Part: 23

1.1K 117 7
                                    

Laki-laki berambut mint itu, agak kesal dengan betapa besarnya pakaian hyungnya sehingga membuatnya menjadi kecil. Dan dia tidak bisa memakai celana karena tidak pas untuknya.

Taehyung sedang duduk di tempat tidur, mengenakan jaket hitam hyungnya dengan celana boxer di bawahnya yang ternyata pendek. Dan ia cemberut.

"Kenapa kamu tidak memakai celana itu?" tiba-tiba, hyungnya keluar dari balkon dan menempelkan rokoknya ke asbaknya. Dia mengenakan kaus oblong hitam polos yang menonjolkan perutnya, celana abu-abu dipadukan dengan sandal hitam.

"Sudah kubilang hyung, itu besar untukku. Lihat, ternyata aku yang jadi gantungan disini." gumam Taehyung dan menyampingkan lengannya untuk memperlihatkan hyungnya.

"Maaf, nanti ku pinjam celana sama teman-temanku." kata Jungkook menghela nafas dan mengacak-acak rambut Taehyung.

"Ah, hyung, siapa yang meneleponku tadi?" tanya Taehyung sambil menatap ke arah Jungkook.

"Hanya salah nomor, lain kali jangan berikan nomormu pada orang asing." balas Jungkook sambil memarahinya.

"Baiklah, apakah eomma tidak meneleponku tadi malam?" tanya Taehyung cemberut.

"Tidak, dia tidak meneleponmu, mereka belum baikkan." jawab Jungkook sambil menyeringai dalam hati.

"Jadi, aku diperbolehkan tinggal disini bersamamu?" tanya Taehyung sambil menatapnya dengan mata berharap.

"Ahm, aku akan memikirkannya nanti." kata Jungkook menyeringai. Taehyung berdiri dan memegang kerah baju Jungkook.

"Tidak, kamu tidak perlu memikirkannya. Aku sudah bilang pada Appa bahwa aku akan tinggal disini bersamamu jadi kamu harus melakukannya karena jika terjadi sesuatu padaku, kamulah yang akan disalahkan!" ucap Taehyung sambil masih memegangi kerah baju Jungkook.

"Ya, terserah apa katamu." kata Jungkook menghela nafas.

"Terima-kasih hyung, kamu yang terbaik." kata Taehyung terkekeh sambil mengecup pipi Jungkook.

"Apakah kamu lapar? Ayo makan." ucap Jungkook dan menunjukkan tangannya pada Taehyung.

"Tentu saja." kata Taehyung tersenyum dan menerima tangan hyungnya.

Mereka pun turun dan Taehyung melihat ada 5 orang dibawah dimeja makan.

"Semuanya, ini Kim Taehyung, saudara tiriku. Taehyung, mereka adalah teman-temanku, yang berambut oranye itu adalah Park Jimin, yang berponi adalah Jung Hoseok, yang berambut paling pendek adalah Kim Namjoon, yang berambut mulet adalah Kim Seokjin, dan yang terakhir itu adalah Min Yoongi." memperkenalkan teman-temannya.

"Halo." kata Taehyung menundukkan kepalanya untuk menunjukkan rasa hormat dan salamnya ke pada teman-teman hyungnya.

"Hai cantik." kata mereka seretak sambil tersenyum dengan melambaikan tangan.

"Mari makan." ucap Jungkook sambil menarik kursi untuk Taehyung duduk.

Dia menepuk bahu Taehyung menyuruhnya duduk yang kemudian dilakukan oleh Taehyung dan duduk dikursinya.

"Maaf untuk tadi malam, kami tidak membukakan pintu untukmu karena kami perlu meminta izin pada Jungkook." kata Namjoon memulai.

"Tidak apa-apa, aku mengerti." jawab Taehyung malu-malu dengan mengusap bagian belakang lehernya.

"Sepertinya kamu digigit nyamuk tadi malam ya." kata Jimin terkekeh melihat tanda merah dileher Taehyung.

"Tidak, bukan." kata Taehyung menanggapi dengan polos sambil menatap mereka dengan mata yang polos.

Mereka melirik ke arah Jungkook kecuali Taehyung. Jungkook menyeringai sambil mengangkat bahunya dengan polos, tidak tahu.



Taehyung sedang mengganti pakaiannya karena dia akan kuliah. Dia pikir dia bisa kabur dari kelas jika dia tinggal bersama hyungnya tapi dia salah.

"Hyung,  aku tunggu di mobil!" teriak Taehyung sambil duduk di tempat tidur setelah selesai memakai sepatu karena Jungkook ada di dalam kamar mandi.

"Oke." jawab Jungkook.

Taehyung pun berdiri dengan mengenakan kemeja polo berwarna coklat muda dengan garis kardigan hitam-cokelat muda di atasnya dipadukan dengan celana coklatnya. Dia keluar dari kamar namun sebelum ia turun, ia tertarik melihat kamar yang berada di samping kamar hyungnya.

Entah kenapa, perhatiannya selalu tertuju pada ruangan itu. Dia merasa harus tahu apa yang ada didalam ruangan itu.

Taehyung memegang kenop pintu.
Siap membukanya...

"Taehyung, apa yang kamu lakukan?" sebuah suara tiba-tiba menginterupsinya, dia menarik tangannya dari kenop pintu, dan berbalik untuk melihat Jin berdiri dibelakangnya.

"Ah, tidak ada apa-apa." ucapnya malu-malu sambil mengusap bagian belakang lehernya.

"Ngomong-ngomong, siapa pemilik ruangan ini?" tanya Taehyung sambil menunjuk ke kamar. Dia sangat tertarik untuk mengetahui hal itu meskipun dia tidak perlu mengetahuinya.

"Itu area permainannya Jungkook, dia terkadang pergi ke sana untuk bermain dan melepaskan stresnya." kata Jin tersenyum.

Namun Taehyung tidak mau mempercayainya. Dia merasa ada sesuatu yang bersembunyi didalamnya.

"Bolehkah aku masuk ke dalam? Aku ingin tahu seperti apa gamenya hyung itu." ucap Taehyung tersenyum dengan tulus.

"Sebenarnya..." ucapan mereka terputus saat mendengar pintu kamar Jungkook dibanting hingga terbuka.

"Kenapa kamu masih disini? Kukira kamu menungguku di mobil." tanya Jungkook.

Jungkook mengenakan kaos oblong hitam berlapis oversized yang dipadukan dengan celana kargo tali tiga saku.

"Tidak-tidak apa-apa, hyung." jawab Taehyung sambil menggigit bibir bawahnya.

Jungkook menatap Jin yang mengalihkan pandangannya ke kamar dan Taehyung. Dia mengerti apa yang ingin dikatakan Jin dan menganggukkan kepalanya.

"Ayo pergi sekarang." kata Jungkook dan memegang tangan Taehyung.

Taehyung melirik ke arah ruangan itu sambil menghela nafas. Jungkook menyeretnya ke bawah, meninggalkan rumah ini.

Jin menghela nafas lega dan masuk ke dalam ruangan yang penuh dengan obsesi Jeon Jungkook terhadap Kim Taehyung.



-TBC-

Hampir saja Tae tahu😁✌

OBSESSI KAKAK TIRI (kookv)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang