Part: 27

965 107 7
                                    

"Berhentilah berpikir berlebihan! Aku bahkan tidak tahu siapa dirimu sekarang. Seandainya kamu tidak berubah, k-kamu seperti sudah gila, eomma!" seru Taehyung menangis dan mendapat tamparan dipipi kirinya.

"Bagaimana kamu bisa berbicara seperti itu padaku? Aku membesarkanmu, kenapa kamu tidak bisa menghargainya? Aku melakukan segalanya hanya untuk melindungimu." kata Yoona menggeram.

"Kau merusak hubunganku dan hyung. Apa perlu mencurigai dia melakukan pembunuhan?" jawab Taehyung.

"Hubungan aneh di antara kalian berdua itu tidak sehat. Kamu tidak akan memahamiku begitu kamu mengenal hyungmu dengan baik." balas Yoona sambil mengertakkan gigi.

"Pikiranmu sedang tidak sehat, eomma. Tidak ada ibu yang akan menyalahkan putranya atas kematian seseorang? Apa menurutmu itu normal eomma? Apa eomma merasa baik-baik saja?" teriak Taehyung bertanya.

"Kalau begitu, sebaiknya kamu memilih di mana kamu akan tinggal, di tempat hyungmu atau di rumah ini? Jika kamu memilih untuk tinggal disini, aku akan membiarkan ini berlalu dan melupakan semua yang baru saja terjadi." kata Yoona dengan tegas sambil memelototinya.

Taehyung menatapnya dengan wajah serius dan mengertakkan gigi.

"Aku akan memilih hyung. Jangan pernah mencariku, eomma. Aku tidak akan kembali ke sini sampai kamu menyadari kesalahanmu." ucapnya penuh percaya diri dan berbalik hendak melangkah pergi.

"Tentu, pergi dan lakukan itu, mari kita lihat apakah kamu tidak akan menyesali keputusanmu. Kamu akan menyadari apa yang aku lakukan hanya demi dirimu sendiri. Aku harap kamu mengetahui warna aslinya." ucap Yoona dan naik ke atas.



"Apakah kamu yakin tentang itu? Maksudku, kau membiarkan adikmu kembali." ucap Yoongi sambil menyerahkan bir dan duduk di sampingnya.

"Tentu saja, aku tahu apa yang akan terjadi." kata Jungkook tersenyum sambil meminum birnya.

"Bagaimana kalau dia tidak kembali?" tanya Yoongi sambil menatapnya.

"Aku kenal Taehyung, dia akan memilihku apapun yang terjadi." kata Jungkook menyeringai.

"Kamu sangat yakin, bagaimana jika mereka berdebat?" tanya Yoongi dan meminum birnya.

"Itu akan lebih baik, aku akan lebih mudah memanipulasi Taehyung dan melanjutkan rencanaku untuk menyingkirkan wanita itu. Aku ingin Taehyung sadar kalau dia hanya membutuhkanku, hanya aku." ucap Jungkook dan menjilat bibirnya.

"Hyung..." Jungkook tersentak mendengar suara donsaengnya, Taehyung.

Dia melihat ke arah pintu melihat laki-laki cantik itu sedang menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan sembab karena diluar dingin.

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu menangis?" tanya Jungkook sambil berdiri dari tempat duduknya.

Pemuda berambut mint itu berlari ke arahnya dan memeluknya erat.

"Eo-eomma dan aku bertengkar." kata Taehyung menangis dibahunya.

Jungkook merasa lega karena Taehyung tidak mendengar perkataannya tadi.

"Tidak apa-apa, aku disini, kamu tidak perlu mempermasalahkannya." ucapnya sambil membelai punggung Taehyung.

"A-aku tidak percaya dia menamparku dan membuatku memilih antara kamu dan dia. Apa yang terjadi padanya? Dia tidak seperti ini sebelumnya." kata Taehyung terisak sambil memegangi baju Jungkook.

"Aku akan mencoba berbicara dengannya jika kamu mau." ucap Jungkook. Taehyung menatapnya dengan mata polos yang berkaca-kaca.

"Ba-bagaimana kalau dia juga marah padamu?" tanya Taehyung sambil menggigit bibir bawahnya.

"Apa yang kamu katakan? Dia sudah marah padaku sejak lama, lagipula aku akan melakukannya untukmu. Aku tahu kamu tidak ingin membencinya selama itu. Hyung akan memperbaikinya untukmu." kata Jungkook tersenyum sambil menangkup pipi lembut sang adik tirinya.

"Ter-terima-kasih, hyung." kata Taehyung tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke lekuk leher Jungkook.

Jungkook terkekeh sambil membelai punggung Taehyung. Dia mencium bagian atas kepala pemuda itu.

2 Jam Kemudian.

"Sepertinya semuanya berjalan sesuai rencanamu." kata laki-laki berambut oranye itu masuk ke dalam kamar Jungkook.

Dilihatnya Jungkook itu duduk di atas kasur sambil membelai rambut Taehyung yang sedang tidur nyenyak.

"Seharusnya, rencanaku tidak boleh hancur hanya karena wanita itu." ucap Jungkook.

"Bagaimana kalau dia tahu?" tanya Jimin sambil bersandar didinding.

"Dia tidak akan melakukannya, aku sedang mempersiapkan apapun yang aku perlukan untuk memastikan dia tidak mengetahuinya." jawab Jungkook yakin.

"Pokoknya, ayo turun. Biarkan dia tidur dengan tenang." kata Jimin menghela nafas lalu keluar dan Jungkook mengikutinya setelah menutupi Taehyung dengan selimut.

Saat pintu ditutup, mata Taehyung terbuka.



-TBC-

Apa lagi ini😱

OBSESSI KAKAK TIRI (kookv)✅Onde histórias criam vida. Descubra agora