Azka's crazy idea

17.8K 893 2
                                    

Azka melihat Nata berlari dengan air mata yang berurai hingga ke pipinya.
"Azka bisa lo antarin gue pulang" pinta gadis itu.
Azka pun menangguk dan berpamitan pada Seila yang terkejut melihat perubahan ekspresi Nata.

Didalam mobil Nata hanya banyak diam, ia hanya memandang keluar jendela dengan pandangan kosong.

"Nat" panggil Azka memutus kebisuan itu
Gadis itu berbalik dan memaksakan tersenyum "Sorry gue nyusahin lo, harusnya sekarang lo bisa ngomong asyik ama sahabat lo itu tapi gue..."

"Husst... gak papa harusnya saya yang bilang terima kasih sama kamu, kalau gak ada kamu pasti saya sudah salah tingkah dihadapan mereka hahaha" Azka tertawa hambar mengingat pertemuannya dengan kedua pasangan pengantin baru itu.

"Kenapa bisa? Dan kenapa lo bohong ama sahabat lo itu? Kenapa gak jujur aja kalau kita emang gak pacaran"

"Percaya friendzone?" Azka bertanya balik dan gadis itu menampakkan raut bingungnya yang membuat gadis itu semakin terlihat lucu.

"Saya percaya karena saya mengalaminya sendiri, gadis yang saya cinta gak pernah peka dengan perasaan saya. Dia selalu menganggap saya hanya sekedar teman tidak lebih dari itu. Dan disaat saya ingin melamar dia, dia malah milih nikah dengan orang lain,ngenes banget yah?" Azka melirik gadis itu sekilas sambil terus mengemudikan mobilnya.

"Maksud lo Kak Seila?" Tanya Nata menyimpulkan.
Azka hanya mengangguk lemah dan selang beberapa detik gadis itu malah tertawa keras.
"Hahahahaha"
"Hey kenapa kamu ketawa?" Azka mengerem mobilnya karena lampu lalu lintas yang berwarna merah
"Karena nasib kita sama, sama-sama orang yang patah hati"
"Kamu patah hati, gara-gara pacar kamu yah, hmmm... Raka bukan?" Tebak Azka.

"Kok lo bisa tahu?" Nata heran mengapa Azka bisa tahu, apa pertemuannya dengan Raka tadi terlalu terlihat kalau dia masih punya rasa dengan pria.

"Saya baca pesan pacar kamu pas hp kamu ketinggalan di apartemen saya hehehe" Azka mulai menjalankan mobilnya lagi.

"Dasar stalker" Nata memanyungkan bibirnya
"Tapi lo tahu gak Raka yang gue maksud itu Rakanya Kak Seila" sambung Nata datar

Citttttt...
"Hey kenapa berhenti mendadak? Kalau mau mati jangan ajak-ajak gue " Nata menggerutu saat mobil itu berhenti mendadak.

Tapi Azka malah memandangnya tajam, "Kamu bercanda kan?"

"Terus menurut lo buat apa gue nangis dihari pernikahan mereka? Buat apa gue lari tadi dan buat apa gue mulai bohong didepan mereka kalau lo pacar gue?"

Azka akhirnya mengerti jika itu alasan mengapa gadis itu begitu terpuruk, pantas saja tatapan gadis itu terlihat berbeda saat ia bersalaman dengan Raka.

"Kamu masih suka sama dia?" Entah mengapa ia bertanya hal itu tapi gadis itu malah tertawa.

"Gue bodoh yah, dia udah ngianatin gue tapi gue masih aja cinta ama dia" gadis itu memandang keluar jendela mencoba menghindari tatapan Azka, ia takut Azka berpikiran jika ia gadis murahan yang ingin menghancurkan rumah tangga sahabatnya.

"Saya juga masih cinta sama Seila.Berarti nasib kita sama beneran yah" Azka tersenyum hangat dan Nata baru menyadari kalau pria itu memiliki dua buah lesung pipit yang terlihat saat ia tersenyum.

Mereka diam sesaat sebelum akhirnya Azka berkata "Kamu gak mau perjuangin dia lagi? Atau balas dendam gitu atas apa yang udah dia buat?"

Nata menghembuskan napasnya dengan keras dan kemudian mengangkat bahunya " gue gak tahu, kalaupun gue mau milikin dia lagi terus balasin dendam gue juga gak ada gunanya. Apa gue nikah aja kali yah terus gue bikin dia cemburu mati ama gue terus dia bertekuk lutut ke gue dan gue balik deh ama dia terus gue balasin dendam gue ke dia, hahaha gue gila yah?" Nata tertawa sendiri mendengar ide gilanya yang entah mengapa bisa tercetus dari otaknya itu.

"Kalau gitu nikah ama saya aja" ucap Azka datar sambil tetap fokus menyetir. Bola mata Nata hampir tersembul keluar akibat ucapan pria itu.

Dan setelah sadar ia menepuk lengan pria itu "Gak lucu kali"

Cittt...
Azka sekali lagi menghentikan mobilnya tiba-tiba. Pria itu menatap Nata dengan tegas "Saya gak bercanda. Ini kayak simbiosis mutualisme, kamu dapatin Raka dan saya bisa milikin Seila, gimana?"

Nata memandang Azka dengan pandangan terkejut. Pria dihadapannya ini benar-benar belum menyerah untuk mendapatkan sahabatnya itu.
" Gue gak bisa, gue takut kita malah menyakiti mereka apalagi Kak Seila dia kelihatan seperti orang yang baik dan tulus dan gue gak bisa nyakitin orang sebaik itu"

Tepat saat Nata menyelesaikan ucapannya mobil itupun berhenti disebuah rumah dengan gaya minimalis.
"Udah sampai. Hm saya harap kamu mau mempertimbangkan tawaran saya tadi"

"Saya pergi dulu" pamit Azka dan mobil range rover hitam itupun mulai menjauh dan kemudian semakin menjauh hingga menghilang dari pandangannya namun gadis itu tetap mematung ditempatnya.

Apakah ia harus menerima tawaran gila itu atau malah tetap hidup seperti saat ini, hidup seperti mayat hidup. Tanpa pria brengsek itu yang nyatanya masih ia cintai sampai saat ini. Namun ia takut jika ia menerima tawaran itu mereka malah akan saling menyakiti.

"I know he didn't love me, but i adored him anyway" - Brokenheart Couple

Brokenheart CoupleWhere stories live. Discover now