Finally I Found You

17K 851 3
                                    

Seorang gadis tampak terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit itu. Selang infus tampak terpasang ditubuhnya. Wajah cantiknya tampak memucat.

Pria itu terus menggengam tangannya sambil memandangi wajah gadisnya, Seila.

"Seila sakit apa?" Tanyanya pada adiknya, Alena yang kini berdiri disampingnya.

"Kata dokter tipus kak. Mungkin gara-gara kak Seila terlalu sibuk beberapa hari ini" jelas Alena.

"Raka mana?"

Alena menggigit bibir bawahnya "d-dia gak bisa dihubungin kak" ucap Alene pada akhirnya.

Azka mengepalkan tangannya. Bagaimana bisa pria brengsek itu meninggalkan istrinya yang sedang sakit sementara ia sibuk kerja disana? Jika saja Azka bisa, ia akan merebut Seila dari pria menyebalkan itu tapi tidak sekarang. Ia harus membuat strategi.

"Kak" Panggil Alene yang membuyarkan lamunannya.

"Hm, apa dek?" Tanyanya.

"Gadis aneh itu mana kak? Kakak gak sama ama dia?"

Gadis aneh? Nata?

Azka memukul jidatnya. Iya, ia melupakan gadis itu karena ke khawatirannya terhadap kondisi Seila. Apa yang sedang di buat oleh gadis bodoh itu? Pasti ia sedang memesan makanan-makanan yang banyak disana. Ck dasar anak itu.

Azka mulai mengeluarkan ponselnya. Beberapa panggilan tak terjawab dan beberapa pesan dari kolega bisnisnya dan juga gadis bodoh itu. Tapi kenapa gadis bodoh itu menelponnya?

Kak Azka dimana?

Udah makan belum? Nata udah DO nih

Kak!!!!

Kakak baik-baik aja kan?

Jawab pesan aku kak

Kak aku susul yah

Beberapa pesan masuk dari gadis itu. Entah mengapa Azka merasakan firasat buruk. Ia segera mencari kontak di ponselnya.

"Mrs. Kim apa Nata baik-baik saja?" Tanyanya tanpa basa basi saat panggilannya terangkat.

Wanita paruh baya yang bekerja sebagai maidnya itu tampak mendesah "Nyonya Nata sedari kemarin keluar Tuan dan belum juga kembali" ucap Mrs. Kim dengan aksen Korea yang kental.

Azka memejamkan matanya menahan emosi "Kemana perginya Nata Mrs. Kim?"

"Maafkan saya Tuan tapi nyonya tidak memberitahukan saya perihal itu" ucap wanita tua itu dengan penuh penyesalan.

Azka menghela napasnya "Kalau begitu kabari saya jika Nata sudah ditemukan"

"Gadis bodoh itu, kemana dia?" Gerutu Azka sesaat setelah ia menutuskan telponnya.

***
Nata membuka matanya perlahan. Seketika cahaya lampu membuatnya menyeringit dan kembali menutup matanya. Ia kembali berusaha membuka matanya dan menyesuaikan pupil matanya dengan cahaya yang ada. Sakit kepala kembali melandanya. Membuat ia harus mengerutkan dahi sekali lagi untuk menahan rasa sakitnya.

"Akhg" rintihnya lemah.

Seorang pria tampak berjalan mendekatinya dan membantunya bangun "Are you ok? Aku panggilin dokter yah?" Ucap pria itu dengan bahasa Indonesia yang kental.

Gadis itu menggelengkan kepalanya dan mengacungkan jempol tanda ia baik-baik saja. Pria dihadapannya itu menghembuskan napas lega. Pria beriris biru itu tersenyum hingga memperlihatkan seluruh deretan gigi putihnya.

"Ini minum dulu" ucap pria itu dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajahnya.

Gadis itu mengangguk dan segera meminum air mineral  itu. Ia mengamati ruangan itu. Sebuah ruangan serba putih dengan bau obat yang menyengat dan juga beberapa peralatan kedokteran. Ia cukup mengerti suasana itu karena ia dulunya masih mahasiswa kedokteran sebelum ia mengambil cuti karena harus menikah dengan pria itu.

Brokenheart CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang