkook sambil menelan ludahnya dengan kasar.

"Menyerah? Kenapa aku harus menyerah? Itu bukan bagian dari rencanaku. Aku ingin tinggal bersamamu dan kita akan pergi meninggalkan tempat ini." jawab Jungkook.

Jungkook menatap pemuda berambut mint itu dan langsung ke matanya tanpa emosi yang bisa terlihat melalui wajahnya.

"Kalau kau tidak menyerah, itu akan berbahaya hyung. Mereka pasti akan membunuhmu jika kau melawannya. Jadi, kumohon hyung, menyerah saja." pinta Taehyung dengan air mata berlinang.

"Aku tidak terima kegagalan, Tae. Aku lebih ingin mati dari hal itu terjadi daripada menggagalkan rencanaku. Jadi ikut saja denganku dan aku akan pastikan kita akan hidup bahagia bersama." ucap Jungkook sambil memegang tangannya Taehyung.

"Ini salah, hyung. Kamu penjahat sekarang. Kita tidak bisa hidup bersama jika kamu seperti ini. Tolong pikirkan apa yang baik untukmu. Kali ini saja, tolong lakukan sesuatu yang benar." pinta Taehyung sambil melepaskan tangannya. Dia tersentak ketika Jungkook memegang kedua bahunya erat-erat.

"Dan hal yang benar untuk dilakukan adalah tinggal bersamamu. Ikutlah denganku, kau tidak perlu memikirkan apapun. Aku jamin kamu akan baik-baik saja." kata Jungkook berkeras sambil meremas bahunya.

"Kau membuat situasi jadi rumit dan sulit, hyung. Itu bukan tindakan yang benar. Kumohon hyung, kumohon padamu menyerahlah." kata Taehyung menangis sambil menangkap wajah hyungnya.

"Tidak! Aku tidak akan melakukan itu! Aku ingin kau ikut denganku!" seru Jungkook menggeram.

"Tidak! Aku tidak akan ikut denganmu!!" teriak Taehyung dan mendorongnya menjauh. Dia berlari mendekati pintu dan hendak membukanya tetapi tubuhnya mengejang ketika ia merasakan sesuatu yang menggigil turun ke tubuhnya dan jatuh ke lantai.

"Maaf, aku harus melakukan ini, Tae. Aku tahu kau akan menolakku." ucap Jungkook menyembunyikan taser di sakunya.

Lalu Jungkook membungkuk untuk menggendong Taehyung yang tak sadarkan diri itu, dan dia keluar dari kamar Taehyung menggunakan pintu, bukan jendela yang dia gunakan lagi. Jungkook turun ke bawah mengetahui para penjaga tidak sedang bertugas karena mereka juga tertidur.

Jungkook keluar dari mobil hitam yang diparkir digerbang. Dia membuka pintu mobil di kursi penumpang dan memasukkan Taehyung yang tidak sadarkan diri ke dalam mobil, lalu duduk dikursi pengemudi dan mulai jalan.



-TBC-

Apa kabar Jungkook yang
nyuri Taehyung!😱

OBSESSI KAKAK TIRI (kookv)✅Where stories live. Discover now