Mission 2: Orang Ketiga

16.1K 783 6
                                    

Antara Kamu, Aku, dan Dia

***
Gadis itu terus mengetuk-etuk dagunya dengan pulpen. Pandangannya tertuju pada layar dihadapannya.

"Hey" seseorang menepuk pelan punggungnya membuat gadis itu berbalik dan tersenyum.

"Lagi apa?" Tanya pria itu sambil mengambil bangku dihadapan wanita itu.

"Aku pusing Ka"

"Kamu sakit?" Tanya pria itu dan segera digelengkan oleh gadis itu.

"Terus?"

"Aku pikir Raka udah berubah" wanita itu menghembuskan napasnya.

Pria dihadapannya itu menaikkan alisnya. "Maksudnya apa?"

"Kamu ingat Willy?"

"Yup actually, aku gak bisa lupain dia. Pria jadi-jadian itu kan teman kuliah kita dulu. Ingat dia bikin aku merinding" pria itu bergidik ngeri membayangkan pria bernama Willy itu.

Wanita itu tertawa dan memukulnya. "Kamu bisa aja. Padahal dia suka loh sama kamu"

"Please stop honey, aku mulai mual mendengarnya"

Wanita itu tertawa dan sedetik kemudian dia berdehem menetralkan perasaannya.

"Kemarin Willy mengirim foto ke email aku. Awalnya aku gak yakin tapi....aku rasa ini beneran Raka" wanita itu memperlihatkan gambar yang sedari tadi dipandanginya di laptop pada pria dihadapannya itu.

"Are you sure?"

Wanita itu mengangguk. "Aku harap aku salah tapi kenal Raka selama tiga tahun, buat aku kenal postur tubuhnya seperti apa. Dan aku yakin dia memang Raka" Wanita itu kemudian mulai terisak. Pria itu segera memeluk erat gadis itu dan mengelus lembut rambutnya.

Pria itu kembali menatap foto itu. Foto sepasang pria dan wanita yang saling berciuman.

Pria itu mengepalkan tangannya. Ia ingat janjinya. Ia akan merebut gadisnya jika pria brengsek itu sampai menyakiti gadisnya. Dan sekaranglah waktunya ia akan merebut gadis itu.

***
"Kak Raka gak ah entar Kak Azka datang nanti dia salah sangka lagi" tolak Nata.

"Yahh please lah Nat. Nanti disana kita gak sendiri kok, ada teman aku juga kalau mau kamu boleh kok ajak Sandra atau Azka juga boleh" bujuk Raka lagi.

"Tapi aku kan belum izin. Kak Azka ponselnya gak aktif mana belum datang lagi"keluh Nata. Ia menghembuskan napasnya dengan lelah sambil sesekali menengok jam dinding di kamarnya.

"Bentar aja kok Nat, sejam doang kok. Mau yah?" Pinta Raka.

Nata benar-benar frustasi sekarang. Jujur saja ia ingin ikut dengan Raka namun ia takut pergi sebelum meminta izin dengan Azka walau bagaimanapun sekarang ia masih berstatus istri dari pria itu.

"Iya deh. Sejam yah Kak" ucap Nata akhirnya.

"Thanks Nat. Aku jemput yah"

Nata memutuskan sambungan telfonnya dan segera bergegas sebelum Raka datang.

***
Raka menggandeng tangan Nata memasuki sebuah ruangan. Jangan bayangkan mereka datang ke pesta ataupun ke clubing karena nyatanya sekarang mereka sedang berada di dalam lapangan futsal milik salah satu sahabat Raka.

"Kenapa gak ajak Kak Seila sih?" Gerutu Nata dengan sebal.

"Seila gak suka ama bola jadi aku ajakin kamu aja hehehe dari pada kamu jamuran dirumah kamu" Raka menaik turunkan alisnya dengan wajah jahilnya itu.

Nata hanya memutar kedua bola matanya dan duduk disalah satu bangku penonton.

"Aku pemanasan dulu yah" Izin Raka dan Nata hanya mengangguk dengan wajah kesal.

Brokenheart CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang