30

629 98 28
                                    

Jinseo duduk di sofa di samping sang kakak, Seokjin pun ikut duduk disana.

"Apa aku mengizinkan hyung duduk disini?" tanya Jungkook dengan nada dinginnya.

Cepat cepat Seokjin pun turun dari sofa dan duduk di atas karpet.

Melihat itu membuat Jungkook dan Jinseo sama sama mengulum senyumnya, mereka kagum melihat Seokjin yang jadi patuh seperti itu.



*****



"Hyung, mulai hari ini aku berhenti bekerja," ucap Jinseo.

"Kau gila? Kalau kau berhenti bekerja bagaimana kita hidup?"

"Tanyakan saja pada si brengsek itu."

"Kau menyebutku si brengsek?"

"Kenapa? Kau memang brengsek, aku akan memanggilmu hyung saat ada orang lain saja, kalau bertiga seperti ini aku akan memanggilmu si brengsek."

Seokjin hanya bisa menghela napas pasrah.

"Si brengsek itu yang menyuruhku berhenti bekerja hyung, dia bilang dia yang akan menafkahi kita sebagai tanggung jawabnya, karena dia yang membuat hyung berhenti bekerja dan karena hyung sedang mengandung anaknya."

Jungkook beralih menatap Seokjin yang duduk di bawah di hadapannya, "Kita belum menikah, aku belum jadi tanggung jawab hyung," ucapnya.

"Tapi kamu sedang mengandung anakku, dan sudah seharusnya aku sebagai ayahnya memenuhi kebutuhannya."

"Biar aku yang melakukannya, untuk saat ini aku tidak akan menerima apapun dari hyung."

"Aku setuju dengan hyung, aku tidak akan menerima apapun dari kau untuk saat ini, karena kita belum menerimamu."

"Oh ayolah, tidak bisakah kalian langsung menerimaku begitu saja?"

"Dengar ini ya Kim Seokjin-ssi, kau sudah menyakiti hyungku, kau selalu mengkasarinya, terakhir kali kau pun menamparnya berkali kali bahkan mengatainya jalang, apa kau pikir kita akan langsung menerimamu begitu saja? Tentu saja tidak bodoh."

Seokjin menghela napas, "Aku menyesal tidak memperlakukanmu dengan baik hingga imbasnya pada diriku sendiri jadi kesusahan seperti ini," gumamnya.

"Baiklah, tapi setidaknya terimalah uangku, ya?" ucap Seokjin.

"Sudah aku katakan aku tidak akan menerima apapun dari hyung untuk saat ini," balas Jungkook.

"Ayolah kumohon, terima saja ya?" Seokjin mengambil kedua tangan Jungkook dan menggenggamnya.

Jungkook menoleh pada sang adik, Jinseo mengangkat bahunya, "Terserah hyung," ucapnya.

Jungkook menghela napas, "Baiklah, aku akan menerimanya, tapi hanya uangmu, aku belum menerimamu," ucapnya.

Senyum mengembang pada wajah Seokjin, ia pun mendekat pada Jungkook lalu memeluknya, "Terima kasih, terima kasih," ucapnya.

"Hey ahjussi, kau tidak boleh memeluk hyungku seenaknya."

"Terserah aku."

Plak

Jinseo menampar kepala Seokjin membuat Seokjin melepas pelukannya pada Jungkook dan hendak marah padanya, namun ia mengurungkan niatnya itu saat mengingat jika ia harus baik pada bocah itu.

"Jinseo-ya, tiba tiba hyung ingin makan yangnyeom-chikhin," ucap Jungkook tiba tiba.

*yangnyeom-chikhin = ayam goreng pedas manis Korea

Seketika Seokjin langsung menoleh pada Jungkook.

"Apa baby itu yang menginginkannya?" tanya Jinseo.

"Sepertinya iya," jawab Jungkook sambil mengusapi perutnya.

Until I Make You Mine [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang