17

617 87 34
                                    

"Jeon Jungkook, lepas atau aku akan mengkasarimu."

"Aku tidak peduli."

Seokjin menghela napas kasar, ia pun mencengkeram kedua pergelangan tangan Jungkook dengan kuat.

"A-akh hyungie sakit."

Seokjin tidak menghiraukannya.

"Hyungie sakit hiks."



*****



"Hyungie lepas hiks sakit."

"Kalau kau melepas pelukannya akan aku lepas."

"Iya iya aku akan melepasnya."

Seokjin melepas cengkeramannya, Jungkook pun melepas pelukannya, ia memegangi kedua pergelangan tangannya yang memerah secara bergantian.

"Sakit hiks," gumam Jungkook sambil terisak.

"Jangan cengeng, cepat lakukan seperti biasa," ucap Seokjin dengan dinginnya, ia tidak sedikitpun merasa khawatir atau bersalah pada Jungkook, kemudian ia langsung berlalu pergi begitu saja.

"Hyungie hiks tidak bisakah hyungie berubah jadi lembut hiks," gumam Jungkook.

"Tidak, sudah jangan cengeng, cepat bergerak," balas Seokjin yang mendengar gumaman Jungkook.

Jungkook mengusapi air mata di wajahnya dengan kasar, ia pun berhenti menangis dan ikut naik ke lantai 2 untuk ke kamar Seokjin.

-----

"Ini kopinya hyung," ucap Jungkook sambil menaruh kopi Seokjin di mejanya.

"Hm," balas Seokjin, lalu sudut matanya tak sengaja menangkap pergelangan tangan Jungkook yang masih merah.

"Ada yang di perlukan lagi hyung?" tanya Jungkook, ia masih sedih dan belum kembali ceria setelah kejadian pagi tadi.

"Tidak, pergilah, aku akan memanggilmu kalau ada pekerjaan," jawab Seokjin tanpa mengalihkan sedikitpun perhatiannya dari pekerjaannya.

"Baiklah," Jungkook membungkuk sejenak pada Seokjin, setelah itu ia pun keluar dari ruangan itu dengan kepala tertunduk.

Diam diam Seokjin memerhatikan Jungkook, 'Bocah itu bertingkah aneh,' batinnya.

"Cih, tidak biasanya dia membungkuk sopan seperti itu padaku," gumam Seokjin, lalu ia kembali pada pekerjaannya.

Sementara itu Jungkook kini tengah duduk di ruangannya, ia menatapi kedua pergelangan tangannya yang masih merah dan terasa sakit, cengkeraman Seokjin tadi benar benar sangat kuat.

Jungkook menghela napas sedih, "Harus sampai kapan aku terus mendapat perlakuan kasar seperti ini?" gumamnya, tak terasa, air matanya mengalir turun begitu saja pada wajahnya, ia pun menundukkan kepalanya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aku memang menginginkanmu hyung hiks, tapi kalau seperti ini terus aku juga lelah hyung hiks. Sakit, fisikku sakit, hatiku juga sakit hiks," lirih Jungkook sambil menangis kembali.

Memang iya, Jungkook menginginkan Seokjin, berusaha mendekatinya, berusaha mendapatkannya, dan tidak akan menyerah begitu saja sampai ia berhasil memilikinya. Tapi, jika ia harus terus seperti ini, terus di kasari, di sakiti secara fisik, ia juga lelah, hatinya pun ikut sakit.

Rasanya ia ingin menyerah saja, ia sudah lelah menghadapi sikap kasar Seokjin, tubuhnya sudah tidak sanggup menerima kekerasan lagi dari Seokjin. Namun jika di pikir kembali, rasanya perjuangannya selama ini akan jadi sia sia jika ia menyerah sekarang, perjuangannya selama beberapa bulan ini akan sia sia dan tidak ada gunanya jika ia menyerah sekarang.

Until I Make You Mine [JinKook]Where stories live. Discover now