20

656 91 28
                                    

Seokjin mendudukkan kembali dirinya di sofa, ia mengambil gelas berisi air putih dan menenggaknya hingga habis, setelah itu tiba tiba ia melemparkan gelas itu ke lantai hingga pecah membuat orang orang yang ada disana terkejut, termasuk Jungkook.

"Hoejang-nim, a-apa ada masa-"

"Tutup mulutmu! Jeon Jungkook, cepat suruh supir datang kesini, kita pulang," ucap Seokjin, ia mengambil jasnya dan memakainya lagi, setelah itu ia berlalu pergi diikuti Jungkook, sedangkan yang lain hanya diam memandangi sang atasan yang pergi begitu saja.



*****



Sesampainya di kamar hotel mereka, Seokjin langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sedangkan Jungkook ia melepas semua pakaiannya dan mengenakan bathrobe saja, ia berlalu ke balkon kamar itu dan duduk di sofa yang ada disana, menatap lautan di bawah sana.

Tak lama kemudian, Seokjin keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan bathrobe saja, ia ikut mendudukkan dirinya di balkon kamar itu di samping Jungkook.

"Aku mandi dulu," ucap Jungkook, Seokjin tidak membalas apapun, Jungkook pun berlalu masuk ke kamar mandi.

Seokjin memandangi lautan di bawah sana, rasanya sangat menenangkan, tak salah asistennya itu memesan hotel di pinggir pantai, ia jadi bisa menenangkan dirinya dengan menatap lautan itu.

Beberapa menit kemudian, Jungkook keluar dari dalam kamar mandi, ia hanya mengenakan bathrobe saja, ia kembali ke balkon dan duduk disana di samping Seokjin.

Selama beberapa saat hanya ada keheningan, mereka berdua sama sama menikmati pemandangan di hadapan mereka dan terhanyut ke dalam pikiran masing masing.

"Hyung masih kesal dan marah?" tanya Jungkook tanpa mengalihkan pandangannya dari lautan.

Tidak ada jawaban dari Seokjin, hanya ada suara helaan napasnya yang kasar.

"Pikiran hyung sedang kacau ya? Kalau iya, aku juga sama hyung," ucap Jungkook.

"Memangnya kau memikirkan apa sampai kacau seperti itu bocah," Seokjin mulai menimpali perkataan Jungkook.

Jungkook menghela napas, "Banyak hyung, bukan hanya pikiranku saja yang kacau, hatiku juga sedang kacau," balasnya.

"Kenapa hatimu kacau?"

"Hyung tidak perlu tahu, yang pasti aku sedang kacau sekarang, maka dari itu aku bersikap sopan pada hyung. Aku akan bersikap sopan pada hyung kalau suasana hatiku sedang tidak baik baik saja."

'Ah jadi itu alasannya tiba tiba bersikap sopan padaku.'

Setelah itu hening lagi, tidak ada yang berbicara selama beberapa saat.

"Lihatlah hyung, kita bisa melihat sunset," ucap Jungkook sambil menunjuk matahari yang hampir tenggelam, "Aku harus mengabadikannya," lanjutnya, ia beranjak dan masuk ke dalam untuk mengambil ponsel, setelah itu ia memotret pemandangan sunset di hadapannya yang sangat indah.

"Lebih indah dilihat secara langsung ternyata," gumam Jungkook sambil menatap hasil jepretannya di ponsel.

"Hyung tidak akan memotretnya?" tanya Jungkook pada Seokjin.

"Tidak, tidak penting," jawab Seokjin dengan nada datar dan dinginnya seperti biasa.

"Ah benar juga," ucap Jungkook, ia kembali masuk dan menyimpan ponselnya, setelah itu ia kembali duduk di samping Seokjin.

"Hyung," panggil Jungkook.

"Hm," sahut Seokjin.

Jungkook tidak berkata apapun, ia menyandarkan kepalanya pada bahu lebar Seokjin, dan Seokjin tidak protes, hanya matanya yang melirik sejenak pada Jungkook.

Until I Make You Mine [JinKook]Where stories live. Discover now