66

371 81 61
                                    

"Hyung tenanglah, Seokjin hyung pasti baik baik saja, dia tidak akan meninggalkan kita, percayalah padaku hyung."

"Tapi kenapa garisnya seperti itu hiks kenapa garisnya hanya datar, seharusnya naik turun hiks."

Jinseo tidak menjawab, ia hanya diam memeluk erat sang kakak.

Sementara di dalam, para dokter sedang berusaha se-maksimal mungkin untuk menyelamatkan Seokjin.


*****


"Jawab pertanyaanku!!"

"Hyung tenang ya, kita lihat lagi Seokjin hyung, jadi Seokjin hyung akan merasa di perhatikan oleh kita dan dia kembali pada kita."

"Begitukah?"

"Iya hyung, kita lihat lagi Seokjin hyung, aku yakin Seokjin hyung sebenarnya cari perhatian pada kita, makanya seperti itu," Jinseo berusaha menghibur kakaknya.

"Benarkah? Jadi dia seperti itu hanya bercanda?" tanya Jungkook.

"Tentu hyung, Seokjin hyung hanya ingin kita memperhatikannya, jadi dia bercanda seperti itu," jawab Jinseo.

"Kalau begitu ayo kita perhatikan dia," Jungkook melepaskan dirinya dari sang adik, ia kembali memerhatikan Seokjin lewat kaca.

'Hyung tolong hyung kembalilah, apa hyung tega meninggalkan hyungku dan anak hyung seperti ini? Apa hyung se-kejam itu? Aku tahu hyung sangat menyayangi hyungku dan anak kalian, jadi tolong kembalilah hyung, jangan membuat hyungku jadi stres, kumohon hyung,' ucap Jinseo dalam hati.

Tak lama setelah itu, terlihat para dokter disana berhenti menangani Seokjin, dan terlihat kini garis dalam layar monitor EKG itu kembali naik turun.

Jinseo menghela napas lega, "Lihatlah hyung, aku bilang juga apa kan, Seokjin hyung hanya bercanda," ucapnya sambil menoleh pada sang kakak.

Tidak ada jawaban dari Jungkook, namun tiba tiba ia jatuh pingsan, dengan sigap Jinseo menangkapnya.

"Hyung kenapa, bangunlah hyung. Seonsaengnim tolong saya!!"

-----

"Hyung bangunlah hyung."

Jungkook perlahan membuka matanya, saat sudah tersadar sepenuhnya ia langsung bangun dan hendak pergi, namun Jinseo menahannya.

"Hyung, diamlah dulu disini, hyung perlu istirahat," ujar Jinseo.

"Tidak! Aku ingin melihat dia!" Jungkook menghempaskan tangan Jinseo, lalu ia pun beranjak dan pergi dari ruang rawatnya, Jinseo berlari mengejarnya.

Setibanya di depan ruang Seokjin, Jungkook hendak masuk namun tentunya Jinseo menahannya, ia menarik tangan kakaknya itu.

"Hyung jangan masuk sembarangan, kita harus izin dulu."

"Tidak perlu! Aku ingin menemui dia, untuk apa aku izin pada dokter!" Jungkook hendak masuk namun Jinseo menarik tubuhnya dan sedikit menjauh dari ruang itu.

"Lepaskan aku!!"

"Hyung tenanglah, aku akan izin dulu pada dokter ok? Kalau dokter mengizinkan baru kita masuk ok?"

"Kenapa?!! Kenapa harus izin?!! Apa aku tidak boleh menemuinya huh?!! Apa aku tidak boleh menjenguknya kapanpun aku mau?!! Apa anakku tidak boleh bertemu ayahnya saat dia mau?!!"

"Hyung tenanglah, kumohon jangan seperti ini."

Jungkook jatuh terduduk, ia menangis dengan kepala tertunduk. Jinseo pun ikut mendudukkan dirinya dan memeluk erat sang kakak.

Until I Make You Mine [JinKook]Where stories live. Discover now