Part: 39

686 78 5
                                    


Jungkook membawa Taehyung ke kamarnya dirumah orangtua mereka. Laki-laki berambut mint itu tertidur dipelukannya tadi setelah menangis. Dia membaringkannya di tempat tidur dan menutupinya dengan selimut.

"Hyung." Jungkook mendengar pemuda itu memanggilnya, Lalu dia menatapnya sambil melepas sepatunya.

"Kamu sudah bangun." jawab Jungkook. Taehyung duduk ditempat tidur dan menatapnya.

"Hyung, katakan padaku, kenapa mereka mengatakan hal yang sama?" tanya Taehyung masih menatapnya.

"Apa maksudmu?" balas Jungkook dengan bertanya.

"Eomma, Appa, mereka bilang sama, kamu terobsesi padaku. Apa maksudnya?" ucap Taehyung bertanya.

"Aku tidak tahu, aku juga tidak memahaminya." jawab Jungkook sambil mengangkat bahunya.

"Kamu tidak terobsesi denganku, kan?" tanya Taehyung.

"Tentu saja tidak, apa aku terlihat tidak normal di matamu? Kenapa aku terobsesi padamu? Kamu adalah saudaraku makanya aku melindungimu dan mereka hanya salah paham terhadapku." ucap Jungkook berbohong.

"Tapi, Appa, sepertinya dia percaya diri menyalahkanmu. Appa, dia tidak seperti itu, dia tidak pernah menyalahkan seseorang tanpa indikasi." jelas Taehyung.

"Dia mencintai Eomma itu sebabnya dia percaya apapun yang di katakan Eomma. Dan dia marah padaku karena suatu alasan." ucap Jungkook.

"Kau tidak berbohong, kan? Karena aku rasa aku sudah tidak sanggup lagi jika tahu kau berbohong padaku, hyung." ucap Taehyung sambil memegangi lengannya.

"Apakah kamu percaya pada mereka?" tanya Jungkook.

"Entahlah, aku tidak tahu apakah aku bisa mempercayaimu atau Appa. Aku sangat bingung saat ini, hyung." kata pemuda itu terisak sambil memeluk lututnya.

"Kamu hanya harus percaya padaku, aku tidak pernah berbohong padamu!" kata Jungkook.

"Itu yang kamu katakan hyung, tapi kenapa aku merasa kamu menyembunyikan sesuatu dariku." gumam Taehyung dan menatapnya.

"Apa yang membuatmu berpikir seperti itu? Kenapa kamu begitu curiga padaku? Apa aku pernah melakukan sesuatu padamu?" tanya Jungkook sambil memegang dagu Taehyung.

"Tidak ada, tapi hyung, aku harap kamu tidak berbohong. Aku percaya padamu, hyung. Jadi aku harap aku tidak menyesali ini." kata pemuda itu dan memeluknya.

Lalu Jungkook membalas pelukannya dan membelai punggungnya.

"Kamu tidak akan menyesali ini." gumamnya sambil mencium kepala laki-laki berambut mint itu.

Namun, ada banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan pada Jungkook di benaknya. Dia ingin mengklarifikasi sesuatu yang hanya bisa dijawab oleh hyungnya.



Taehyung sedang duduk di tempat tidur, sudah seminggu sejak ibunya meninggal. Dan akhir kelasnya akan segera tiba. Tiba-tiba, hyungnya masuk dengan membawa nampan makanan.

"Aku membawakan makanan untukmu karena kamu tidak bergabung dengan kami tadi." kata Jungkook meletakkan makanan di atas meja.

"Terima-kasih, hyung." gumam Taehyung sambil menghela nafas.

"Apakah kau baik-baik saja?" tanya Jungkook sambil duduk di samping laki-laki berambut mint itu.

"Mungkin, ya." gumam Taehyung sambil menunduk ke lantai.

"Kamu bisa memberitahuku jika ada yang tidak beres, hyung akan membantumu." kata Jungkook sambil mengacak-acak rambutnya.

Taehyung menggigit bibir bawahnya menahan air matanya agar tidak jatuh.

OBSESSI KAKAK TIRI (kookv)✅Where stories live. Discover now