54

377 68 21
                                    

Chup

"Hyungie, aku sangat sangat menyayangimu dan mencintaimu, aku juga sangat sangat bangga dan kagum padamu," ujar Jungkook sambil tersenyum.

Seokjin jadi tersipu malu, ia mendekap tubuh Jungkook, "Terima kasih," ucapnya sambil tersenyum salah tingkah.



*****



Kini Jungkook sedang bermanja seperti biasa pada Seokjin, duduk di pangkuan Seokjin dan memeluknya.

"Hyungie," panggil Jungkook.

"Hm," sahut Seokjin.

"Apa benar dulu semua usahanya hyung yang melakukannya sendiri?"

"Maksudmu?"

"Ya, Jay hyung bilang hyung yang bekerja keras sendirian, sedangkan Jay hyung hanya membantu, apa benar?"

"Yah bisa di bilang benar, memang hanya aku saja yang bekerja keras sendirian, aku yang kesulitan sendirian, Jay hanya membantu yang ringan ringan saja, selebihnya aku yang melakukannya. Aku yang mendalami dunia bisnis ini, aku yang mendalami semua bidang yang saat ini aku geluti."

"Tapi hyung, wah daebak, kurang dari dua puluh tahun hyung sudah se-sukses ini."

"Entahlah, aku pun sebenarnya sedikit tidak percaya semua ini terjadi begitu cepat, tapi aku pikir itu karena aku benar benar bersungguh sungguh, bertekad besar, dan berusaha keras. Kamu tahu, dulu aku tidak pernah berhenti memikirkan pekerjaanku, aku tidak pernah meninggalkan pekerjaanku, saat kuliah dulu, kalau kelas atau tugas telah selesai, maka aku langsung bekerja, tanpa istirahat terlebih dahulu."

"Wah hyung, apa tidak lelah?"

"Tentu saja lelah, dulu aku sempat berpikir ingin berhenti saja, tapi....aku tidak bisa berhenti. Yah katakanlah aku benar benar tergila gila pada pekerjaan, aku rasa akan lebih stres jika aku tidak melanjutkannya."

Tidak ada jawaban dari Jungkook.

"Apa kamu tidur?" tanya Seokjin, biasanya kalau Jungkook tidak menjawab, berarti bocah itu tidur.

"Tidak, aku hanya sedang...membayangkan betapa lelahnya hyung melakukan semua itu. Aku saja yang bekerja untuk orang lain sudah lelah dan pusing, apalagi hyung yang menjalankan usaha sendirian, aku tidak bisa membayangkan seberapa lelahnya."

Seokjin menghela napas, "Sangat sangat lelah, beberapa kali aku merasa ingin bunuh diri saja. Dengan kondisi diriku yang bermasalah, sungguh melelahkan, aku sering kacau, terkadang aku tidak bisa mengontrol emosiku, aku marah marah begitu saja pada para pekerjaku, terkadang sampai menampar atau memukul mereka, tapi mereka seperti mengerti dengan kondisiku dan memakluminya."

"Apa hyung tidak pernah berniat untuk ke psikolog atau ke psikiater?"

"Aku terlalu sibuk sampai tidak memikirkan untuk melakukan itu."

"Sungguh hyung, aku benar benar kagum pada hyung, menjalani hidup dengan kondisi diri yang bermasalah, pasti sangat berat."

"Yah begitulah. Sudahlah, itu semua masa lalu, yang pasti aku benar benar berjuang keras menghadapi semuanya."

"Benar. Oh iya, Jay hyung bilang perusahaan ini hyung yang menamainya, kenapa dinamai Jinseok Group? Apa asal usul Jinseok itu?"

"Jinseok, itu dari namaku, karena aku yang membangun perusahaan ini, dan aku yang memulai semua usahanya, jadi aku pakai namaku. Tapi aku tidak ingin terlalu jelas kalau pakai Seokjin, jadi aku balik namanya jadi Jinseok."

"Oh seperti itu rupanya. Kenapa tidak pakai nama nama lain yang memiliki makna yang bagus?"

"Lalu kamu pikir nama ini tidak bagus?! Ini menjadi bukti kalau aku berusaha keras untuk membangun perusahaan ini!! Aku menamai perusahaan ini dengan namaku sendiri karena aku ingin perusahaan ini semakin sukses dengan cepat seperti diriku!! Dengan nama ini aku ingin menunjukkan pada orang orang kalau perusahaan besar ini aku yang membangunnya dengan susah payah sendirian!!"

Until I Make You Mine [JinKook]Onde histórias criam vida. Descubra agora