All I Did Only For You Even If I Have To Leave You

16.5K 806 14
                                    

Bahagia itu sederhana. Bisa senyum dan mengobrol santai dengan orang tercinta saja sudah cukup.

Seperti itulah definisi bahagia menurut Nata. Ia kini sedang mengelusi perut buncitnya sambil menyaksikan tayangan tv dihadapannya dengan Azka.

Bukan film nya yang menarik bahkan cenderung membosankan. Namun yang membuatnya spesial adalah kebersamaannya dengan Azka. Pria yang ia cintai.

"Kak..." panggil Nata dengan lembut.

Azka hanya berdehem dan kemudian memalingkan wajahnya dari layar lcd tv itu.

"Siapa orang yang paling kakak sayang didunia?"

Azka pura-pura berpikir dan kemudian mencolek dagu Nata dengan senyum nakal.

"Mama, Papa dan tentunya kamu..."

Nata tersenyum. Ia sudah tahu jawaban itu.

"Kalau menurut kakak, Nata itu apa?"

Azka terdiam sebentar memikirkan jawaban yang tepat. "Kamu adalah tulang rusukku yang hilang"

Ia menggengam tangan Nata dan membawa tangan itu ke dada Azka.

"Tuhan menciptakan Adam. Dan kemudian ia menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam agar Adam tidak kesepian lagi. Karena itulah semua pria didunia ini berusaha mencari tulang rusuk mereka yang hilang agar menyempurnakan diri mereka. Kamu tahu? Saat seseorang telah menemukan tulang rusuknya dia tidak akan merasakan sakit lagi di dadanya. Sama seperti aku saat ini. Karena aku sudah menemukan kamu. Tulang rusukku yang hilang"

Nata tanpa sadar meneteskan air matanya mendengar ucapan manis pria itu. Ia merasa sangat terharu.

Ia tanpa sungkan langsung memeluk Azka dengan erat dan mengalungkan lengannya di leher Azka.

"Azka... i love you" gumamnya disela isakannya.

"I love you more" Azka mengecup lembut bibir mungil Nata. Bibir yang selalu ia rindukan.

***
Nata membuat tiramisu kesukaan Azka hari ini dengan berbekal buku resep yang dibelinya kemarin. Ia tersenyum menatap tiramisu itu.

Ia membawa mangkuk berisi tiramisu buatannya. Ia berjalan dengan mengendap-endap ke ruang kerja Azka yang berada di lantai 2.

Nata mengintip dari balik pintu apa yang dilakukan pria itu.

Terlihat Azka tampak serius berbicara dengan lawan bicaranya di telpon. Wajah pria itu tampak tegang saat itu menyurutkan langkah Nata yang ingin masuk dan mengagetkan pria itu.

"Saya sudah menceraikannya jadi apa yang ayah inginkan lagi?"

Pria itu tampak menegang ditempat.

"Saya tidak bisa melakukannya. Dia sedang mengandung anakku"

"Jika itu yang ayah inginkan saya akan meninggalkannya"

Deg

Nata membekap mulutnya sendiri. Ia segera berlari meninggalkan tempat itu.

Hatinya menggemuruh. Pikiran-pikiran negatif mulai menyelimuti otaknya.

Tidak... tidak... Kak Azka gak seperti itu...

***
Hari ini Nata selesai melakukan sidang skripsinya. Lega tentu saja. Namun jujur saja ia tidak terlalu fokus tadi. Pikirannya melayang pada kejadian beberapa hari yang lalu yang berhasil menyita pikirannya. Beruntung ia tadi mampu menjawab semua pertanyaan dari penguji.

"Gimana?" Tanya Sandra.

Nata tersenyum dan mengacungkan jempolnya.

Sandra diam sesaat sebelum akhirnya memekik kegirangan hingga menjadikan mereka pusat perhatian karena kehebohan Sandra.

Brokenheart CoupleWhere stories live. Discover now