Part: 21

1.2K 126 15
                                    

Yoona merasa terganggu karena Marilyn tidak menjawab panggilannya sedari tadi. Dia hendak menemuinya tetapi Marilyn tidak muncul ditempat pertemuan mereka sekarang.

"Kenapa lama sekali sih?" Yoona menggerutu, menunggu 2 jam di restoran, duduk dikursi memakai topi untuk menyembunyikan identitasnya.

"Maaf Bu, apakah anda akan memesannya? Tempat ini bukan ruang tunggu." kata seorang pelayan berbahu lebar dan tampan tiba-tiba datang.

"Aku tidak mau, tunggu sebentar dia datang ke sini jadi aku tidak akan lama-lama." kata Yoona tersenyum dan memutar bola matanya kesal.

"Manajer kami menyuruhku untuk mengusir orang yang menggunakan restoran ini sebagai ruang tunggu tanpa memesan apapun. Jadi jika anda tidak ingin memesan, silakan tinggalkan tempat ini." kata pelayan itu tersenyum sambil mengedipkan matanya, agak menggodanya.

"Ah baiklah, satu es Americano dan kue coklat." kata Yoona perintahnya sambil mendesah kesal.

Pelayan bernama Jin itu pun menulisnya dan meninggalkannya sendirian.



Sementara itu, ditempat yang gelap dan menakutkan. Seorang gadis yang dipukuli diikat dikursi, ia ketakutan karena nafasnya yang gemetar tapi dia masih sadar.

"Baiklah, baiklah, katakan saja padaku apa yang kamu katakan pada Taehyung?" ucap Jungkook sambil duduk dimeja dan memainkan rokoknya.

"S-sudah kubilang, a-aku tidak mengerti apa yang k-kamu bicarakan." kata gadis itu terengah-engah.

"Aku yakin kamu tahu apa yang aku bicarakan. Kalau aku jadi kamu, buka mulutmu sekarang sebelum lidahku potong." balas laki-laki itu sambil menempelkan rokoknya ke asbak disisi kanannya.

"P-potong saja lidahku. Aku tidak akan memberitahumu apapun." kata gadis yang bernama Marilyn itu menyeringai dan memelototinya.

Marilyn tersentak ketika Jungkook meraih rahangnya, mengencangkan cengkeramannya dipipinya.

"Apa menurutmu aku tidak bisa melakukan itu? Jangan coba-coba aku, aku hanya akan menyelamatkan nyawamu hari ini." ucap Jungkook tegas sambil menekan belati dibibirnya Marilyn.

"A-apa yang ingin aku katakan padamu? K-kamu sudah tahu siapa bosku. K-kenapa kamu tidak bertanya padanya saja?" kata Marilyn menyeringai tidak memedulikan belati itu dibibirnya.

"Aku akan membunuhnya, aku hanya perlu klarifikasi dari anjingnya sepertimu. Aku dapat membayarmu dua atau tiga kali lipat dari pembayarannya kepada kamu." ucap Jungkook sambil menjauhkan wajahnya dan berbalik.

"Apapun yang kukatakan pada adikmu, aku yakin dia menyadari kebenarannya." kata Marilyn terkekeh.

"Ah, aku memahamimu sekarang. Kamu telah mencuci otaknya dengan sangat baik. Namun, aku tidak akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja. Kamu membuatku kesal hari ini." kata Jungkook tiba-tiba berbalik dan menembak keningnya gadis itu dan... MT.

Lalu Jungkook mendengar teleponnya berdering, ia mengambilnya dari meja dan membacanya sms.

_ Namjoon _
Kemarilah, adikmu ada diluar rumah kita.



"Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Jungkook keluar dari mobilnya dan melihat laki-laki berambut mint itu berdiri diluar rumah hyung-hyungnya. Taehyung tidak menjawab, tapi menggerakkan jari-jarinya.

"Bagaimana kamu tahu tempat ini?" tanya Jungkook sambil berdiri didepan Taehyung.

