Can You Give Me A Second Chance?

18.1K 763 14
                                    

Nata memandang sendu gundukan tanah dihadapannya. Tempat dimana orang yang paling ia sayangi tertidur pulas untuk selamanya dan tak akan pernah terbangun lagi.

Sakit. Tentu saja. Sedih apa lagi. Orang yang ia miliki satu-satunya didunia ini pergi meninggalkannya untuk selamanya. Ia tidak akan melihat wajah cantik Mamanya ataupun ocehan Mamanya. Ia kini sendiri didunia ini.

"Nata pulang yuk" ajak pria itu yang memang selama ini terus berada disisinya.

Nata menggeleng. "Kalau lo mau pulang lo pulang aja. Gue mau bareng Mama disini"

Pria itu menghembuskan napas lagi. Dan memutuskan untuk tetap duduk disamping perempuan itu lagi.

Nata mengusap nisan bertuliskan nama Mamanya itu. "Ma... kenapa Mama ninggalin Nata? Ma... Nata sendirian disini. Nata gak sanggup hidup lagi Ma" Nata menangis terisak disamping kuburan Mamanya.

Azka kembali terluka. Seharusnya jika ia tidak mengajukan perceraian itu mungkin sekarang Nata tidak sendiri. Dia akan punya keluarga kecil dengannya dan calon buah hati mereka.

Azka mengelus punggung Nata. "Kalau kamu nangis terus Mama gak akan tenang disana. Kamu harus ikhlas Nata" Azka menghapus air mata di pipi Nata.

Perempuan itu menatapnya dalam kemudian menganggukkan kepala. "Ma... maafin Nata. Mama bahagia yah disana"

"Ma... nanti aku pasti balik lagi" ucap Nata dengan suara seraknya karena terlalu sering menangis.

Akhinya Azka dapat membawa perempuan itu pergi menjauh. Ia  menggandeng tangan Nata menjauhi pusara Mama. Ia tidak ingin wanita itu terus sedih seperti saat ini.

***
Hari ini tepat sebulan sejak Mama Nata meninggal dunia. Perempuan itu kini sudah jarang menangis lagi bahkan kini Nata mulai menjalani aktivitas seperti biasa dan tidak lagi mengurung diri seharian di rumah.

Dan kabar gembiranya lagi. Nata kini sudah mulai berkuliah lagi setelah sempat cuti selama satu semester. Hal ini tak jauh karena dorongan sahabatnya, Sandra dan juga Azka yang selalu disampingnya selama ini.

Nata sebenarnya risih tapi Azka selalu beralasan bahwa ia sudah berjanji pada Mama untuk menjaganya. Dan lambat laun Nata sudah mengabaikan hal itu.

"Hey sweetie!" Seseorang menepuk bahunya pelan menyadarkan Nata dari khayalannya.

Ia berbalik dan menatap pria yang dari tadi ia tunggu.

"Nata... jangan ngambek dong. Tadi rapatnya lama banget mana macet lagi. Sorry yah" pria itu menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya dan tak lupa puppy eyes miliknya. Ia berjalan setengah berlari mengikuti Nata yang berjalan menjauh darinya.

"Gak peduli. Udah gih katanya om mau nganterin" Ternyata Nata berjalan menuju parkiran kampus tempat Azka memarkirkan range rover hitamnya itu.

Azka tersenyum lebar hingga memperlihatkan kedua lesung pipinya. Ia membukakan pintu mobil untuk Nata dan segera berjalan cepat menuju kursi kemudi.

"Gak marah lagi kan?" Tanya Azka sambil memperlihatkan seringaiannya.

"Kamu ngomong kek gitu lagi. aku turun nih om"

"Eeh... jangan yah jangan. Aku gak akan ngomong lagi kok" sahut Azka cepat.

Nata hanya memutar bola matanya kesal. Dan mobil itu mulai melaju menuju sebuah rumah dengan gaya minimalis.

Nata keluar dari mobil itu cepat dan Azka terus mengekor dibelalangnya.

"Nat, kamu gak ngidam yah? Ayo dong bilang kamu mau apa? Nanti aku beliin" oceh Azka dibelakang sana.

Brokenheart CoupleWhere stories live. Discover now