She Is Comeback

19.6K 712 7
                                    

Cahaya menembus dari balik celah gorden jendela. Wanita itu menggeliat dan merasa sesuatu yang berat menindih tubuhnya. Ia membuka matanya dan menyingkirkan lengan kokoh pria yang kini tidur disampingnya.

Wanita itu tersenyum menatap wajah polos suaminya. Bahkan diusia 36 tahun pria itu malah semakin tampan bahkan aura karismatik dan dewasanya seakan mampu menyihir wanita manapun termasuk dirinya.

Tangan wanita itu terasa gatal. Ia dengan tak sabar menyentuh wajah suaminya itu. Tangannya meraba alis tebal pria itu kemudian kelopak matanya.

Astaga bulu matanya panjang

Tangannya semakin turun dan menyentuh bibir merah merekah pria itu. Bibir yang selalu membuatnya mabuk kepayang dalam ciuman lembut pria itu.

Wanita itu terkikik. Wajahnya memanas memikirkan hal itu. Tapi tangannya masih belum puas sampai di situ. Ia semakin turun dan menyentuh dagu lancip pria itu yang kini  ditumbuhi jangut-jangut tipis.

Pantas saja rasanya geli.

"Sudah puas memandangiku nona?" Suara berat pria itu hampir membuat wanita itu terjengkal dari ranjang.

Wanita itu, Nata tersipu malu dan menggaruk tengkuknya. Pria itu bukannya berhenti namun malah semakin menyeringai.

Azka sudah tidak kuat dan memeluk tubuh mungil istrinya dan membisikkan sesuatu di telinga istrinya.

"Jangan nakal! Aku takut terlambat ke kantor hari ini jika kau terus menggodaku seperti ini" Azka mencubit hidung Nata dengan gemas dan berhasil membuat wanita itu cemberut.

Nata berusaha melepaskan pelukan Azka dan segera berjalan keluar kamar dengan menyentakkan kakinya. Sebaliknya Azka malah tertawa sambil memegangi perutnya melihat tingkat wanitanya.

Pria itu kini memiliki hobi baru yakni menggoda istrinya hingga kesal karena wanita itu terlihat sangat lucu saat sedang marah.

***
Zelo dan Zen sedang asyik menikmati sarapan buatan Bundanya hingga suara ayah mereka terdengar. Azka mengecup kedua pipi putra kembarnya dan berjalan memutar menuju meja dihadapan kedua bocah laki-laki itu.

"Pagi ayah!" Ucap keduanya. Azka tersenyum dan membalas sapaan kedua putranya.

Ia mengambil piring berisi nasi goreng buatan Nata. Tapi saat merasa wanita itu tidak berada disekitar, ia akhirnya mengedarkan pandangannya namun nihil wanita itu tetap tidak ada dimanapun.

"Bunda kalian mana?" Tanya Azka pada kedua bocah yang masih asyik dengan sarapan mereka.

Keduanya menggelengkan kepalanya dengan lucu. Pipi gembil keduanya terisi penuh dengan makanan. Astaga Azka benar-benar tidak tahan melihat kelucuan kedua putranya.

Belum juga Azka ingin mencubiti pipi kedua putranya sebuah jeweran di kuping berhasil menghentikannya. Ia menengok kesamping dan melihat Nata mendecakkan lidahnya.

"Jangan ganguin anak-anak Kak. Sekarang ayah makan entar telat lagi" ucap Nata lembut. Didepannya kedua bocah itu tampak tertawa melihat ayahnya yang hanya menganggukkan kepala pasrah seperti kerbau yang tercucuk hidungnya.

"Kamu mau kemana? Kenapa berpakaian rapi gitu?" Tanya Azka sambil menyendok nasi gorengnya.

"Aku mau anterin anak-anak sekalian ke rumah sakit buat urus berkas transfer pekerjaan aku" jelas Nata.

"Kamu masih mau kerja? Kan aku bisa hidupin kalian dengan cukup sayang. Kan enak kalau kamu di rumah aja jagain anak-anak" Azka akhirnya mengeluarkan unek-unek yang selama ini terus mengganjal di otaknya. Ia hanya ingin Nata sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga, mengurusinya dan anak-anak.

Brokenheart CoupleWhere stories live. Discover now