"Dari pacarmu. Hyekyung, memberitahuku tempat ini." balas laki-laki berambut mint sambil menggigit bibir bawahnya.

Jungkook menyibakkan rambutnya ke belakang dan menggenggam tangan Taehyung.

"Ayo pergi, aku akan mengantarmu kembali ke rumah." kata Jungkook tetapi muda itu melepaskan tangannya.

"Aku tidak mau-- aku ingin tinggal bersamamu sebentar." kata Taehyung bersikeras.

"Apakah kamu tahu apa yang kamu lakukan? Mereka akan mencarimu." balas Jungkook mengerang.

"Mereka tidak akan mencariku, mereka sibuk berdebat." kata Taehyung terisak sambil menyeka air matanya dengan jari-jarinya. Laki-laki berambut hitam itu menggerutu pelan.

"Lalu apa yang ingin kamu lakukan? Apakah kamu menjadi pemberontak sekarang?" tanya Jungkook. Lalu muda itu pun mendekatinya dan memeluknya erat seolah hidupnya bergantung padanya.

"B-biarkan aku tinggal bersamamu, hyung. Aku akan melakukan apapun yang kamu mau, aku tidak akan merepotkanmu." kata Taehyung mendengus.

"Ah sial, setelah ini jangan kembali kesini lagi, paham?" tanya Jungkook menghela nafas kalah dan memegang lengan kanan Taehyung.

Taehyung menganggukkan kepalanya dan Jungkook menyeretnya ke dalam rumah. Dia melihat 5 orang didalam melakukan urusan mereka sendiri.

"Jangan pedulikan mereka." kata Jungkook dan mereka naik ke atas.

Jungkook membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam dan Taehyung mengikutinya. Lalu Taehyung duduk ditempat tidur hyungnya, mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Sementara Jungkook sedang mengerjakan sesuatu dilemarinya.

"Pergi dan ganti bajumu, lalu kamu bisa tidur." katanya dan melemparkan piyama itu pada Taehyung.

"J-jangan tinggalkan aku sendirian disini, hyung." ucap Taehyung sambil memegang tangan hyungnya.

"Ya, aku tidak akan pergi." desah Jungkook menarik tangannya dan berbaring ditempat tidur.

Laki-laki berambut mint itu menghela nafas mengetahui bahwa hyungnya masih marah padanya, lalu ia berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi. Jungkook sedang menggunakan ponselnya, ngobrol dengan teman-temannya agar tidak mengganggunya sebentar agar dongsaengnya tidak merasa tidak nyaman.

Dia tidak terkejut ketika Taehyung merangkak ke atasnya dan berbaring didadanya.

"Kamu tidak memakai celana itu." kata Jungkook tetapi matanya masih terfokus pada telepon.

"Celana itu terlalu besar untukku, hyung. Bahkan kain ini pun besar dan aku tidak masalah dengan itu." jawab Taehyung sambil memainkan kerah Jungkook.

Taehyung mendongak ke arahnya, tapi Jungkook bahkan tidak melihatnya.

"Berbaringlah dengan benar di tempat tidur, kita akan tidur sekarang." kata Jungkook meletakkan telepon di atas meja laci.

"Tidak, aku nyaman disini." kata Taehyung bersikeras dan memeluknya erat-erat.

"Taehyung..."

Tapi laki-laki cantik itu mendekatkan wajahnya ke lekukan leher Jungkook dan mengabaikannya. Jungkook hanya menghela nafas kekalahan membiarkan muda cantik itu berbaring di atasnya.

"Selamat malam hyung, aku mencintaimu." gumam Taehyung. Namun, Taehyung belum mendengar respon apapun dari hyungnya, ia bisa merasakan Jungkook sedang membelai punggungnya. Dia hanya menggigit bibir bawahnya untuk menahan air mata yang akan jatuh.



-TBC-

Apa kabar hati kalian yang
sudah baca part ini?😁

OBSESSI KAKAK TIRI (kookv)✅Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon