06

588 89 16
                                    

"Dengar bocah, sampai kapanpun aku tidak akan pernah menjadikanmu sebagai pasanganku," ucap Seokjin dengan tegas.

"Whatever, aku tunggu jam setengah tiga, kita pergi kesana," Jungkook berlalu pergi keluar dari ruangan Seokjin.

"Lihat saja hyung, akan aku pastikan hyung akan jatuh ke pelukanku suatu hari nanti," gumam Jungkook dengan bibir yang menyeringai, ia pun kembali ke ruangannya.



*****



Pukul setengah 3 sore mereka berangkat ke tempat pertemuan antara Seokjin dan rekan kerja samanya itu.

"Hoejang-nim yakin mau kesana?" tanya sang supir yang tentunya heran, tidak biasanya Seokjin pergi keluar menemui seseorang.

"Jangan banyak bertanya dan cepat berangkat," jawab Seokjin dengan dinginnya.

"Ah n-ne hoejang-nim," sang supir pun melajukan mobilnya berlalu pergi dari perusahaan.

Selama perjalanan hanya hening, tidak ada yang berbicara. Seokjin yang memang jarang berbicara, sang supir yang tidak berani membuka suara jika atasannya hanya diam, dan Jungkook yang bingung harus membicarakan apa.

"Mmm hyung," panggil Jungkook akhirnya.

Sang supir terkejut mendengar Jungkook memanggil atasan mereka dengan sebutan "hyung", sejenak ia melirik ke cermin dalam mobil.

"Apa ini pertama kalinya hyung menemui rekan kerja hyung secara langsung?" tanya Jungkook.

"Hm," jawab Seokjin singkat.

"Jadi selama ini hyung tidak pernah sekalipun menemui rekan kerja hyung?" tanya Jungkook tak percaya.

"Hm," hanya itu jawaban Seokjin.

"Kalau seperti itu bagaimana bisa mereka mau kerja sama dengan hyung?" tanya Jungkook lagi penasaran, jika memang Seokjin tidak pernah menemui satu pun rekan kerjanya bagaimana bisa mereka mau kerja sama dengannya tanpa pernah sekalipun bertemu dengannya.

"Yang mereka lihat kinerjaku bukan diriku," jawab Seokjin.

"Benar juga, tapi ya kan setidaknya mereka pasti mau melihat sosok yang mereka ajak kerja sama itu."

"Aku tidak peduli."

Jungkook menghela napas, ia menyandarkan kepalanya pada bahu lebar Seokjin, lalu ia memejamkan matanya.

"Apa yang kau lakukan," protes Seokjin dengan nada datarnya.

"Diam saja hyung, bahu hyung lebar, sangat nyaman untuk bersandar," balas Jungkook.

Seokjin akhirnya diam saja membiarkan Jungkook melakukan apapun yang di maunya, ia sudah malas berdebat dengan asisten pribadinya itu.

Setibanya di tempat pertemuan, mereka berdua turun dari mobil dan masuk ke dalam restoran, mereka langsung menuju ruang VIP tempat mereka bertemu, Jungkook telah menghubungi rekan Seokjin itu sebelumnya.

"Catat semua hal yang kita bicarakan nanti," ucap Seokjin.

"Hyung kan ikut juga, jadi tidak perlu mencatatnya."

"Lakukan saja perintahku, kalau kesulitan rekam saja pembicaraan kita."

"Baiklah, terserah hyung saja."

Tok
Tok

Jungkook mengetuk pintu ruang VIP itu.

"Masuk," sahut seseorang dari dalam.

Jungkook pun membuka pintu itu dan masuk ke dalam diikuti Seokjin di belakangnya.

"Apa kau Jeon Jungkook asisten pribadi Seokjin-nim?" tanya orang yang sudah duduk di dalam.

Until I Make You Mine [JinKook]Where stories live. Discover now